Menjadi orang Kristen & pelayan yang bertumbuh (Part 2)
Sambungan dari Part 1
by Pdt. Victor Liu
Kolose 2:6-7 memberikan jalan keluar atau cara agar kita tetap bertumbuh dalam Kristus Kita sudah menerima kristus, kita harus terus hidup dalam Kristus, kita harus tetap berfokus, berpusat pada Kristus (ayat 6). Ayat 7 memberikan nasehat untuk terus bertumbuh.
Gambaran yang dipakai di sini adalah pohon yang hidup. Pohon harus ada akar, batang, daun dan buah. Kalau kita mengerti tentang pohon yang hidup maka kita lebih mengert ayat ini.
1. Bersekutu
Istilah yang dipakai di sini adalah berakar. Bersekutu dengan Tuhan Yesus disamakan dengan berakar. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dimulai ketika kita, sebagai orang berdosa, menyambut Yesus sebagi Tuhan dan Juruselamat kita pribadi. Sebagai orang berdosa kita sudah dipulihkan hubungan dengan Tuhan melalui penyaliban Tuhan Yesus. Yesus mengampuni kita dan kita diangkat menjadi anakNya (Yoh.1:12). Sebagai anak kita menjaga hubungan dengan Bapa kita di Surga. Kita menjaga hubungan dengan Tuhan Yesus dengan bersekutu secara pribadi melalui doa, renungan /bacaan Firman Tuhan dan pujian.
Akar mempunyai beberapa ciri khusus: mencari minuman/makanan untuk pohon, menguatkan pohon, pada umumnya akar ke dalam tanah (makin dalam), dan akar tidak kelihatan. Demikian juga dengan kita, pemimpin kristen harus bersekutu dengan Tuhan supaya ada makanan rohani bagi roh dan jiwa kita. Makanan yang kita makan
hanya untuk tubuh kita. Pemimpin kristen yang tidak bersekutu dengan Tuhan akan kering dan gersang rohaninya. Bersekutu dengan Yesus menguatkan kita. Bersekutu dengan Yesus membawa kita lebih dalam/dekat/peka dengan suara Yesus dan Roh Kudus. Bagaimana mungkin kita mendengar suara Yesus atau Roh Kudus kalau kita tidak pernah bersekutu atau dekat dengan Dia. Bersekutu dengan Yesus tidak kelihatan. Kita tidak tahu apakah anggota gereja kita, teman kita bersekutu dengan Tuhan atau tidak bersekutu. Tetapi, Tuhan tahu dan orang yang terdekat dengan kita, termasuk isteri dan anak-anak mengetahuinya.
Dalam bersekutu kita dapat memuji, meyembah dan membaca FirmanNya.
Belajar dari Yesus (Markus 1:35), Ia memberi waktu untuk bersekutu dengan Allah Bapa. Kalau Yesus yang adalah Juruselamat dan Tuhan kita melakukan hal ini, apalagi kita sebagai anak-anakNya dan pelayan-pelayanNya. Memberi waktu pada Tuhan untuk mengenal Dia, bersekutu dengan Dia, menyembah Dia memberikan kepada anda : kesempatan yang unik & istimewa, kesegaran, fresh, focus dalam misi, kekuatan, adanya perubahan hidup, pernyataan kecintaan anda pada Tuhan, pernyataan bahwa Tuhan nomor satu atau pusat kehidupan anda dan ketergantungan yang mutlak padaNya!
Anda harus bertanggungjawab terhadap kerohanian kita. Anda harus ada keinginan besar untuk datang pada Tuhan secara pribadi. Ada hasrat yang besar untuk membaca, merenungkan, belajar dan melakukan Firman Tuhan. Bukan hanya hasrat yang besar, tetapi tindakan yang terus menerus sehingga menjadi habit bagi diri anda. Ikut seminar dan membaca buku yang baik sangat mengembangkan dan menantang kerohanian kita untuk hidup lebih satu tingkat lagi. Semakin anda diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk suatu pelayanan, posisi pelayanan, tanggungjawab dalam pelayanan, semakin anda harus mengisi kerohanian anda lebih lagi. Ingat prinsip rohani dalam kepemimpinan ini: Anda tidak bisa memberikan apa yang anda tidak punya & anda tidak dapat membawa orang-orang yang dipercayakan anda melebihi kerohanian anda. Orang yang tidak menjaga hubungan dengan Tuhan dan menjaga kerohaniannya akan menjadi kering, focus aktivitas, menjadi monoton, kecapaian, kelelahan, kehilanggan visi, focus penampilan luar( mau dilihat & dipuji orang saja), hatinya menjadi tidak baik dan motivasi menjadi rusak.
Ada banyak alasan kita tidak bersekututu. Anda dapat menyebutkan dengan cepat. Saya sibuuuuk sekali. Saya capaaaai sekali. Saya tidaaak ada waktu. Saya maalas sekali. Saya keenakan lupa. Saya tidak tahu caranya.
Alasan ini dapat dikalahkan kalau kita menyadari pentingnya, gunanya, faedahnya, manfaatnya, keuntungannya dari bersekutu. Hal ini membawa motivasi untuk melakukan bersekutu dengan Tuhan Yesus. Motivasi yang lain adalah ingat Teladan Tuhan Yesus. Langkah berikutnya adalah aturlah waktu kita. Kita harus mengatur waktu, bukan waktu mengatur kita. Yesus layak diberikan terbaik atas hidup kita. Dia bukan tempat sampah yang diberikan sisa-sisa dan tak berguna! Satu hal yang sangat penting dalam melakukan hal ini, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa karena kita tidak mendapatkan faedahnya.
Pemimpin kristen, pemimpin kelompok sel, pendeta, pengkotbah dan dosen teologia tidak layak berbicara di atas mimbar atau di depan sekelompok jemaat kalau dia tidak memberikan waktu bersekutu dengan Tuhan! Bagaimana mungkin berbicara atas nama Tuhan, sedangkan dia sendiri tidak dekat dengan Tuhan, tidak tahu dan tidak peka apa yang diinginkan Tuhan. Bersekutu dengan Tuhan membuat pelayanNya berkuasa dalam penyampaian dan pengajaran Firman. Howard Hendrich, professor dari Dallas Theological Seminary, pernah menyatakan bahwa pemimpin kristen yang jatuh dalam dosa karena yang bersangkutan tidak memberi waktu /tidak konsisten dalam saat teduh.
DISKUSI
• Mengapa anda menjaga persekutuan dengan Tuhan Yesus penting? • Apa penghalang anda tidak memberi waktu untuk/ bersekutu Tuhan? Apa jalan keluarnya? • Evaluasilah cara anda menggunakan atau mengatur waktu anda?
2. Hidup yang diubah oleh Tuhan Yesus (Kolose 2:7)
Istilah yang dipakai di sini adalah dibangun. Berakar di bawah tanah, dibangun di atas tanah. Pohon yang bertumbuh atau hidup dapat terlihat dengan jelas. Pohon itu ada buahnya Daunnya tidak kelihatan layu. Batangnya kelihatan kuat atau batang pohon itu tidak mau tumbang. Ketika dilihat akarnya, akarnya masih tertancap dengan gagah di dalam tanah. Didekati pohon itu memang terlihat masih segar. Pohon yang hidup dan sehat akan bertumbuh secara otomatis. Apa yang membuat pohon itu tidak bertumbuh harus dibuang dan dibereskan.
Pohon yang hidup akan berbuah. Orang kristen yang sehat rohaninya akan bertumbuh. Orang kristen yang tidak sehat rohaninya tidak akan bertumbuh. Orang kristen yang hidup atau sehat rohaninya dan tidak sehat rohaninya dapat terlihat dari perkataanya, sikapnya, dan perbuatanya sama seperti pohon yang hidup terlihat oleh kita. Orang yang hidupnya diubah Tuhan kelihatan. Para mahasiswa yang hidupnya menjadi berkat akan terlihat beda. Mereka tidak terbawa arus dunia! Para Pemimpin yang diubah Tuhan terlihat jelas oleh rekan-rekannya. Para orang tua yang hidupnya berubah terlihat oleh anak-anaknya. Suami yang dijamah hidupnya dapat dilihat, dirasakan oleh isterinya. Isteri yang diubah hidupnya dan telah menjadi berkat dapat dillihat dan dialami oleh suaminya. Para pemimpin gereja yang hidupnya menjadi berkat dan bertumbuh dapat dilihat oleh para anggota jemaatnya. Para dosen sekolah theologia yang hidupnya diubah, menjadi teladan dan menjadi berkat dapat dilihat oleh para mahasiwanya. Kemunafikan, sandiwara terjadi ketika para pemimpin kristen tidak ada perubahan dalam hidupnya, tetapi mereka masih dalam pelayanan dan pengajaran Firman Tuhan. Cepat atau lambat mereka akan tersingkir dalam pelayanan.
Kata dibangun merupakan kata kerja pasif. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan yang aktif dalam hal pertumbuhan. Sama halnya istilah dipenuhi Roh Kudus dalam Efesus 5:18, kata dipenuhi merupakan kata kerja pasif yang berarti bahwa Roh Kudus diijinkan dalam hidup kita untuk bekerja dengan bebas. Kita bertanggungjawab untuk taat yang terus-menerus dan selalu menyenangkan Tuhan dan Roh Kudus.
Perhatikan juga dalam satu Korintus Paulus berkata, siapa Paulus atau Apollos?
Kami hanyalah pelayan-pelayanNya. Saya yang menabur benih dan Apollos yang menyiram, tetapi hanya Tuhan yang membuat pertumbuhan itu! (lihat 1 Kor. 3:5-8)
Jadi tekanan dari kata dibangun adalah Tuhan yang mengubah, menumbuhkan hidup kita. Setiap orang kristen dapat bertumbuh dan diubah hidupnya. Ini berarti bahwa kita tidak boleh sombong karena Tuhanlah yang bekerja di dalam kita. Kesombongan dan kecongkakan terjadi ketika “keakuan” kita ingin ditinggikan, kita yang melakukan sendiri, akulah yang paling istimewa.
Untuk bertumbuh diperlukan respon atau tanggapan yang sama yaitu taat, menurut, bersikap sesuai dengan Firman Tuhan. Ada ketaatan, ada perubahan. Orang yang taat mau berubah ketika kejelekan tersingkap atau terbuka. Orang yang tidak taat akan tersinggung, marah, kesal ketika kejelekean atau kritikan diberikan padanya.
Tidak ada ketaatan, tidak ada perubahan. Ketaatan membuat kita sehat dan hidup. Ketaatan merupakan ciri utama bagi oran kristen. Apa arti taat? Taat adalah memilih kehendak Tuhan manakala kita diperhadapkan antara kehendak Tuhan (keinginan Roh Kudus, sesuai dengan FirmanNya) atau keinginan diri sendiri (keinginan daging, tidak sesuai Firman Tuhan). Orang kristen mempunyai keseimbangan: kita dapat melakukan dengan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan, bukan diri kita sendiri. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (keyakinan) yang memberikan kekuatan bagiku (ketergantungan).
Untuk bertumbuh kita harus tahu bagian kelemahan hidup kita. Kalau anda sakit, anda harus tahu penyebabnya atau sakit anda! Sukar untuk bertumbuh kalau kita tidak tahu apa penyebab dasar dari pertumbuhan kita. Bagaimana kita tahu kelemahan kita? Biasanya kelemahan itu adalah kekuatan anda yang berlebih-lebihan. Beberapa masukan untuk mengetahui kelemahan anda:
- Pertama-tama, perhatikan respon (perasaan, sikap, perkataan, tindakan) anda ketika anda menghadapi sesuatu.
- Kedua, berani untuk bertanya pada orang terdekat anda yang mengenal anda dengan baik sekali. Hanya orang yang besar hatinya berani untuk bertanya tentang kelemahan hidupnya.Yang menarik adalah kelemahan atau sikap yang jelek (“bad spirit”) itu bertumbuh sepengetahuan, seijin, dibiarkan, dan dipupuk oleh anda sendiri. Jadi anda harus bertanggungjawab atas “bad spirit” itu, anda tidak boleh excuse atau accuse others. Anda tidak boleh blame masa lampau anda atau situasi anda. Orang yang sering blame akan menjadi be lame.
Dalam kepemimpinan dan pemuridan, perubahan dan hidup menjadi berkat merupakan hal yang sangat penting. Bukan apa yang diajar saja, tetapi pola hidup, tingkah laku, perkataan yang akan ditiru oleh orang-orang yang dipercayakan Tuhan bagi kita. Pengajaran tanpa model akan mencetak pengikut yang yang sombong dan kemunafikan serta hanya hanya focus pada pengetahuan. Model tanpa pengajaran yang sehat dan alkitabiah akan menghasilakan pengikut yang pikiran sempit dan kaku. Kita harus kombinasikan kedua hal ini.
Setiap orang yang duduk di kepemimpinan belajar terlebih dahulu terus menerus untuk menjadi teladan , model hidup dan baru membagi pengetahuannya. Hal ini juga benar dalam kita mendidik anak-anak kita. Mereka lebih mudah meniru kebiasaan , gaya hidup, perkataan orang tuanya dari pada pengajaran kita. Jadi, kalau melihat pertumbuhan kerohanian anak tak baik, perkataannya tak baik, emosinya tak stabil, gampang sekali marah, pendiam, pemalu , sombong, suka terlambat atau mempunyai kebiasaan omongin orang alias bergosip, atau suka berbohong atau pendendam, coba lihat dan evaluasi gaya hidup, perkataan, karakter serta kebiasaan hidup anda sebagai orang tua!
Hidup yang berubah dan bertumbuh akan efektif dalam pengajarannya dan kepemimpinannya!
DISKUSI:
-
• Apa ciri-ciri pohon yang hidup dan pelayan Tuhan yang hidup?
• Apa yang membuat pelayan Tuhan menjadi mati?
• Bagaimana cara kita untuk terus bertumbuh?
• Kalau anda tidak tahu kelemahan anda, Bagaimana anda dapat tahu hal itu?
(bersambung…..)