Your Identity in Christ

  


Seri Buku 1Petrus
Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 24 Mei 2020

Our identity dictates our behaviour and goal of life => Identitas kita adalah di dalam Kristus, karena itu seperti apakah gaya hidup kita, tujuan hidup kita, dan siapakah kita?

WHO ARE WE?
Baca 1Petrus 2:9-10

“You’re not a choice people. You’re a chosen people” – Edmund Clowney.
Choice people = orang-orang idaman, yang berkualitas, yang layak dipilih (e.g cinta Tuhan, rajin pelayanan, baik, dan sebagainya)
Chosen people = orang-orang yang dipilih Tuhan (i.e just chosen).

Petrus sedang mereferensi dalam Ulangan 7:6-8 dimana Allah memilih bangsa Israel bukan karena bangsa yang besar dan kuat, tapi karena Tuhan mengasihi mereka. Kita biasanya mengasihi seseorang karena kita melihat sesuatu yang baik dari orang yang kita kasihi, tetapi Allah tidak mengasihi kita setelah melihat perbuatan kita (dan apa yang akan kita perbuat).

Dan ini membuat kita merasa aman, safe, secure – dibandingkan dengan cinta dunia yang akan berubah saat situasi berubah.

Allah memilih kita karena Dia menaruh belas kasihanNya kepada kita, di tengah dosa dan pemberontakan kita.
We are “God’s special possession” (NIV). Walaupun kita diperbudak dosa dan memberontak melawan Dia, Tuhan tetap mengasihani dan memilih kita sebagai umatNya yang spesial! Dan dengan harga yang sangat mahal! (Dengan darah Kristus di salib).

“Imamat rajani”, “a royal priesthood” – bagian dari keimaman, dan kerajaan.

Jaman dahulu, seorang imam dipisahkan dari masyarakat dan dikhususkan untuk melayani Allah (mempersembahkan korban, menjadi mediator antara Allah dan masyarakat).

Ini berarti, kita dipisahkan, dikuduskan untuk melayani Allah.
[A] Hidup yang dikuduskan
[B] Menjadi mediator antara Allah dan orang-orang yang belum percaya Kristus

“A holy nation”

Orang yang dipilih Allah akan dikuduskan, dan tujuan hidupnya akan diarahkan kepada Allah. Inilah identitas kita, karena itu gaya hidup dan kualitas hidup kita tidak boleh sama dengan dunia! Lihat ayat 11.

Bagaimana dengan gaya hidup kita saat ini? Apakah kita hidup memuaskan nafsu kita? Apakah cara pandang kita sesusai dengan cara pandang Kristus? Atau kah dunia? Bagaimana dengan sexual immorality? Dan apakah kita menghabiskan waktu kita untuk kepentingan dan keinginan diri sendiri seperti dunia? Bagaimana dengan tujuan hidup yang kita kejar dan pemakaian uang kita?

Timothy Keller: “If you’re living as you should, you’ll be both extraordinarily offensive and incredibly attractive at the same time”.

Dan pada akhirnya kita akan memuliakan Tuhan (ayat 12). Ketika hidup kita diubahkan, orang di sekitar kita bisa melihat pekerjaan dan kuasa Allah yang bekerja dalam hidup kita!
Dan sudah selayaknya juga kita bersaksi melalui perkataan kita. Kalau kita bener-benar suka akan sesuatu (film, makanan, game), maka kita akan dengan suka cita membagikan nya pada orang lain bukan? Tapi kenapa susah bagi kita untuk menceritakan apa yang Allah sudah kerjakan dalam hidup kita? Mungkin kita tidak sungguh-sungguh bersuka cita dan memikirkan apa yang Kristus sudah lakukan dalam hidup kita.

—-
Kita dipilih karena Allah mengasihi kita, karena itu selayaknya kita menghidupkan identitas kita! Jangan sia-siakan hidup kita, karena kita bukan lah barang murahan, tapi dibayar dengan harga yang sangat mahal!

Kita dipilih untuk dikuduskan, menjadi representasi bagi Yesus di dunia ini, melalui hidup dan kesaksian kita. Karena itu, marilah kita kenali Allah yang telah mengasihi kita begitu rupa, dan mengabarkan apa yang Dia telah kerjakan dalam hidup kita!

Post a comment

X