Yesus Pemelihara Hidupku

  


By: blathlean

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 30 Maret 2014

Mungkin kita pernah ditinggalkan orang yang kita cintai dengan tiba-tiba, atau keluarga terdekat kita dalam sebuah kecelakaan. Di tengah kejadian yang menggoncangkan ini, iman kita sering goyah. Kita bisa dihanyutkan dengan kesedihan, kekecewaan, dan kebingungan.

Di saat kita tidak mempunyai konsep yang benar tentang Tuhan, kita bisa menatap ke depan dengan keputus asaan.

Yohanes 10:11-18

Yesus membuat pernyaaan bahwa Dia adalah gembala yang baik. Istilah baik di sini bukan hanya lawan dari jelek, tapi jauh kualitasnya daripada itu. Yesus adalah pemelihara hidup dan jiwa kita

MENGAPA DIA MERUPAKAN GEMBALA YANG BAIK?

[1] Dia mengasihi kita (ayat 11)
Beda dengan orang upahan, orang Farisi, yang hanya mementingkan diri mereka sendiri, Yesus mau memberikan nyawaNya demi kasih.

Kasih bukanlah perasaan dan attitude, tapi kasih adalah sebuah action. Di tengah-tengah domba yang membutuhkan, Yesus mengasihi dengan memberikan nyawaNya. Dia mengambil keputusan kalau Dia mau mati untuk domba-dombaNya (manusia).

Kita, manusia, sesat seperti domba, selalu fokus pada dirinya dan bukan pada Tuhan. Tapi Tuhan mau mati untuk kita. Ada orang yang mati untuk orang-orang baik, tapi tidak ada (atau jarang sekali) ada orang mau mati menggantikan orang berdosa/orang yang jahat.

Nabi Hosea, dipakai Tuhan untuk menjadi alat peraga bagi Tuhan, untuk menggambarkan orang Israel. Dia disuruh Tuhan untuk menikahi seorang pelacur (Gomer) dan dia menurut. Sesudah punya anak, Gomer menyeleweng dan Tuhan menyuruh Hosea untuk menebus kembali istrinya. Cerita kitab Hosea adalah gambaran bagaimana orang Israel seperti pelacur itu. Mereka dibebaskan dari Mesir, diberkati, disertai, namun selalu melawan dan meinggalkan Tuhan. Namun Tuhan selalu mengasihi dan memberikan kesempatan pada Israel untuk kembali pada Tuhan, walaupun ada pendisiplinan.

Tuhan tidak pernah menyerah pada manusia, pada kita.

[2] Dia mengenal kita (ayat 14-15)
Kata kerja “mengenal”/”know” yang diulang-ulang berkali-kali. Ayat 26-27. Seorang domba mengenal gembalanya. Namun pengenalan kita pada Dia tidak sesempurna dengan pengenalan Tuhan akan kita (karena Dia Allah yang Maha Tahu).

Apakah kita domba Yesus Kristus?
– mendengar suaraNya
– mengikuti Tuhan

Kata “mengenal” bukan hanya sekedar dari pengetahuan, tapi juga dari pengalaman hidup sehari-hari.

Manusia terbatas dengan waktu dan tempat, karena itu sering depresi dan stress melihat keterbatasan hidupnya atau masalah yang menghimpit. Tapi Tuhan tahu semuanya: masa depan kita, masalah kita, hati kita, pikiran kita. Ini seharusnya menghibur kita!

[3] Dia memimpin dan mengarahkan kita
“kutuntun” = memimpin.

Domba sering mengambil jalan pintas dan tersasar, karena itu butuh seorang gembala. Itu lah manusia – yang cenderung untuk lupa sama Tuhan. Saat seseorang ditempatkan pada posisi yang “tinggi” atau “rendah”, barulah terlihat siapa dirinya sebenarnya.

Sering kita mengambil keputusan hanya berdasarkan yang kita pikirkan, yang kita rasakan terbaik, atau yang menyenangkan kita, namun sebenarnya menghancurkan kita. Kiranya kita mau ikuti kehendak gembala kita, Yesus Kristus!

Seberapa dalam pengenalanmu akan Tuhan? Apakah engkau mampu mempercayakan dirimu pada Dia, seorang gembala yang baik, yang
mau mati di kayu salib untuk menebus dosa kita, di tengah pemberontakan kita?

Apa pun masalah kita, kita bisa tenang!

Post a comment

X