Winning over the power of sin

  


Seri Justification by Faith
Mie Khie Liong
Ringkasan khotbah 19 Mei 2019

Roma 6:2, 6:15 membahas 2 pertanyaan – karena kita sudah diselamatkan melalui kasih karunia Tuhan, lalu apakah itu berarti kita bebas saja berdosa? Paulus memberikan jawaban. Lihat Roma 6:4 – karena waktu kita bertobat dan menerima Kristus, itu artinya kita sudah mati bersama-sama dengan Yesus (meninggalkan hidup yang lama) dan dibangkitkan lagi (menerima hidup yang baru).

Roma 6:11 – Tuhan ingin kita mematikan tubuh kita yang lama, mati bagi dosa, dan hidup bagi Tuhan!

Refleksikan saat ini juga: apa yang ada dari hidup lama kita yang harus kita matikan (habit, karakter, dosa, atau kebiasaan yang menghalangi kita untuk lebih dekat pada Kristus).

Semakin hari seharusnya kita semakin mau mematikan dosa, karena anugerah keselamatan sudah diberikan pada kita melalui salib Kristus. Tuhan mau kita mempunyai hidup yang baru, yang tidak dikuasai dosa lagi!

Hidup yang baru adalah hidup yang bebas dari kuasa dosa. Sedihnya, banyak orang yang sudah hidup dalam kasih karunia Tuhan, tapi masih berada di dalam kuasa dosa – suatu kecanduan dosa (pornografi, gaming, menggosip, self-image, dan sebagainya), bahkan dengan sengaja memberikan dirinya sendiri pada dosa tersebut. Baca Roma 6:12

Tapi Tuhan Yesus Kristus sudah memberikan kuasa untuk mematikan dosa. Namun hati kita pun harus mau untuk melepaskan dosa-dosa dan terus bersandar pada kuasanya – seperti ranting pohon anggur yang menempel pada pokoknya. Selalu Tuhan yang bekerja untuk melepaskan dosa kita!

Lalu bagaimana dengan hukum taurat? Baca ayat 14-15. Paulus menjelaskan dalam Roma 6:19, bisa kah kita yang sudah percaya Kristus tapi masih menyerahkan diri kita pada dosa? Kita dahulu seperti itu, kita tidak punya kebebasan dan punya kuasa apa apa, hamba dosa. Tapi kita sekarang sudah hamba Tuhan saat kita percaya dan bertobat pada Kristus!

Kita harus meninggalkan tubuh kita yang lama, masuk dalam sebuah proses dimana kita menjadi berkat, pengudusan hidup, dan berbuah hidup yang kekal (Roma 6:22).

Sekarang kita adalah hamba Allah, kita mau dengan sukarela mengikuti apa yang Dia katakan. Saat jadi hamba dosa, kita tidak ada pilihan – semua yang kita lakukan adalah dosa, dan kita hidup di dalam hukum maut yang membelenggu.

Refleksi untuk diri kita: Ketika kita mempercayakan hidup kita pada Kristus, adakah kita punya keinginan untuk meninggalkan hidup kita yang lama? Tidak lagi mau menjadi hamba dosa, kecanduan pada dosa yang membelenggu kita? Tapi kita mau menjadi hamba Tuhan yang membawa kita pada hidup yang baru? Kalau belum pernah, sekarang lah waktunya!

Post a comment

X