When a Con Artist encounters God

  


Seri Encounter with God
Stephanus Pradhana
10 November 2019
Kejadian 32:1-32

Sermon Translation in English:

Praise & Worship:


Kita bisa datang ke gereja, bisa pelayanan, dan sebagainya, tapi bisa tidak pernah mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Banyak orang yang dulu nya begitu semangat ke gereja, ikut kelompok sel, dan passionate; tapi nyata nya itu semua hanya motivasi secara komunal, bukan benar-benar karena kasih dan perjumpaan pada Tuhan.

Have you encountered God? Do you know Him personally?
How has your life been changed by this experience?

Perjumpaan dengan Tuhan yang sejati akan selalu mengubah hidup seseorang! Dan dalam Kejadian 32, kita melihat hidup Yakub diubahkan setelah perjumpaannya dengan Tuhan. Tapi kita harus mengerti dahulu sejarah Yakub.

Ringkasan sejarah Yakub

Yakub adalah anak Ishak dan Rebekah; seorang penggulat, pejuang tangguh yang meraih kesuksesan dengan menggunakan kepintaran dan tipu daya nya. Kita bisa melihat dia bergulat bahkan sejak di dalam kandungan. A self-relient person, a self-made person.

Yakub artinya heel grabber (idiom dari tukang tipu); dan dia menghidupkan namanya, dia melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia mau. Kita sebenarnya juga punya tendensi seperti Yakub, menjadi a self-reliant person – sehingga kita bisa menghubungkan diri kita dengan Yakub.

Yakub:
– Memakai sup kacang merah untuk mendapatkan hak kesulungan Esau
– Menipu Ishak untuk memberkatinya, bukan Esau

Esau marah dan ingin membunuh Yakub, karena itu Yakub takut pada Esau dan dia lari, ke tempat paman nya Laban di Haran. Laban pun sama dengan Yakub, saling menipu dan memperdayai satu sama lain.

20 tahun telah berlalu dan Yakub tidak tahu apakah Esau masih ingin membunuhnya. Dan Yakub adalah Yakub, dia memikirkan strategi untuk menghadapi Esau.

Tapi untuk pertama kali nya, Yakub merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, dan berdoa memohon pada Tuhan. Lihat perbedaan kata katanya pada Tuhan dalam Kejadian 28. Tapi menariknya setelah berdoa pun, Yakub masih mempunyai backup plan untuk menghadapi Esau, just in case Tuhan tidak mendengarnya.

Dan pada akhirnya, Yakub sendiri, tidak punya strategi apa apa lagi. Dan disitulah Tuhan menemui Yakub.

God wrestles Jacob to pursue him. Yakub tahu banyak tentang Allah dan bahkan mendengar janji Allah, tapi dia tidak pernah mempunyai personal relationship dengan Tuhan. Dia tidak pernah menjumpai Tuhan secara pribadi. Yakub menginginkan berkat, keamanan bagi keluarganya dari Allah, tapi Allah menginginkan Yakub.

”God is fighting you, to get you!”. And He keeps pursuing us today.

Kita sering mencari Tuhan untuk diberikan jalan keluar dari permasalahan kita, tapi sebenarnya, kita lebih butuh Tuhan, bukan berkat, perlindungan, atau jalan keluarNya.

Mengapa Tuhan harus “wrestled” dan “injured” Yakub? Karena dia tidak akan tahu siapa Tuhan sebenernya sampai dia mencoba semua yang dia bisa melawannya, sampai akhirnya frustrasi karena tahu dia tidak akan bisa menang melawan Allah.

Sama halnya dengan kita, kita hanya bisa mengenal siapa Tuhan kita sampai kita dalam titik terendah kita, bukan? Saat kita merasa frustrasi, tidak berdaya, baru Tuhan terasa begitu nyata.

He has to wrestle us. Sering kita tidak pernah menyerah sampai kita harus dibawa ke dalam titik terendah kita, barulah kita bergantung dan mencari Tuhan.

Dalam ayat 26-28, Tuhan memberikan identitas baru pada Yakub; bukan lagi seorang tukang tipu, tapi Allah memanggil Yakub seorang pemenang. “With God, It’s always winning by losing”. Ketika kita menyadari kelemahan kita (losing the battle), baru kita bisa menyadari kemenangan kita – yaitu ada Tuhan bersama kita.

Yakub pincang seumur hidupnya; Perjumpaan dengan Tuhan yang sejati akan membuat kita semakin bergantung kepada Tuhan. Tuhan ijinkan luka permanen itu pada diri Yakub, dan mungkin kita pun juga ada luka permanen dalam hidup kita yang kita tidak bisa hilangkan.

Dan biarlah itu menjadi pengingat bagi kita akan Tuhan dan bahwa kita tidak berdaya tanpa Tuhan. Self reliant hanyalah ilusi, seperti Yakub.

Have you encountered God personally? Beranikah kita berdoa pada Tuhan untuk mengambil berkat kita kalau itu membuat kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan?

 

 

Post a comment

X