We are not home yet

  


96 Maison de Fée

I Am Not I / Foter

Pengkhotbah tamu Miekhie Liong
Filipi 3:7-14
Seri Living in certainty in uncertain times
Ringkasan khotbah Minggu 29 Juli 2012

Baca Filipi 3:7-14

Bagaimana kita menghadapi masa depan kita? Apalagi masa sekarang ini banyak hal-hal yang tidak pasti, hidup stress, dan banyak masalah.

Kalau kita mau mencari jalan dan melihat peta, kita harus tahu apa tujuan dan juga ada dimana kita, kan?

KEMANA TUJUAN KITA?

Yang dicari dunia umumnya: prestasi bagus, sukses, retire rich, peaceful living, dan sebagainya. Kita hanya mau yang enak dan nikmat. Punya ini semua bukan berarti tidak boleh dan salah TAPI apakah ini tujuan kita yang sebenarnya? Apakah kita dipanggil untuk mencari ini semua?

Apa yang terpenting dalam hidup ini? Suatu pertanyaan yang kadang kita pikirkan saat kita di ajal hidup kita. Sayangnya hal ini diingatkan hanya saat kita pergi ke upacara penguburan orang terdekat kita lalu kita tenggelam lagi dalam kesibukan kita. Kita sering harus diingatkan berulang-ulang.

Apa yang dituju oleh Paulus?

Ketika dia mengenal Kristus dan membandingkan dengan apa yang dia punya, dia menganggap itu semua sampah (dia orang Farisi, Ibrani asli, dari suku Benyamin, dll).

Kita sering ikut dengan arus dunia ini, yang ditawarkan – bahwa kita sudah hidup enak, hanya pusing dengan urusan diri kita sendiri.

Semua yang dituju tadinya adalah sampah bagi Paulus (termasuk karir yang sukses, uang banyak, dan lain sebagainya)!

Kita sebagai warga negara sorga, seharusnya melihat dan fokus pada hal-hal yang di atas, bukan di dunia sekarang ini. Tuhan tidak memanggil kita sebagai engineer, dokter, atau apa pun; Dia memakai itu semua untuk menjadi garam dan terang dunia bagiNya. Tuhan memanggil kita untuk menjadi berkat, untuk menjadi garam dan terang.

Apa sikap Paulus mencapai ke depan?

Dia melupakan apa yang di belakang. Mungkin kita ga harus berubah drastis, tapi pandangan kita harus berubah. Kita identifikasi sampah-sampah apa yang kita sedang bawa sampai saat ini? Jangan biarkan itu semua berdampak dalam kehidupan kita.

Kisah Para Rasul 13:36 – sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya.

Kalau kita lihat raja raja Israel setelah Daud, tidak ada yang sama hatinya dengan dia, hati yang tetap pada Tuhan, untuk melakukan kehendak Allah. Memang dia terkenal sebagai raja yang berzinah dan sebagainya, tapi lihat ayat ini, bahwa dia melakukan kehendak Allah pada zamannya!

Demikian halnya dengan kita, bagaimana kita bisa melakukan kehendak Allah dalam hidup kita saat ini?

DIMANA KITA?

Apakah hidup kita terhimpit oleh kenikmatan hidup, kesibukan, kekayaan? Dimana kita sekarang? – Lukas 8:14b

Atau kita tidak mau tahu apa kehendak Tuhan atau apa yang Tuhan maui dalam kehidupan kita? Terlalu sibuk? Tidak perduli?

We’re not home yet. Jangan terlalu menikmati kehidupan kita saat ini dan di posisi kita sekarang ini. Tanyailah Tuhan apa kehendak Dia dalam hidup kita sekarang!

Post a comment

X