We are more than conquerors

  


Seri The Conquerors
Pdt Victor Liu
Roma 8:37-39
Ringkasan khotbah 4 November 2018

Rekaman Praise & Worship

Minggu kita akan membicarakan sebuah sifat yang jauh daripada seorang “pemenang” yang dituliskan di buku Roma, yaitu menggerutu. Menggerutu umumnya mengeluhkan akan situasi atau keadaan yang kita alami yang kita tidak bisa ubah. Beda dengan evaluasi, dimana kita tidak suka dengan sebuah situasi lalu kita ingin maju.

Menggerutu berarti respon negatif yang terus menerus dilakukan yang sampai akhirnya menghancurkan hidup kita. Menggerutu adalah sikap yang dari hati dan pikiran kita.

Baca buku Bilangan 14:1-4 yang menceritakan bangsa Israel yang menggerutu saat akan masuk ke tanah Kanaan. Bahkan sampai mau melempari Musa, Harun, Kaleb, dan Yosua dengan batu sampai mati. Padahal seharusnya mereka masuk ke tanah Kanaan dan menang, karena pertolongan dari Tuhan (karena di hasut oleh 10 pengintai yang takut dan menggerutu terlebih dahulu – lihat Bilangan 13:33).

Dari hati & pikiran yang negatif (orang Israel menggerutu), akan keluar ke kata-kata (mereka menangis tersedu-sedu semalaman) dan akhirnya ke tindakan.

Bahaya menggerutu juga adalah karena menular kepada yang lain, seperti halnya yang kita baca dalam firman Tuhan pada hari ini (menulari dari para pengintai yang negatif dan menggerutu terlebih dahulu).

Umumnya kita akan mulai menggerutu akan situasi kita, lalu menggerutu menyalahkan orang lain, dan akhirnya akan menyalahkan Tuhan baik langsung atau tidak langsung! Menggerutu berarti menyalahkan dan menghina kebaikan Tuhan, dan kemampuan dari Tuhan!

The Image of Complainers
Bilangan 13:33 menulis 10 orang pengintai menganggap diri mereka seperti belalang; Penggerutu umumnya juga punya konsep yang salah tentang diri mereka.

Bilangan 14:3 -> Padahal Tuhan memanggil mereka untuk menjadi pemenang, berperang dan mengalahkan, untuk mengambil tanah perjanjian yang dijanjikan Tuhan.

Kita tahu bahwa bangsa Israel memang sudah dari awal terbiasa menggerutu akan segala sesuatu – soal makanan, minuman, bahkan soal bawang (dan Tuhan pernah berkata mereka sudah menggerutu sebanyak 10 kali!). Kebiasaan yang dari kecil dan sudah lama akan terus menerus terbawa (seperti kebiasaan jelekmu dan dosamu!), termasuk menggerutu!

The Consequence of Complaining

Menggerutu melawan prinsip Tuhan! Apalagi kita yang sudah mempunyai Yesus Kristus Sang Juru Selamat kita, seharusnya cukup bagi kita, memuaskan kita. Sungguh menyedihkan kalau identitas kita adalah anak Tuhan, yang adalah pemenang (conqueror), tapi kita ijinkan keluhan keluhan ini mencokol kehidupan kita!

Tuhan menghukum orang Israel dalam Bilangan 14:26-31; padahal Tuhan sudah menunjukkan kemuliaan dan mukjijatNya dari sejak Mesir (tulah-tulah Allah pada Mesir, keluar melalui laut Teberau, disertai tiang awan waktu siang & tiang api waktu malam, diberikan manna tiap pagi, ada air dan burung puyuh, dan sebagainya. TAPI mereka masih saja menggerutu!

Tuhan yang sudah panjang sabar akan mereka, akhirnya menghukum mereka untuk tidak bisa masuk ke tanah Kanaan (generasi 20 tahun ke atas yang menggerutu dan tidak percaya pada Tuhan)!

“You don’t make progress by standing on the sidelines, whimpering and complaining. You make progress by implementing ideas” – N.N

Menggerutu menghancurkan relasi, pelayanan, dan segalanya!

Bagaimana seharusnya kita bisa keluar dari sikap menggerutu?
Lihat Kaleb dan Yosua dalam Bilangan 14:6-10. Kalau kita sungguh tahu Tuhan bersama dengan kita, baik dan besar, maka pikiran dan hati kita yang seharusnya berubah (karena situasi tidak akan berubah). Our joy is with God alone, not in His blessings; dan konsep ini akan mengubah kita walaupun ada di dalam situasi apa pun juga!

“Jangan takut” (ayat 9) karena orang orang yang menggerutu umumnya takut pada tanggung jawab, kenyataan yang dihadapi, dan masa depan.

Apakah kau sedang menggerutu akan situasi mu saat ini? Ubah lah hati dan sikap mu, dengan memandang pada Tuhan yang telah begitu baik akan hidup mu, akan keselamatan melalui Kristus, dan semua berkat yang Dia sudah berikan dalam hidupmu selama ini. Pandanglah pada Kristus!

Mungkin kau tidak bisa mengubah situasi dan orang, tapi ubahlah apa yang bisa diubah -> hati yang mengucap syukur pada Tuhan, puas akan apa yang ada dan khusus nya puas di dalam Kristus!

Post a comment

X