Utamakan yang terutama

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 5 Juni 2022

# Background sejarah dari buku Hagai

Pada tahun 538 B.C, Raja Cyrus dari Persia memperbolehkan para orang Israel yang hidup dalam pembuangan untuk kembali ke Yerusalem setelah 70 tahun lamanya. Dua tahun setelahnya (536 B.C), pembangunan dari fondasi Bait Allah pun dimulai, dipimpin oleh raja Zerubabel. Pembangunan ini terhenti selama 2 tahun (534 B.C). Dan setelah 14 tahun pembangunan ini terlalaikan, akhirnya diteruskan kembali tahun 520 B.C. setelah orang Israel taat setelah mendengar khotbah dari Hagai (Hagai 1:14) dan akhirnya selesai 4 tahun kemudian di tahun 516 B.C (lihat Ezra 6:15).

Pada tahun kedua Raja Darius (Darius duduk di tahta pada tahun 522 B.C), nubuatan Hagai memberikan kita beberapa point penting secara kronologis (Hagai 1:1, 1:15, 2:1, 2:10, 2:20). Dalam Hagai 1:1, kita belajar bagaimana nubuatan ini di mulai pada bulan September, 520 B.C.

Khotbah ini juga untuk kita: kita selalu sibuk, mudah untuk memilih prioritas yang salah dan cenderung melalaikan, lupa, dan meninggalkan Tuhan yang kita kasihi dan yang sudah mengasihi kita.

Buku Hagai adalah buku kedua terpendek dalam perjanjian Lama (Obaja adalah buku yang terpendek, hanya ada 1 pasal) mengkomunikasikan pesan yang sama: Utamakan yang terutama. Buku ini ditulis untuk orang-orang seperti kita yang biasanya selalu berkata bahwa Tuhan harus berada di tempat pertama dalam hidup kita. Tapi kenyataanya, kita melalaikan kebenaran ini dan hidup mendahulukan prioritas-prioritas yang salah. Hagai dikirim Tuhan untuk menolong anak-anak Tuhan supaya priotitas mereka sejalan dengan apa yang mereka sudah tahu.

# Garis besar buku Hagai 1: Utamakan yang terutama, yang penting: Tuhan harus jadi yang utama atau pusat kehidupan kita.

Di tengah-tengah kesibukan, aktivitas, dan prioritas yang salah, Hagai memberikan pesan utama bahwa kita harus meletakkan Tuhan sebagai yang pertama dalam hidup kita. Dia harus menjadi pusat hidup kita, atau seperti kata-kata Yesus: Carilah dahulu kerajaanNya dan kebenaranNya (Matius 6:33).

# Pentingnya untuk memprioritaskan hal yang terutama dalam hidup kita.

Yang terutama dalam hidup kita mempengaruhi sikap, pengabdian, keputusan, sikap dan kegiatan atau aktifitas kita. Menempatkan yang lain selain Tuhan yang terutama dalam hidup kita sangat mempengaruhi pertumbuhan iman kita dalam Yesus Kristus.

# Masalah atau alasan mereka yang tidak mengutamakan Tuhan dalam hidup ini:

1. Excuse yang masuk akal ( the time has not yet come, balem waktunya, tidak siap, baca ayat 2). Sedangkan Bait Allah atau pekerjaan Tuhan sudah terbengkalai selama sekitar 14 tahun.

2. Indifference ( Cuek, Masa bodoh, tidak punya hati, baca ayat 3-4). Mereka yang kembali ke Yerusalem pada gelombang pertama adalah orang-orang yang penuh dedikasi, pengabdian, komitmen pada Allah. Mereka langsung bangun fondasi Bait Allah. Mereka utamakan Tuhan lebih dahulu AWALNYA. Hati kita mudah terhanyut dan terpikat dengan barang atau orang. Tak terasa sudah 14 tahun. Hati dan kasih mereka pada Tuhan sudah berubah. Salah satu lirik lagu Robert Robinson, Come Thou Fount of Every Blessing ( sorry yah, di kotbah saya salah sebut dengan William Cooper, sama2 pengarang lagu) yang menyatakan bahwa kita cendrung menjauh dari Tuhan: prone to leave the God I love.

3. Tidak Evaluasi Diri dengan baik ( baca Hagai 1, ayat 5, dan 6). Kita jarang evaluasi diri dan sulit menerima atau tidak bersedia, tidak besar hati untuk dievaluasi.

# Jalan keluar yang diberikan Tuhan bagi yang tidak utamakan Tuhan ( ayat 7-11)

1. Berikan hati kita pada Tuhan dengan perhatikan cara hidup kita (ayat 7)

2. Lakukan kembali pelayanan atau akitivitas yang menumbuhkan kerohanian untuk kemuliakan Tuhan, ayat 8.

2 motivasi yang diberikan Tuhan melalui Hagai ketika mereka utamakan Tuhan dengan akitivitas hidup mereka dalam ayat 8: (A) Tuhan suka, berkenan, memberkati ( mereka hidup dalam ketidakpuasan dan hidup dalam disiplin Tuhan dengan masalah hasil pekerjaan mereka ( 9-11) dan (B) Tuhan dipermuliakan melalui cara hidup mereka (8b). Semua yang kita punya (ketrampilan, kedudukan, pekerjaan, keuangan dan keluarga) adalah untuk kemuliaan Tuhan. Semuanya sebagai ALAT, TOOL bukan TUJUAN. Tujuan kita adalah untuk kemuliaan-Nya.

# RESPONSE YANG BENAR ( baca ayat 12-15).

Mereka menyadari kesalahan mereka dan bberubah gaya hidup mereka dengan hati yang utamakan Tuhan atau prioritaskan Tuhan. Mereka mendengarkan Firman Tuhan dengan TAAT melakukan Firman Tuhan.

2 hal yang mereka lakukan untuk hidup dalam TAAT sehingga mereka kembali utamakan Tuhan.

1. Mempunyai hati atau sikap yang mendengar, Willingness to hear ( ayat 12a).
2. Mempunyai hati yang takut akan Tuhan ( literally the people feared before the Lord; fear, show reverence, worship, atau love the Lord). Seperti Yesus katakan, if you love me you will obey my command ( Yohanes 14:15). Your love, your worship or your attachment to Jesus determines your obedience, your ministry or your activity to Him.

Janji Tuhan bagi yang put Him first atau utamakan Tuhan dalam khususnya adalah TUHAN MENYERTAI, I AM WITH YOU ( ayat 13) dan Tuhan turut bekerja dan menguatkan mereka (14). Lihat Matius 28:20—penyertaaan Tuhan Yesus bagi yang melakukan pekerjaan Tuhan dan Roma 8:28—Tuhan bekerja dalam segala mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia

Post a comment

X