Tuhan adalah kasih

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 19 September 2021
1Yohanes 4:7-12

Konteks perikop ini adalah dimana Yohanes mendorong kita untuk saling mengasihi, dengan dasar pengenalan akan Allah. “Allah adalah kasih” menunjukkan keberadaan dan karakter Allah, yang punya hubungan dengan rahmat, kasih karunia, dan kesabaran Allah.

Rahmat/Mercy = God’s goodness towards; mengasihani orang yang dalam kesusahan. Paulus menyebutkan kita yang layak dihukum sebagai orang berdosa, tapi rahmat Allah diberikan pada kita sehingga kita tidak jadi dihukum.

Kasih karunia/Grace = Kebaikan Allah pada orang yang tidak layak menerima nya, tapi tetep diberikan. Pemberian Allah cuma-cuma pada manusia yang berdosa.

Kesabaran/Patience = Kebaikan Allah dengan menahan penghukuman yang harusnya diberikan pada orang-orang berdosa, dan diberikan kesempatan.

Bukti kasih Allah (1Yoh 4:9-10)

Kasih harus dibuktikan, terlihat, bukan hanya dengan kata-kata. Bukti kasih Allah adalah Dia memberikan anakNya yang tunggal, Yesus Kristus, supaya kita bisa hidup (baca Yohanes 5:24). Lukas 19:10 – Juru Selamat kita lah yang mencari kita!

Ayat 10: “Pendamaian bagi dosa-dosa kita” -> Yesus sebagai pemuas dari penghukuman dosa-dosa kita (propitiation), dengan darahNya yang tercurah.

Allah mengasihi kita di tengah-tengah penderitaan kita, di tengah-tengah pergumulan dosa kita!

Ciri kasih Allah

Apa ciri-ciri kasih Allah yang bisa kita lihat?

  • Unconditional – Kasih Allah tidak bersyarat  Dia menerima siapa pun juga yang datang kepadaNya.
  • Sacrificial
  • Giving the best care
  • Forgiveness (kasih Allah ada pengampunan, Dia tidak mengungkit-ungkit dosa masa lalu mu)

Sekarang kita tahu karakter-karakter Allah ini, lalu bagaimana supaya kita tidak hanya tahu tentang kasih Allah, tapi sungguh-sungguh menerapkan kasihNya?

[1] Kasih Allah mempengaruhi kita untuk mengasihi Allah  (1Yoh 2:15, Mat 22:37-38)
Pengetahuan akan Allah itu seharusnya membuat kita makin mengasihi Allah dan hukum yang terutama adalah mengasihi Allah.

Kita mudah terpikat dengan hal yang lain. Kalau saat kita mengikuti kebaktian online, kita sibuk melihat handphone kita, maka itu lah yang memikat hatimu, dan bukan Yesus! Ucapan syukur kita pada Yesus Kristus yang sudah mati untuk kita, tidak ada!

Atau mungkin kita sekarang semakin sibuk mencari uang, dan itu sudah memikat hati kita. Padahal dulu sebelum kita sukses, kita mungkin masih terpikat dengan Kristus!

Hati manusia sering dikuasai oleh orang atau barang (David Tripp)! Siapa yang memikat hatimu, dia lah yang menang. Karena itu Yohanes dan Yesus menantang kita, kasihilah Allahmu karena Allah telah mengasihi kita terlebih dahulu!

[2] Kasih Allah mempengaruhi kita untuk mengasihi sesama  (1Yoh 4:7, 11-12)

Kasih itu dari Allah, dan orang yang sudah lahir baru akan mempunyai kasih Allah – dan orang itu akan mengenal Allah. Kita mengasihi satu sama lain karena kasih Allah sudah diberikan pada kita.

Mengasihi satu sama lain merupakan gaya hidup dan ketika kita saling mengasihi, kasih Allah nampak pada kehidupan kita dan orang lain pun bisa melihat kasih Allah tersebut!

[3] Kasih Allah membuat kita tenang & nyaman untuk bisa datang kepadaNya

Allah memanggil semua yang bergumul untuk datang kepadaNya apa adanya. Dia akan menyambutmu, memberikan kelegaan dan pembebasan! Orang yang datang padaNya tidak akan dibuang karena Allah adalah kasih!

Kalau kita merasa lelah, jauh dari Tuhan, dan bergumul dengan berbagai macam dosa dan kesulitan di tengah pandemi ini, datanglah pada Yesus!

Post a comment

X