Tidak haus lagi

  


Happy new year 06463
Foter.com / CC BY-SA

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 17 November 2013 (Perayaan Nayal)

Banyak orang umumnya mencari kepuasan – apakah itu uang, fun, keluarga, cinta, seks, atau apa saja. Every one worships something. Sebuah cerita di alkitab menceritakan tentang seorang wanita yang mencari kepuasan seks dengan berganti-ganti pasangan, mencari kenikmatan hidup.

Dalam Yohanes pasal 4 diceritakan bahwa Yesus sengaja melewati Samaria; orang Samaria dan orang Yahudi tidak mau berbicara, bergaul, dengan orang Samaria (orang Yahudi merendahkan orang Samaria karena mereka adalah orang-orang Yahudi yang kawin campur). Apalagi seorang rabi!

Tapi Yesus sengaja melewati daerah itu untuk sebuah tujuan, sebuah misi. Melalui pembicaran antara Yesus dengan wanita Samaria ini, Yesus memakai air untuk membicarakan soal kepuasan hidup dalam dunia ini.

Yohanes 4:13-14
Yesus tidak berbicara soal air dari sumur, tapi sebuah kehidupan yang baru yang akan diberikan pada saat orang percaya dan mengikuti Yesus.
Kepuasan hidup di dunia diumpamakan seperti air ini, bahwa kita tidak akan pernah puas! Ketika seseorang, maupun wanita ini, mencari kepuasan hidup di dunia ini, ia tidak akan pernah bahagia dan puas. Dia akan terus mencari dan terus memenuhinya.

“Kalau saya punya uang banyak, saya akan puas” – tapi kenyataannya, orang kaya tidak pernah puas, dia akan selalu mencari lebih, dan lebih lagi! Kita pindah-pindah pekerjaan karena ingin uang lebih banyak, kita bekerja dengan sekeras-kerasnya tanpa memikirkan hubungan dengan keluarga kita. Manusia menggantikan ciptaan sebagai pencipta – barang atau apa pun juga dari dunia ini. Saat ini terjadi, itu akan menghancurkan kehidupan kita!

Mengapa “air” (jabatan, keberhasilan, uang, kenikmatan, pornografi, dan segala kenikmatan dari dunia ini) akan selalu membuat kita haus?

1) Kita akan bosan
Saat kita pertama kali menikmati pornografi, lama-lama kita akan bosan dengan hal yang biasa biasa saja! Atau saat kita suka akan makanan yang enak, lama-lama kita juga akan bosan!

2) Membuat kita diperbudak
Saat kita punya hobi, kita akan terus menerus ingin melakukan dan melakukannya – bahkan sampai akhirnya sering tidak perduli lagi dengan kondisi keuangan dan juga hubungan dengan yang dicintai.

Semakin diperbudak, semakin menghancurkan – itulah kenikmatan dunia ini!

3) Tidak tahu lagi mana yang benar dan yang salah
Saat kita sudah dikuasai dengan apa yang kita nikmati, kita tidak bisa lagi memilih mana yang baik, dan menjadi keras hati. Karena itu lah saat kita menasihati orang yang sedang menikmati sesuatu yang tidak baik, dia akan marah, karena dia keras hati dan tidak mau diganggu!

“Air” yang diberikan Tuhan tidak sementara, tapi sampai selama-lamanya. Itu pun juga akan menjadi mata air yang terus memancar, menyegarkan, dan memulihkan! Yesus menawarkan sebuah kehidupan yang baru, melalui pekerjaan Roh Kudus saat seseorang percaya kepadaNya!

Deep down in her heart, wanita ini tahu ada sesuatu di dalam diri dia yang hilang, biarpun dia tidak begitu mengerti siapa yang memberi dan apa maksudnya Tuhan di sini.

Yesus lalu di ayat 15 mau menunjukkan pada wanita ini tentang dosa nya – bahwa dia tidak bisa mendapatkan “air” ini, kalau dia tidak tahu dan tidak butuh seorang Juru Selamat! Kita hanya bisa datang pada Yesus kalau kita tahu tentang kebobrokan dan dosa kita. Saat kita tidak sadar betapa bobrok nya kita dan dengan sungguh-sungguh mengerti apa yang Tuhan lakukan di kayu salib untuk kita, kita tidak akan pernah bisa memuliakan Tuhan!

Yesus membalikkan pembicaraan soal air hidup dengan dosa. Dibutuhkan pertobatan sejati untuk bisa mendapatkan air hidup ini.

Blaise Pascal berkata:

There is a God shaped vacuum in the heart of every man which cannot be filled by any created thing, but only by God, the Creator, made known through Jesus

Ketika Tuhan menunjukkan dosa wanita ini, dengan kerendahan hati dia menerima dan mengerti betapa dia butuh seorang Juru Selamat. Dia mendapatkan air hidup itu.

Barang siapa minum air, ia akan haus lagi. Segala di dunia ini tidak diciptakan untuk memberikan kepuasan, kenikmatan, atau menyegarkan jiwa kita – karena kita akan haus, haus, dan haus lagi. Tidak akan ada di dunia ini yang memberikan kepuasan kekal! Mungkin hanya sementara, tapi setelah itu kita akan “haus” lagi, dan lagi, dan lagi

Hanya Yesus lah yang bisa memberikan kepuasan dalam pribadi kita. Hanya sang pencipta, dimana kita diciptakan untuk menyembah Dia, bukan apa pun dari dunia ini.

Sudahkah kita mendapatkan “air hidup” dari Yesus Kristus..? Atau apakah kita sudah mendapatkan air hidup itu tapi air kita mulai keruh, mulai kotor – yang menyebabkan air itu tidak memancar dengan baik? Biarlah pada saat natal ini kita ingat kenapa Tuhan turun ke dunia dan apa yang Dia lakukan di kayu salib untuk kita. Dan bertobat, kembali kepada Dia dan hanya mencari Dia saja, bukan mencari kepuasan dari apa pun di dunia ini!

Post a comment

X