The unshakable love of God

  


Seri Justification by Faith (buku Roma)
Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 9 Juni 2019

TIdak ada manusia yang benar di hadapan Tuhan, dan berada di dalam kuasa dosa. Dan tidak ada manusia yang bisa meluputkan diri dari hukuman Allah yang kudus. Tapi Allah mengambil inisiatif untuk mendamaikan diriNya dengan manusia melalui Kristus di salib.

Dan sekarang kita hidup untuk memegahkan dan memuliakan Allah. Kita pun diberikan kemampuan untuk melawan dosa dan hidup benar di hadapan Allah melalui kuasa Roh Kudus (khotbah minggu lalu).

Baca Roma 5:8-10.

God does not just want to save us, but He also wants us to have an assurance of our salvation! Di ayat 8-10, kita bisa melihat ada sebuah penekanan akan kepastian keselamatan.

Apakah kita memiliki keyakinan akan keselamatan kita? Apakah kita yakin bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, Allah akan tetap mengasihi kita? Terkadang kita mungkin bertanya, how much more should we do for God to love me? Atau “apakah Dia masih terus sabar saat kita jatuh terus di dosa yang sama diulang-ulang”? Atau “kenapa kita begitu menderita saat ini, apakah Tuhan sudah tidak mengasihi saya lagi”?

Begitu mudah bagi kita untuk meragukan kasih Allah, bukan? Karena itu Rasul Paulus sekali lagi memberikan jaminan, keyakinan akan keselamatan bagi orang-orang yang mengikuti Kristus. Dalam Roma 8:31-39, Paulus menjabarkan keyakinan bagi kita, bahwa: there is no opposition, no condemnation, and no separation!

[1] NO OPPOSITION (ayat 31)

Kalau saja ada seorang sahabat atau rekan sekerja yang di pihak kita, kita bisa merasakan kelegaan akan support tersebut bukan? Apalagi kalau kita melihat Allah yang Maha Kuasa yang ada di pihak kita?

Yang Paulus mau ajarkan adalah begitu banyak orang-orang yang akan menganiaya dan menekan kehidupan orang percaya (dan dia pun merasakan secara pribadi). But with God on our side, any opposition is futile. Nothing can thwart or frustrate God’s purpose in our lives even though many would surely try.

Kasih Allah tidak akan menghindarkan kita dari orang yang ingin menghancurkan kita atau penderitaan, tetapi Allah berjanji satu hal – bahwa apa pun yang terjadi, tidak akan ada yang bisa menggagalkan rencana Allah dalam hidup kita, yaitu mengubah kita untuk serupa dengan Kristus.

Namun hati kita sering mempercayai bahwa saat kehidupan tidak berjalan sesuai rencana, kita mudah “menuduh” Allah, walaupun mungkin tidak secara terang-terangan.

Setiap kali kita meragukan kasih Allah, pandanglah pada salib Kristus. Ketika Yesus sudah memberikan hidupNya, nyawaNya, apalagi yang tersisa? Semuanya telah diberikan kepada kita! Kematian Kristus merupakan bukti maksimal dari kasih Allah untuk kita! Lihat ayat 32. Allah telah menyerahkan anakNya yang dikasihiNya untuk manusa berdosa seperti kita Bagaimana mungkin Dia tidak melakukan hal-hal lain nya yang lebih mudah bagi kita?

[2] NO CONDEMNATION (ayat 33-34)

Bagi kita orang-orang pilihan Allah yang sudah percaya kepada Kristus, dibenarkan oleh Allah dan dilepaskan dari hukuman Allah. God justifies us, karena itu tidak mungkin Allah berbalik pikiran dan menghukum kita. Dan Kristus pun yang akan menjadi Hakim pada hari penghukuman, tidak akan memvonis kita.

No condemnation for those in Christ Jesus (Roma 8:1)!

Iblis tidak tinggal diam, dan dia akan selalu menuduh kita. Saat kita jatuh di dalam dosa, Iblis akan terus merongrong kita untuk meragukan kasih Tuhan, membuat kita semakin jauh dariNya. Kita tidak perlu merasa terus menerus terhukum, tetapi kita datang kepada Allah dengan pertobatan dan menangis di hadapanNya. Saat kita serius untuk hidup dengan Kristus, kita perlu belajar melawan tuduhan iblis dengan firman Tuhan.

Derek W. Thomas: “The way to deal with satanic accusations of inconsistency and guilt is to say: “It’s worse than you think. If my salvation depends on my consistency, I am lost. But it doesn’t. My past, present, and future sins are covered by the blood of Jesus… I am justified on the basis of the finished work of Jesus Christ alone, today as much as on any day to come.”

Tapi Paulus pernah menekankan, bahwa ini bukanlah sebuah alasan untuk kita bisa bermain-main dengan dosa!

[3] NO SEPARATION (ayat 35-39)

Tidak ada yang bisa memisahkan kita dengan kasih Kristus! Paulus memulai dengan memberikan pertanyaan retorika ini.

Karena bukan usaha kita yang membuat Tuhan mengasihi kita, tetapi karena inisiatif kasih Kristus pada kita, dan Dia memberikan kemenangan itu pada kita!

Michael F Bird: “God’s love is like God Himself: constant, unchanging, immovable, and faithful”.

—-

Tuhan ingin kita mempunyai keyakinan akan keselamatan kita dalam Kristus, karena Allah ingin saat kita mengerjakan keselamatan kita, kita tidak melakukannya tanpa rasa takut dan khawatir!

Post a comment

X