The Suffering King

  


good friday 2010
mugley / Foter.com / CC BY-NC-ND

Pengkhotbah tamu Jimmy Setiawan
Ringkasan khotbah 24 Maret 2013

Hari ini kita memasuki the holy week (pekan kudus), dimulai hari ini yang lebih dikenal dengan sebutan Minggu Palm (Palm Sunday). Yesus di elu-elukan saat masuk ke kota Yerusalem. Yesus dielu elukan dengan daun palm hanya dicatat di injil Yohanes (Yohanes 12:13).
Pengetahuan saja tidak mengubah kita, tapi dengan iman kita mengalami Tuhan kembali yang sudah mati di kayu salib buat kita!

Lukas 19:28-38

Tuhan Yesus tahu kalau Ia memasuki Yerusalem, Ia akan menderita, ditangkap, dan dibunuh secara tragis. Kalau kita baca di pasal-pasal sebelumnya, Yesus sudah memberi tahu 3x pada murid-muridNya bahwa Dia akan menderita di Yerusalem.
(Lukas 9, 13, dan 18. Bahkan Yesus menyebutkan dengan spesifik pada bagian terakhir). Jadi Yesus tahu benar bahwa itu semua akan terjadi saat Dia masuk ke kota Yerusalem!

[1] Dia tahu tapi Dia tetap memilih pergi ke kota Yerusalem

Kalau kita tahu bahwa jalan X pada waktu Y akan mencelakakan kita, maka kita akan menghindari jalan itu, bukan? Tapi Yesus tidak!
Dari bahasa aslinya adalah bahwa Yesus pergi dengan purpose, dengan tujuan yang jelas.
“Dia berjalan mendahului” – “He went ahead” -> menunjukkan bahwa Yesus punya determinasi dan keteguhan untuk masuk ke kota Yerusalem, biarpun mengetahui apa yang menantiNya.

Tuhan Yesus tidak takut menghadapi kematian yang tragis itu, demi menyelematkan hidup manusia.

[2] Dia tidak terpaksa
Dia tahu apa yang menatinya, karena itu kematian Dia di Yerusalem bukanlah kecelakaan atau kesialan.

Kalau Yesus tidak tahu bahwa Dia akan mati, mungkin Dia akan merasa dijebak oleh Bapa di sorga. Tapi Dia tidak terpaksa!

Yesus sudah beberapa kali masuk ke Yerusalem, namun ini yang terakhir kali – dan kali ini beda cara masuknya. Di sini Tuhan menyuruh murid-murid untuk mencari keledai muda untuk ditungganginya, sengaja masuk sambil naik keledai.
Alasannya bukan karena Dia lelah atau ingin dilihat. Tapi karena itu merupakan simbol dari seorang raja. Dia ingin menghidupkan kembali memori orang Israel, bagaimana seorang raja masuk.
1Raja 1:33, Zakharia 9:9, 2Raja-raja 9 (Raja Yehu, banyak orang memaparkan pakaian). Ini berarti Yesus mau masuk Yerusalem dengan diperlakukan sebagai raja.

Ada yang aneh di sini bukan? Bukankah harusnya justru Yesus disiksa, sengsara, mati, bangkit pada hari ketiga dan BARU dielu elukan dan menunjukkan seorang raja? Tapi kenapa di sini berbeda?
Karena kalau Kristus hanya mati sebagai seorang terhukum, maka kematian itu hanya merupakan kematian bagi diriNya sendiri. Seperti seorang terhukum yang dihukum mati, itu merupakan penalty atas kesalahannya sendiri. Tapi Yesus mati sebagai seorang raja, yang mati untuk rakyatNya. Kematiannya bukan untuk diriNya sendiri! Tapi bagi keuntungan kita! Memberikan keselamatan kita, bagi rakyatNya. KematianNya mewakili kita sehingga kita bisa hidup, ditebus, dan mengalami the benefits of salvation.

Di sejarah ada juga kematian yang agung, yaitu kematian Socrates (filsuf Yunani). Dia ditangkap pemimpin kota, dituduh menyebarkan kebohongan dan dia harus meminum racun. Tapi Socrates mati sebagi seorang terhukum, tidak seperti Tuhan kita! A vicarous death
Baca Roma 5:28

APLIKASI

1) Apakah kita sudah menerima Dia sebagai raja yang menebus dosa kita? Penguasa tunggal dalam hidup kita?


Jangan hanya terima Yesus sebagai Juru Selamat, tapi juga sebagai raja atas hidupmu! Banyak orang kristen yang hanya senang menerima Yesus sebagai Juru Selamat, untuk dapat tiket masuk surga, tapi hidup semaunya saja!

Kita membangun hidup kita berdasarkan kehendak dan kedaulatanNya. Bukan dengan keputusan, kehendak, dan kekuatan kita sendiri, tapi melibatkan Tuhan (sebagai raja).
Jadikan Dia juga sebagai Raja dalam hidupmu! Bukan hanya sebagai Juru Selamat!

Apakah kita sudah menerima Dia sebagai Juru Selamat dan Raja dalam hidupmu?

2) Kalau Dia adalah the Suffering King, Raja yang berkorban dan menderita untuk kita, teladanilah Dia!

Banyak iman dan perkataan-perkataan orang Kristen saat ini yang tidak mau menderita. Sebagai umat Tuhan, kita akan dibenci dan tidak disukai musuh-musuh iman kita! – Matius 24:9

Kita harus siap siap menderita untuk kerajaan Allah!
2Timotius 3:12

Mungkin kita di kota modern tidak mengalami penganiayaan yang berat, tapi kita pun tetap akan “dianiaya” imannya. Kita di pekerjaan akan disuruh curang untuk bayar pajak lebih kecil, dan lain sebagainya. Ini pun sudah penganiayaan. Apakah kita siap sedia membayar harga, untuk menegakkan dan menyatakan imanmu di tengah dunia yang berdosa ini?

Bersediakah engkau untuk ikut jalan Yesus, the Suffering King? Atau kita sudah menjadi orang Krsiten yang nyaman, sehingga lupa panggilan kita yang sesungguhnya?

Post a comment

X