The Living Stone

  


Seri Pilgrims in a Foreign Land (the first letter of Peter)
Stephanus Pradhana
1Petrus 2:4-8
Ringkasan khotbah 3 Mei 2020

Live Stream:

Banyak anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh memikirkan siapa Kristus, sebelum memutuskan untuk mengikuti Dia. Padahal kita sungguh-sungguh memikirkan saat kita ingin membeli barang yang mahal, apalagi sebuah rumah.

Ada yang sudah mengambil keputusan dan bahkan dibaptis, tapi setelah beberapa lama hilang dari gereja. Apakah saudara akan menolak Kristus? Atau anda akan mengikuti Kristus dengan sepenuh hati?

Who is Jesus?

Apa yang Petrus katakan mengenai Yesus? – a living stone, a cornerstone. Petrus menggunakan metafor bangunan untuk menjelaskan identitas Yesus. Cornerstone/batu penjuru pada waktu itu adalah sebuah batu yang menyatukan 1 sisi tembok dengan yang lain, dan menjadi penentu sebuah bangunan. Batu ini juga yang menentukan lurus nya sebuah bangunan.

Petrus mau mengatakan bahwa Allah adalah pembangun sebuah rumah rohani, dan Yesus digambarkan sebagai batu penjuru yang kokoh yang menjadi tumpuan seluruh bangunan, dan kita adalah batu-batu kecil yang di pakai di sekitar nya untuk melengkapi bangunan tersebut.

Perhatikan beberapa ayat ini juga:
1Petrus 1:20 – Yesus dipilih Allah sejak semula, bahkan sebelum dunia dijadikan.
Kis 4:11-12 – Orang Yahudi menolak Yesus dan membuang Dia, namun Allah menjadikanNya batu penjuru, dasar dari rencana keselamatan mereka yang percaya padaNya.

So, who is Jesus?
Jesus is God’s chosen, precious cornerstone, the foundation of His redemptive works, and salvation to those who believe Him!

Orang-orang dunia pada saat ini tidak menyukai Yesus karena:
A. Mereka punya self-righteousness (merasa diri baik, tidak membutuhkan keselamatan, dsb)
B. Mereka tidak suka Yesus mengklaim diriNya adalah satu-satu nya jalan keselamatan (sebuah arogansi dan intoleransi)
C. Mereka menolak keTuhanan Yesus Kristus (manusia ingin menjadi tuhan atas diri mereka sendiri – seperti perumpamaan dalam Lukas 20 tentang seorang pemilik anggur yang mengirimkan anaknya sendiri, tapi malah dibunuh oleh para pekerja kebun anggur).
Adakah kita seperti demikian?

Tapi penolakan kita dan orang-orang berdosa tidak bisa menggagalkan rencana Allah di dalam Yesus Kristus (ayat 7b-8) – bahkan mereka akan binasa dan diremukkan. Lihat juga Lukas 20:18 tentang perumpamaan pekerja kebun anggur tadi.

Dan mereka yang percaya padaNya tidak akan pernah dikecewakan, dan bahkan mendapatkan honour dari Allah (ayat 6-7). Honour menunjukkan positive reputation atau social standing di hadapan Allah. Kontrasnya, pengikut Tuhan akan ditekan, direndahkan, supaya kita mengikuti nilai-nilai dunia ini.

Percaya kepada Kristus:

  • Bukan berbicara mengenai aktivitas (rajin ke gereja, pelayanan), bukan “church-goers”.
  • Bukan berarti mengikuti “kekristenan keluarga”, tetapi sebuah keputusan pribadi. Bukan warisan keluarga! Jadi kalau kita dilahirkan di dalam keluarga kristen, itu tidak menjamin kepercayaan kita kepada Kristus dengan sungguh-sungguh.
  • Bukan cuma sekedar tahu akan Dia, tapi punya keyakinan akan Dia
  • Bukan “leaping in the dark”, tapi sungguh-sungguh melihat & percaya betapa berharga nya Kristus bagi kita.

True faith cherishes Christ as preceious. What distinguish true believers from unbelievers is that true believers desire Christ! Apakah kita sungguh-sungguh tertarik pada Kristus dan menginginiNya? Ataukah Dia hanya sebuah ritual? (Pertanyaan dari John Piper).

Are you moved by your desire in Christ, atau moved by your family and expectations from the church?

Di tengah situasi isolasi ini dimana hidup kita lebih “private”, kiranya kita bisa sungguh-sungguh bertanya pada diri kita sendiri. Apakah kita sungguh-sungguh merindukan Kristus?

Pada akhirnya, hanya akan ada 2 pilihan dan keputusan: apakah kita sungguh-sungguh menerima Kristus? Atau kita akan menolak Dia?

Yesus tetap menjadi fondasi dan keselamatan Allah, apa pun keputusanmu. Tapi kalau kau menolak Dia, maka akan ada eternal punishment dan condemnation untuk saudara. Itu adalah sebuah realita dan kita perlu memikirkan ini dengan sungguh-sungguh.

Post a comment

X