The Fall of Man

  


Fuga dal Paradiso (Escape from Paradise)   * Explored *
Gufoblu / Foter.com / CC BY-NC-ND

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 3 Maret 2013

Ketika berbicara soal kejatuhan manusia dalam dosa, kita kembali ke buku Kejadian.
Bahwa Tuhan menciptakan segala isinya, menciptakan kita supaya terus menerus bersekutu dan memuliakan Tuhan, sampai manusia jatuh dalam dosa. Namun Tuhan tidak kelabakan. Hakikat dosa dulu dan sekarang sama saja dan membuat manusia hancur dalam kehidupan ini.

Kejadian 3:1-8

Apa itu dosa sesungguhnya?

Alkitab berkata bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa (Adam terlebih dahulu). Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah (berbeda dengan binatang). Ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kesamaan dengan Allah (pikiran, perasaan, bisa berbicara, dll).
Gambar dan rupa Allah secara sederhana dikatakan bahwa kita “represent” God, pribadi dimana Allah yang tidak kelihatan menjadi kelihatan (kita). Tuhan menciptakan manusia supaya kita mencerminkan kemuliaan Tuhan. Ketika orang berdosa, kapasitas untuk memuliakan Tuhan makin lama makin tidak kelihatan.
Dosa adalah suatu sikap yang tidak memuliakan Tuhan, yang bertentangan dengan karakter Tuhan dan apa yang Tuhan maui dalam hidup kita.

Bagaimana manusia jatuh dalam dosa

Sekarang ini, Iblis sudah mengaburkan istilah dosa yang kita sering lakukan sehari-hari, sehingga kita jarang menghubungkan apa yang kita lakukan (yang salah) sebagai sebuah dosa kepada Tuhan.

[1] Manusia menolak kebenaran Tuhan
a. Tidak tahu mana yang benar mana yang salah
Tuhan sudah melarang mereka untuk memakan buah dan mereka pasti mati (bukan “akan mati”). Dunia saat ini tidak ada absolut/mutlak dan dunia senang hal-hal yang abu-abu. Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan untuk menikah, namun sekarang hampir seluruh dunia mensupport perkawinan sesama jenis. Apa yang dianggap alkitab sebagai kebenaran sudah tidak lagi dianggap sebagai kebenaran!

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan tahu bahwa manusia akan berdosa. Manusia mempunyai pilihan untuk taat atau tidak, dalam kedaulatanNya. Yusuf dihancurkan hidupnya oleh saudara-saudaranya, tetapi alkitab berkata bahwa Tuhan memakai kejahatan yang ada untuk tujuan yang mulia. Saudara-saudara Yusuf tidak dipaksa, tapi mereka lah yang mau berbuat jahat.
Baca juga Kisah Para Rasul pasal 4:27-28 – dikatakan bahwa Herodes dan Pilatus berbuat dosa, untuk melakukan apa yang Tuhan sudah rencanakan dan tetapkan. Karena Tuhan berdaulat, Dia ijinkan dan membiarkan dosa bagi orang yang melakukannya (dalam konteks ini Herodes dan Pilatus).

Iblis meragukan apa yang dikatakan Tuhan. Dia mulai dengan memancing dengan hal yang kecil (sesuatu yang kelihatannya tidak signifikan). Iblis tahu Hawa sudah meragukan apa yang dikatakan Tuhan. Keragu-raguan akan membawa penolakan! Sering dalam hidup kita, kita terjebak dengan ketidak-tahuan mana yang benar dan mana yang tidak. Apakah boleh mencontek? Boleh membolos? Boleh nonton pornografi? Dan yang lainnya. Orang pintar melakukan apa yang salah dan dianggap benar (pintar berkelit/membela diri). Itu lah Iblis yang melakukan!

b. Berbicara soal identitas (Who am I?)
Manusia tidak mau bergantung kepada Tuhan, mau nya memberontak dari Tuhan. “This is my way, this is what I want”. Padahal Tuhan mau menawarkan suka cita yang tidak bisa ditawarkan dunia! Iblis membujuk untuk memakan buah supaya bisa sama seperti Tuhan dan Hawa melihat buah itu kelihatan bagus, manis.
Ketika kita mau menggantikan Tuhan dalam kehidupan kita, itulah mulainya dosa (“Saya mau…”, dll).

Saat Adam dan Hawa berdosa, pada saat itu juga mereka mati secara rohani – hubungan yang terpisah dengan Tuhan (dan nantinya pun mati fisik). Dosa selalu membuat kita lari dari Tuhan, tidak mau bersekutu, suka menyendiri, tidak suka ke gereja, tidak mau dekat dengan Tuhan.

Roma 5:12 – dosa dari Adam diwariskan pada seluruh manusia. Buktinya?
– Seluruh manusia di dunia akan mati (menurut Roma), akibat dosa
– Kita tidak diajarkan berbuat dosa, tapi berbuat sendiri

Yang sedih soal dosa adalah, bahwa kapasitas untuk melakukan hal yang terbaik untuk Tuhan selalu hancur; menghancurkan semangat belajar, bekerja, dan hubungan yang indah bersama pasangan dan keluarga!

Jangan pernah mengecilkan dosa!

Post a comment

X