The Blessing of Generous Giving

  


Ever Present
JD Hancock / Foter / CC BY

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 7 Juli 2013

Yesus memperhatikan setiap orang yang memberikan persembahan (janda miskin di alkitab) dan bahkan Dia menyebutkan jumlahnya (bukan private). Semakin seseorang tidak pernah membicarakan soal uang, semakin orang kurang generous dalam memberi. Dalam jemaat, sering kita menganggap hal itu sebagai sesuatu yang pribadi.

Alkitab menjanjikan saat kita memberi, kita akan diberkati, itu firman Tuhan dan janji Tuhan. Namun kita harus memberi dengan motivasi dan hati yang benar.

Kadang kita memberikan pengabdian kita kepada Tuhan, seolah-olah Tuhan itu buta dan tidak tahu kondisi kita. Pada akhirnya kita memberi dengan asal-asalan dan sisa-sisa saja. Dan sedihnya banyak orang Kristen seperti itu, mereka memberikan tidak dengan hatinya dan hanya asal-asal saja (memberi persembahan dengan terburu-buru dan tidak disiapkan). Akhirnya cinta kita pada Tuhan makin lama makin tidak terbukti.

Setiap kita dapat income/pemasukan, kita selalu membaginya dengan: giving, taxes, save, debt repayment, dan living expenses. Pada akhirnya, giving kepada Tuhan menjadi masalah dan hanya terakhir saja yang dipikirkan.

Dalam Matius 6:24 Tuhan menekankan bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, Tuhan dan Mamon (personifikasi kekayaan). Kadang kita tidak menyadarinya.

GOD’S PROMISES TO THE GENEROUS GIVER
Baca Kisah Para Rasul 20:35, Lukas 6:38, Amsal 22:9. Ini janji janji yang Tuhan kasih pada kita!
Baca juga Filipi 4:17 – Jemaat Filipi adalah jemaat yang memberi biarpun mereka sangat berkekurangan; Paulus menguatkan mereka bahwa saat mereka memberi, bukan karena Paulus ingin pemberian mereka, tapi sesuatu “profit” yang ditambahkan kepada mereka, bukan kehilangan.
Konsep dunia adalah kalau kita memberi, kita akan mempunyai a loss. Tapi berbeda dengan yang di alkitab.

Masalah kita adalah bahwa “profit” di sini selalu kita artikan dengan uang dan harta benda!

CARA MEMBERI YANG DIBERKATI TUHAN

Filipi 4 diakhiri dengan benefit memberi, 2Korintus 8-9 menjelaskan cara memberi sebelum dapat upahnya (II Korintus 9:6-7).
Teladan Jemaat Filipi (II Korintus 8:1-2). Jemaat Korintus adalah jemaat yang kaya, pintar, dan berpendidikan; namun Paulus menyebut mereka jemaat yang tidak dewasa dalam Kristus, orang duniawi. Demikian juga soal pemberian kepada Tuhan.

Dalam perikop ini dikatakan ada penderitaan, tapi ada suka cita dalam memberi. Banyak uang tidak menjamin saudara memberi! Berkelebihan tidak menjamin saudara akan generous dalam memberi! Filipi 4:18-19, Paulus menekankan upah saat memberi. Kita tidak bisa claim ayat 19 kalau kita tidak melakukan ayat 18.

BERKAT APA YANG TUHAN JANJIKAN?

1) TUHAN BERJANJI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KITA

Ayat 19 – “And my God will supply your every need according to His glorious riches in Christ Jesus”. Ini adalah janji kepada orang-orang yang mengabdi dan memberi pada Tuhan dengan sungguh-sungguh.
2 Korintus 9:8 – “..berkecukupan di dalam segala sesuatu..” (konteksnya adalah kebutuhan jasmani); ayat 10 – “…menyediakan benih..”
Kita memberi bukan supaya kaya, tapi Tuhan mencukupkan kebutuhan kita!

2) KARAKTER KITA SEPERTI TUHAN

2Korintus 9:11 (kita akan semakin murah hati), Matius 6:21 (hati yang serupa dengan Tuhan saat fokus pada Tuhan)

3) ADA UCAPAN SYUKUR PADA TUHAN

2 Korintus 9:11 -12: “..melimpahkan ucapan syukur kepada Allah”. Saat kita memberi, bukan saja kita menolong orang yang berkekurangan, bukan saja mengembangkan pelayanan di gereja setempat, tapi terlebih lagi kita punya hati yang mengucap syukur kepada Tuhan! Semuanya kembali kepada Tuhan.

Sudahkah kita memberi dengan sungguh-sungguh pada Tuhan? Ataukah kita memberi dengan suatu expectation? Biarlah kiranya kita memberi sungguh-sungguh pada Tuhan, dengan hati dan motivasi yang benar. God deserves the best!

Download (Right click and Save As)

Post a comment

X