Tentang mendengarkan

  


Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 4 Desember 2022

Dalam cerita Matius, para pemuka agama dan orang Farisi mendengarkan khotbah Yesus yang sama, melihat perbuatan yang sama (dengan orang banyak), tetapi mengapa mereka berbeda reaksinya? (Semakin membenci Yesus dan ingin membunuh Dia)?

Ini sama dengan di jaman modern dimana jemaat yang sama mendengarkan khotbah yang sama, mengenal Yesus yang sama, tetapi reaksi nya berbeda (ada yang bertumbuh, ada yang keluar dari gereja, ada yang aktif pelayanan, ada yang hidupnya tidak berubah, dan sebagainya). Mengapa?

Baca Markus 4:1-20.

Sama seperti kondisi tanah, benih firman Tuhan pun tergantung pada hati yang mendengar firmanNya. Firman yang sama, hasil yang berbeda.

Ada 4 tipe hati yang mendengar firman Tuhan:

[1] The indifferent heart
[2] The impulsive heart
[3] The indecisive heart
[4] The invested heart

The Indifferent Heart (hati yang acuh tak acuh akan firman Tuhan; hati yang keras, hati yang tidak perduli) – ayat 15

Hati yang keras tidak mau mendengar dan mempertimbangkan injil. Dalam Matius 13:19 ditegaskan bahwa mereka tidak mengerti firman Tuhan. Pertanyaan untuk kita, apakah kita mengerti kebenaran firman Tuhan saat firman Tuhan disampaikan?

Kalau kita tidak mengerti saat kita mendengarkan atau membaca firman Tuhan dan tidak berusaha untuk cari tahu, maka itu berarti kita ada di kategori ini! Kita tidak perduli akan firmanNya!

Markus 4:1, 10 menuliskan banyak orang yang pergi dan kemungkinan besar orang banyak itu juga tidak mengerti, sama seperti murid-murid Yesus.

How does Satan snatch God’s word?

a. Satan distracts our minds when the Gospel is preached
Contohnya adalah cek HP saat dengar khotbah, khotbah online sambil melipat baju, masak, makan, dsb). Atau diisi dengan pikiran-pikiran yang tidak ada hubungannya dengan firman yang disampaikan

b. Satan snatches the word as we harden our heart
Kita sudah diisi dengan asumsi kita atas firman yang dikhotbahkan, sudah mengeraskan hati. Ini lah yang terjadi pada ahli taurat dan orang Farisi di jaman Yesus yang sudah punya konsep sendiri atas Sang Mesias.

[2] The impulsive heart (Markus 4:16-17)

“Segera menerima, segera murtad” – gampang terbawa suasana.

Kita hanya mengerti di permukaan, mengamini sesuatu yang kita tidak tahu benar.

Hardship and persecutions reveal the condition of our heart. Apakah saat masalah datang, saat keinginan kita tidak dipenuhi Tuhan, kita langsung menjauhi dan meninggalkan Yesus?

[3] The indecisive heart (Markus 4:18-19)

Hati yang mendua; Yudas selalu mendengarkan khotbah Yesus, tapi tetap menjual Yesus. Demas yang sudah lama melayani, meninggalkan semuanya karena kenikmatan dunia.

Ini adalah kebenaran yang menakutkan; kekuatiran dunia ini (soal finansial, masa depan), keinginan akan hal yang lain (kita punya banyak keinginan bukan?) – kita semua tidak bisa luput dari hal ini.

Kita akhirnya fokus untuk menggapai keinginan-keinginan kita, sampai akhirnya tidak punya waktu, energi, dan keinginan untuk merenungkan firman Tuhan lagi, sampai akhirnya tidak lagi berakar dalam di hati kita.

Akhirnya kuasa firman Tuhan makin lemah, dan keinginan kita semakin keras – sehingga hati kita akhirnya dikuasai oleh kekuatiran dunia ini (dan kita akhirnya mengikuti Yudas, Demas, raja Herodes).

Kita harus memilih!

[4] The invested heart (Markus 4:20)

Firman Tuhan perlu kita terima segera, perlu kita mengerti sebelum diambil iblis, perlu kita renungkan dengan dalam di dalam hati kita, diterima secara eksklusif sebelum tercekik oleh keinginan-keinginan kita yang lainnya – Robert Gundry.

Kita perlu aktif mendengar firman Tuhan dan terus-menerus (active and continual hearing of the Word).

A. Active: kalau kita tidak mengerti kita bisa bertanya setelahnya atau diskusi di kelompok sel, refleksikan apa yang kita bisa praktekkan dalam hidup kita (tidak hanya menunggu aplikasi praktis dari pengkhotbah).

Inilah satu satunya cara supaya firman Tuhan berakar dalam hati kita!

B. Continual: terus menerus mendengar firman Tuhan; tidak cukup kita hanya mendengar firman Tuhan seminggu sekali! Karena itu tidak heran kalau kita lebih mengikuti keinginan-keinginan dunia kita!

Firman Tuhan membawa pemisahan – orang yang menolak firmanNya dan mendengar+merenungkan+melakukanNya. Bagi kita yang sungguh-sungguh mencari Dia, Tuhan akan singkapkan kebenaranNya bagi kita, dan sebaliknya.

Ponder: How do you hear God’s Word today?

– Mendengar dan menolak? Tidak mendapatkan benefit apa-apa?
– Mendengar, merasa happy, tapi tidak membiarkan itu berakar dan mengubah hidup?
– Mendengar tapi tidak mau komit? Dan memilih keinginan hidup?
– Mendengar, menerima, menyambut, dan membiarkan kuasaNya mengubah hidup?

Post a comment

X