Surga

  


Dream
seyed mostafa zamani / Foter / CC BY

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 22 September 2013

Pernahkah kita membayangkan apa jadinya kalau tidak ada surga? Seperti apa sih surga itu? Ada ajaran-ajaran bahwa sungai adalah tempat pahala kita dari dunia, ada juga seperti sebuah sungai indah. Tapi apa yang Kekristenan ajarkan?

Adanya neraka bukan berarti Tuhan sakit hati, tapi karena keadilan dan kesucian Tuhan. Di satu sisi, Yohanes di kitab Wahyu juga diperlihatkan sebuah langit yang baru dan bumi yang baru
Baca Wahyu 21:1-8

Banyak hal yang kita tidak ketahui tentang masa datang, tapi yang kita tahu adalah ada satu penjelasan kemana kita akan berakhir dalam hidup ini. Kita tahu apa yang akan terjadi dan kemana kita pergi, walaupun tidak secara mendetil.

Apa itu Surga?
Yesaya berkata bahwa Allah bersemayan di surga. Petrus berkata Yesus naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Bapa. Yesus berkata BapaNya di surga. Jadi apa itu surga?

SURGA (What is Heaven?)

[1] Surga adalah suatu tempat (seperti neraka) dimana kehadiran Tuhan ada di sana, memerintah, dan memberkati – bersama-sama dengan para malaikatNya, selamanya!

Surga adalah sesuatu yang kelihatan! Nabi Elisa ketika dikepung tentara-tentara Syria dan pembantunya, Gehasi ketakutan, dikatakan Gehasi didoakan supaya bisa melihat apa yang terjadi di atas (dia melihat tentara malaikat yang begitu banyak/besar sehingga dia tidak takut lagi). Stephanus saat dirajam batu, dia melihat langit terbuka dan melihat Tuhan yang berdiri di samping Allah Bapa (menunjukkan posisi yang ada). Kapasitas kita memang tidak mampu untuk melihat hal-hal yang ada ini, tapi kita tahu sesungguhnya itu ada! Paulus berkata roh-roh jahat berkuasa di udara tapi kita tidak mampu melihat, demikian halnya dengan surga dan tentaraNya.

Buku Wahyu menjelaskan destinasi kita adalah kita akan berada di suatu tempat (langit baru dan bumi baru), dimana Allah hadir dan beserta dengan manusia di sana. Bukan kita akan mengawang-ngawang di angkasa, tapi di langit dan bumi baru, selama-lamanya. Perhatikan bahwa Tuhan menciptakan manusia di bumi (kitab Kejadian – di daerah Iraq)

Apa beda langit dan bumi baru (Kejadian vs Wahyu)
– Kejadian 1:16 vs Wahyu 21:23 (tidak perlu lagi matahari)
– Wahyu 22:5 (tidak ada lagi malam)
– Wahyu 21:1 (tidak ada laut)
– Wahyu 22:3 (tidak ada kutukan)
– Kejadian 3:19 vs Wahyu 21:4 (tidak ada kematian)
– Wahyu 22:14 (manusia dikembalikan ke taman Firdaus)
– Wahyu 21:4 (tidak ada tangisan, air mata, dan kesakitan)

[2] Ada sebuah ibukota/Capital City
Yohanes melihat sebuah kota (physical) di buku Wahyu (nanti dijelaskan tentang kota Yerusalem baru ini), jadi ini sungguh-sungguh sebuah kota secara fisik. Kota itu dikatakan begitu indah seperti pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Hal ini akan terjadi, sebuah janji Tuhan yang tidak bersyarat!

[3] Surga adalah sebuah fellowship dengan Tuhan, yang hilang saat manusia jatuh dalam dosa dan direstorasi kembali
Kita akan melihat Sang Pencipta secara langsung! Ada persekutuan langsung bersama dengan Tuhan selama-lamanya!

Mazmur 73:25 – suatu kerinduan untuk bersekutu bersama-sama dengan Allah. Sekarang persekutuan kita terbatas, tapi nanti kita akan mempunyai fellowship yang intim, bahkan lebih dari Adam dan Hawa yang tidak melihat penciptaNya. Di perjanjian lama, kita melihat setiap kali ada kemuliaan Tuhan dinyatakan, orang-orang ketakutan. Tapi nanti kita akan bersama-sama dengan Dia, suatu bagian yang indah!

Kenapa sering orang tidak memikirkan surga? Salah satu alasannya adalah kita tidak rindu bertemu dengan Dia, tidak rindu ingin bersama-sama dengan Dia. Karena apa yang kelihatan di dunia sudah memikat kita, membuat kita terpukau: karir, barang, pelayanan, hubungan dengan yang lain, dll.
[4] Ada suka cita
Dia akan menghapus air mata, tidak ada lagi maut, tidak ada lagi perkabungan atau ratap tangis. Tidak ada penderitaan karena iman kita kepada Yesus Kristus.

Ayat ini memberikan penghiburan dan pengharapan yang luar biasa buat kita saat ini; tidak ada lagi dosa, pergumuluan, kesakitan fisik, dan penderitaan secara rohani lagi.

Di tengah dunia sekarang ini, begitu banyak orang yang menghina iman kita dan begitu banyak tantangan kita untuk dibenci oleh dunia karena prinsip dan iman kita. Biarlah ini memberikan sebuah kekuatan bagi kita bahwa di tengah-tengah kehidupan kita sekarang, kita bisa tenang dan berharap di masa depan, saat bertemu dengan Dia lagi di surga! Jangan menyerah!

Orang-orang yang “haus”, haus akan Tuhan dan pengampunan dosa, rindu anugerahNya, akan dipuaskan dan diberkati oleh Tuhan (ayat 7)! Orang-orang yang tidak percaya, yaitu yang terbawa arus, tidak mau membayar harga & ikut-ikutan untuk ikut Tuhan (tidak sungguh-sungguh), dan jahat tidak akan punya tempat di langit dan bumi baru.

Mengapa kita tidak punya kerinduan soal surga? Untuk bersama-sama dengan Tuhan? Pernahkah engkau rindu untuk bisa bersama dengan Tuhan selamanya? Seberapa terpikatnya kita kah dengan apa yang kita hidupi dan jalani saat ini?

Post a comment

X