Strengthen Your Foundation

  


The Giant Twins reprise
danorbit. / Foter / CC BY-NC-ND

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 4 Agustus 2013

1Korintus 3:10-11

God’s building = gereja = bukan berbicara soal gedung yang mati, tapi kita sebagai jemaat Tuhan. Dalam diri kita ada Roh Kudus yang tinggal – kita lah sebuah gereja Tuhan!

God’s Field -> God’s Building -> God’s Temple

Allah menghargai gerejaNya karena itu penting bagi kita untuk menghargai gerejaNya! Di tengah ada masalah dan kekurangan di sebuah gereja, kita harus menghargai gereja yang punya dasar yang benar. Gereja adalah kepunyaan Tuhan, bukan kepunyaan kita. Karena itu penting bagi kita untuk bergabung dan berpartisipasi. Jadilah jemaat yang menjadi part of the solution, yang bukan tukang mengeluh saja.

Apa yang harus kita lakukan supaya kita bisa membangun gereja dengan efektif?
Sama halnya dengan membangun sebuah bangunan dari dulu sampai sekarang:
1) Fondasi
2) Konstruksi/Bangunan (bagaimana membangunnya)
3) Inspeksi

architectronis – menunjukkan bukan hanya design tapi juga orang-orang yang membangun
(walaupun sekarang dibedakan orang yang menggambar/mendesign dan membangun. Dulu seorang arsitek memulai fondasi dan juga membangunnya).

1) Fondasi
Dasar/fondasi kita adalah Yesus Kristus. Besarnya bangunan tergantung daripada dasarnya (fondasinya) – kalau dasarnya kuat, maka bangunan itu akan kuat. Seperti halnya kalau kita ingin membangun ekstra tingkat di rumah kita, kalau dasarnya tidak kuat, maka rumah akan roboh. Karena itu pentingnya kita sebagai anak-anak Tuhan untuk punya dasar yang kuat.

Setiap kali kita “membangun” dalam hidup ini, kita harus memperhatikan dasar yang kita punya. Kalau dasar kita dalam Yesus tidak kuat, kita mudah terombang ambing dan “roboh”. Kalau kita masuk ke dalam pernikahan tapi tidak siap menjadi suami dan istri, hubungan lama-lama akan hancur karena tidak punya dasar yang kuat (tidak tahu tanggung jawabnya, bagaimana memperlakukan pihak satunya, dll).

Ketika kita hidup, ketika kita melayani, dasar kita harus kepada Yesus Kristus; kita punya dasar yang kuat di dalamNya!
Dalam Yosua, generasi baru bangsa Israel tidak disuruh langsung berperang saat sudah melewati sungai Yordan, sedangkan orang-orang Kanaan sudah gemetar ketakutan melihat bangsa Israel. Kenapa? Karena Tuhan ingin fondasi generasi baru ini kuat, supaya mereka bisa memfokuskan dan mengerti campur tangan Tuhan, bukan seperti generasi yang lama! Tuhan menyiapkan mereka supaya terus bergantung pada Dia dan bahwa Dia lah segalanya.

2) Bagaimana kita membangun (Konstruksi)
Lihat 1Korintus 3:12
Emas, perak, batu permata – barang bagus yang berkualitas
Kayu, rumput kering, jerami – barang murah yang tidak berkualitas
Paulus berkata saat kita membangun hidup kita, kita harus membangun dengan kualitas yang baik. Ini berbicara soal motivasi, attitude, dan behavior kita.

Ketika kita tidak mengerti status kita sebagai anak Tuhan yang harus terus dekat dengan Tuhan, maka motivasi, attitude, dan behavior kita akan bermasalah. Bukan masalah banyaknya, tapi mutu/kualitas yang harus kita kembangkan!

Mungkin ada dari kita yang melayani setiap Minggu. Bukan seberapa sering kita melayani Dia, tapi kualitas apa yang kita berikan? Apakah kita melakukan dengan asal-asalan? Apakah kita punya motivasi yang benar untuk kemuliaan Tuhan? Apa yang kita tabur sekarang, akan punya dampak di masa depan; pada saat kita hidup dan juga pada kekekalan nanti!

3) Ada Inspeksi
1Korintus 3:13-15
Akan ada inspeksi dari Tuhan di masa datang.
Api dalam alkitab menyimbolkan 2 hal – penghukuman (bagi orang yang tidak percaya Yesus, penghakiman di masa datang) dan penyucian (untuk orang Kristen – pemurnian dan ujian)

Setiap rumah yang kita tinggali harus di inspeksi. Demikian halnya nanti Tuhan akan menginspeksi kita! Kalau kita bangun hidup kita dengan asal-asalan, kita tidak akan mendapat upah nanti di kekekalan. Keselamatan hanya anugerah, tapi upah diberikan pada orang yang bekerja, yang melakukan kehendak Tuhan (harus dibedakan di sini).

Atas dasar fondasi apa hidup yang kita bangun sekarang? Seberapa jauh kita mengenal Yesus Kristus, Tuhan kita? Suatu hari, Tuhan akan meneropong dan menginspeksi hidup kita! Seberapa siapkah kita?

Post a comment

X