Sheep and Shepherds

  


Seri Living in the end of all things
Ringkasan khotbah 14 Juni 2020
Stephanus Pradhana
1 Petrus 5:1-5

Terkadang Tuhan mengijinkan penganiayaan dan pencobaan terjadi untuk menunjukan kemurniaan iman kita terhadap Tuhan. Kalau begitu bagaimana kita bisa tetap setia dalam penderitaan terhadap Yesus Kristus?

Dalam 1 Petrus 5:1-5, Petrus mengaitkan kesetiaan dengan pengembalaan. Petrus menekankan para pemimpin gereja untuk menggembalakan kawanan domba yang diserahkan Allah kepada mereka.

Gambaran kita terhadap domba: nurut dan lucu
Domba sebenernya : Suka cari masalah, tidak bisa keluar dari masalah yang dia buat sendiri dan suka menghilang.

Petrus mengetahui bahwa tanpa pengawasan, domba akan binasa. Seperti kita bukan? Kita suka berontak, dan gampang terpikat ke hal-hal yang memukau hati kita. Tanpa penggembalaan dari Tuhan, kita akan binasa.

Karena itu Petrus menunjuk para penatua gereja untuk menggembalakan domba-domba Allah di dalam naungan mereka. Dimulai dari menunjukan kasih Allah dan menuntun mereka ke jalan yang benar. Sehingga saat goncangan terjadi, iman mereka tetap kokoh.

Petrus memberikan beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan ini.

1.Melayani dengan kerelaan hati.
Melayani bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan komitmen, pengorbanan dan kesabaran. Lebih lagi dalam pelayanan penggembalaan. Kita melayani manusia yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Sebagai gembala yang baik, kita harus mengenal karakteristik setiap domba kita, dan ini tidak mudah.

Tetapi Petrus memberikan penghiburan kepada para pelayan bahwa Allah menyukai para pelayan yang melayani dengan kerelaan hatinya.

2. Melayani bukan karena keuntungan pribadi tetapi karena pengabdian ke Tuhan.

Di dalam pelayanan, pasti banyak godaan tetapi Petrus menekankan para penatua untuk mengingat bahwa pelayanan mereka adalah untuk Tuhan.

Semangat dalam pelayanan bersumber dari sukacita hati kita didalam Tuhan. Ketika kita memiliki kepuasan didalam Dia, akan ada dorongan dari dalam hati kita untuk membagi kepuasan tersebut dengan cara melayani.

3. Bukan dengan sikap penguasa tetapi dengan jadi teladan.

Petrus menekankan para penatua untuk jangan menyalahgunakan otoritas kepada domba-domba Allah. Sebaliknya, para penatua harus menjadi teladan yang baik untuk menjadi contoh kepada para domba-domba Allah.

Tidak mudah bukan? Kabar baiknya kita tidak dituntut sebagai orang sempurna tapi kita diharapkan untuk teladan dalam menghidupkan firman Tuhan .

Mari kita belajar bersama-sama untuk melayani bukan dengan paksaan tetapi dengan kerelaan hati. Saat kita gagal, jangan patah semangat! Terus bangkit dan fokus kepada Gembala Agung kita.

Dalam 1 Petrus 5:5, Petrus menghimbau kita untuk tunduk kepada orang yang lebih tua dan harus menjadi individual yang rendah hati.

Tunduk terhadap penatua sangat penting karena mereka yang bisa membantu kita kalau kita tersesat. Tetapi kita juga tidak boleh tunduk dengan cuma-cuma, kita juga harus tau benar apa yang diajarkan dan dilakukan oleh penatua itu sejalan sama ajaran Tuhan bukan.

Tapi kita juga harus ingat kalau tidak ada manusia yang sempurna jadi kita harus membantu satu sama lain dan berdoa dan mendukung para penatua.

Ini bukan sesuatu yang kita bisa pelajari dari buku , kita cuman bisa belajar dari mengikuti Yesus . Dari melihat gimana Yesus Gembala Agung melayani kita domba”nya yang suka tersesat!

Post a comment

X