Seks menurut alkitab

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 9 Maret 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Seks adalah indah di alkitab, tapi hanya dalam pernikahan. Bahkan, sebagai suami istri, alkitab mengajarkan harus berhubungan seks satu sama lain, suatu bagian yang indah dalam pernikahan.

Kejadian 39 (ayat 8-9) menceritakan kisah Yusuf yang diajak untuk berhubungan seks dengan istri Potifar. Yusuf diperkirakan berumur 19-21 tahun, seorang yang masih muda tapi dia punya prinsip yang bagus tentang seks.

SEKS MENURUT ALKITAB

1) SEKS ADALAH PEMBERIAN DARI TUHAN

Seks adalah suatu pemberian dari Tuhan dan hanya indah dalam pernikahan. Yusuf tahu hal ini, biarpun dia ada kesempatan (dan mungkin juga ada keinginan).

Orang Yunani punya dualisme dimana tubuh adalah jahat dan roh adalah baik. Dan banyak pengikut Tuhan di awal-awal yang tidak punya konsep yang benar atas seks. Seks sepertinya sesuatu yang taboo, menjijikkan, dan tidak perlu didiskusikan.

Padahal di Alkitab banyak diceritakan soal seks – seks yang benar, kenikmatan seks, dan bahkan penyelewengan seks (homoseksual, dan sebagainya).

Riset di Amerika Serikat menyatakan bahwa para pemuda berhubungan seks umumnya umur 15-an. Umur 11-an sudah melihat pornografi. Ini berarti bisa terjadi di negara mana pun. Sebagai orang tua, kita harus mengajar anak dengan baik tentang seks.

Perhatikan juga Kejadian 1:31 (menciptakan semua – termasuk manusia; dan juga seks tentunya), Kejadian 2:18 (menciptakan supaya suami istri bersama-sama), Kejadian 2:24 (mandiri dan bersatu dalam komitmen & hubungan seks). Rencana Tuhan dalam pernikahan adalah satu, bersatu terus (menjadi satu daging). Bukan gonta ganti pasangan seks! Diibaratkan seperti sesuatu yang di-lem, yang tidak boleh dilepas-lepas dan ditempel di sana sini.

Istilah tentang seks #1: “Mengetahui” (Kejadian 4:1 [istilah pertama], Lukas 1:34 [Maria menyanggah bahwa dia belum pernah berhubungan seks dengan laki-laki], Matius 1:25 [Yusuf tidak besetubuh dengan Maria sampai Yesus lahir]
“mengetahui” = yada’ (Ibrani), ginosko (Yunani). Menunjukkan mengetahui secara terbuka dan detail.

Tujuan seks dalam pernikahan: Kebersatuan (unity, oneness), mempunyai anak (procreation), kenikmatan (pleasure), dan perlindungan (protection – 1Korintus 7, untuk melindungi hubungan suami istri supaya semakin erat dan kudus).

Perhatikan bahwa tujuan seks bukan hanya salah satu di atas, tapi
kesemuanya. Jadi jangan hanya fokus pada satu tujuan saja!

2) SEKS IS POWERFUL, THEREFORE MUST BE CONTROLLED

Perhatikan bagaimana di alkitab banyak tokoh alkitab yang jatuh: Daud, Salomo; dan bahkan banyak tokoh2 dunia yang jatuh karena seks. Siapa pun bisa jatuh, bahkan seorang hamba Tuhan atau penatua di gereja! Seks adalah sesuatu yang powerful, yang harus dijaga dengan hati-hati dan sungguh-sungguh, karena bisa menghancurkan hidup kita!

By God’s grace, kita bisa mengontrol!

Istilah tentang seks #2: Tidur/berbaring (Kejadian 39:7-10)
Lie down – shakab (Ibrani)
Sengaja penulis (Musa) untuk memberikan istilah yang berbeda untuk seks, bukan “yada”/mengetahui: “Mari kita menikmati seks, di luar prinsip Tuhan”, yang dipakai di dunia saat ini (One night stand, dll).

Film, buku, prinsip dunia pada saat ini mengajarkan seks is ok, as long as there is protection. Seks bisa dinikmati kapan saja dan dengan siapa saja. Ini TIDAK sesuai dengan prinsip alkitab dan tujuan dari seks! Seks adalah dosa di luar pernikahan!

Yusuf tahu benar bahwa itu adalah dosa yang besar di hadapan Tuhan dan dia mengerti bahwa itu tidak boleh, tidak kudus. Yusuf bisa menguasai diri dengan baik biarpun ada kesempatan.

Ada 2 istilah di Kejadian 39:9 yang menunjukkan dosa:
– Kejahatan (ra’) yang besar. Ra’ – berarti weakness, evil, unhappy, unkind
– Dosa (chata’) yang besar. Chata’ – istilah yang dipakai di Perjanjian Baru, hamartia (dosa – tidak kena sasaran, bukan rencana Tuhan).

Bahaya Pornografi
Kejadian 39:7: “istri tuannya memandang Yusuf dengan berahi”
Mata melihat, lalu ada berahi. Dosa pornografi mengikat! Akan terus terikat untuk melihat terus-menerus, suatu addiction yang membawa kehancuran. Pornografi menerangkap dan akhirnya mengubah pribadi kita untuk mempunyai konsep yang salah.

Pornografi juga mengubah pikiran kita penuh dengan seks! Akhirnya potensi sebagai mahasiswa, relasi dengan Tuhan, hubungan dengan suami atau istri, semuanya akan rusak!


Ketika kita ingin mencuri sesuatu yang belum waktunya, selalu akan ada kehancuran; Setiap dosa selalu ada konsekuensi. Saat kita ingin mencuri kenikmatan seks sebelum pernikahan, akan ada kehancuran. Kehancuran masa depan, kehancuran hidup, pikiran, kekudusan, relasi dengan sesama dan terutama, pada Tuhan!

Allah kita adalah Allah yang kudus, dan seks hanya indah dalam pernikahan. Jagalah kekudusan hidupmu. Orang yang sungguh-sungguh cinta Tuhan ingin menjaga kekudusan dan hidupnya supaya lebih indah di hadapanNya. Jangan berzinah, termasuk di dalamnya adalah menikmati pornografi yang menjijikkan di mata Tuhan!

Belajar dari Yusuf yang berkata “TIDAK!”

Post a comment

X