Saling menanggung beban

  


Seri One Another
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 23 Juli 2023
Galatia 6:2

Surat Galatia yang ditulis sekitar tahun 49M ini menuliskan gereja Galatia yang kemungkinan besar pertama-tama yang dirintis Paulus tapi penuh tantangan di tengah pertumbuhannya.

Ada orang-orang yang ingin mengganggu gereja, terutama yang latar belakang Yahudi dan masih mencampurkan konsep keselamatan yang salah (i.e harus disunat karena mengikuti tradisi hukum Taurat supaya bisa di selamatkan; padahal kita hanya diselamatkan oleh iman atas percaya pada Yesus Kristus, Tuhan kita, atas kasih karunia saja).

Dan hal ini menyebabkan perpecahan dan pertengkaran satu sama lainnya.

Baca Galatia 6:1-3.

Konteks Galatia 6:1-3:
– ayat 1: Pemulihan daripada beban berat pencobaan dan kegagalan spiritual. Kita tidak membiarkan, tapi inisiatif untuk ambil bagian memulihkan orang yang bergumul dalam dosa dengan kerendahan hati.
– ayat 2: MENANGGUNG beban satu sama lain
– ayat 3: Orang yang tinggi hati dan terpaku dengan diri mereka sendiri daripada orang lain. Ini berbicara tentang orang sombong yang kecenderungannya punya pikiran yang fokus pada diri sendiri dan merendahkan orang, apalagi saat tahu ada orang yang punya masalah atau jatuh dalam dosa.

Kita dipanggil untuk menolong orang yang tidak sanggup menanggung bebannya, sebagai gaya hidup kita. Kita tidak masa bodoh membiarkan, mengejek, menggosipkan, tetapi menolong satu sama lain.

Arti kata “beban”

Dalam ayat 5, kita diminta menanggung beban masing-masing – dan ini seolah-olah kontras dengan ayat 2 dimana kita harus menanggung beban orang lain. Untuk bisa lebih mengerti, kita harus melihat bahasa aslinya karena kedua kata ini mempunyai arti yang berbeda.

Istilah beban dalam ayat 2, dari bahasa asli nya “Baros” artinya sebuah beban yang sangat berat sehingga tidak dapat ditanggung oleh satu orang. Sedangkan dalam ayat 5, “Phortion” (porsi) artinya sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. Ini seperti seorang tentara yang membawa ransel nya masing-masing.

Kita harus bertanggung jawab sesuai dengan tanggung jawab kita masing-masing (ayat 5), tetapi juga kita tetap menanggung beban satu sama lain, melihat dan memperhatikan teman-teman kita yang sedang bergumul berat (ayat 2).

Dalam 1Petrus 5:7, ditulis bahwa beban kita bisa kita serahkan kepada Tuhan. Jadi bagaimana kita menjaga keseimbangan antara ketiga hal ini? -> Setiap kita yang bergumul dan berbeban, kita serahkan pada Tuhan dan Tuhan bisa memakai orang lain untuk menolong kita.

Jadi firman Tuhan akan ketiga hal ini (kita menanggung beban masing-masing, kita menyerahkan beban kita pada Tuhan, dan kita saling menanggung beban satu sama lain) tidak bertentangan satu dengan yang lain nya!

Tuhan ingin kita bisa melihat satu sama lain, saling memperhatikan dan menanggung beban satu sama lain.

“Our motivation to bear one another is to fulfill Jesus’ law”! – Gal 6:2.

Paulus mengajarkan bahwa hukum Taurat tidak menyelamatkan, tapi malah menunjukkan bahwa kita adalah orang yang berdosa. Paulus memerintahkan mereka untuk mengikuti hukum Kristus, yang menolong kita mengasihi satu sama lainnya, membebaskan. Sedangkan hukum Taurat malah akan memperbudak kita.

Kasih karunia Tuhan akan memampukan kita untuk menanggung beban kita dan terlebih lagi, kita tidak egois untuk kita bisa menjadi penolong bagi satu sama lain, menanggung beban orang lain!

Suatu saat kita akan menanggung beban yang berat (sebuah masalah dalam rumah tangga mu, finansial, dosa), dan kita dipanggilNya untuk memikul beban satu sama lain. Itu lah kehidupan kekristenan!

Post a comment

X