Sabar menderita

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 30 Januari 2022
Yakobus 5:7-11

Ayat 7 juga menjelaskan mengenai keadaan jemaat saat itu yang sedang mengalami penderitaan dan penganiayaan. Ayat 7-11 kita bisa melihat istilah “Tuhan” diulang-ulang 7x, dan istilah “bersabar” diulang 6x.

Ketika kita dalam suasana penderitaan, penting bagi kita untuk bersabar dan bertekun dengan memikirkan konsep tentang Tuhan.

[1] Memikirkan kedatangan Kristus membuat kita akan bersabar dan bertekun dalam penderitaan yang kita alami saat ini (lihat ayat 7-8).

Kapan kita harus sabar? Sampai Yesus datang. Kenapa kita harus bersabar? Karena Yesus akan datang.

Gereja mula-mula dan Paulus di tengah penganiayaan dan penderitaan mereka juga tetap bertekun karena menantikan Yesus yang akan datang.

Sayangnya, kita terlalu cepat untuk merasa self-pity dan kalah dengan situasi, sehingga akhrinya ambil jalan pintas dan malah merasa bahwa inilah jalan Tuhan.

Kedatangan Tuhan di lambangkan dengan kehadiranNya, seperti di saat kita menanti-nantikan seseorang yang datang dan keluar dari pesawat terbang.

Ketika kita Yesus datang, akan ada kelegaan dan suka cita. Dan itu memberikan kita semangat untuk bertahan!

Ayat 7 memberi contoh seorang petani yang sabar menantikan tuaiannya, menunggu berbulan-bulan sambil berharap pada Tuhan.

[2] Yesus adalah hakim yang adil (ayat 9-10)

Yakobus sekarang membicarakan soal situasi antara satu dengan yang lainnya. Kita harus bersabar menghadapi orang-orang yang sulit, orang-orang yang sukar untuk belajar karena Yesus adalah hakim yang adil.

Dan kalau hati kita juga tidak beres (sok benar sendiri, mudah bersungut-sungut), maka ini akan membuat suasana susah semakin tidak membangun. Kata-kata yang keluar dari mulut kita pun juga tidak akan menolong situasi. Yakobus menasihatkan dengan tajam bahwa kata-kata yang keluar dari mulumu harus di pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan!

Kita akan menghadap Tuhan di akhir jaman nanti di tahta pengadilan Tuhan, dan setiap perkataan kita akan dipertanggung jawabkan di hadapanNya!

Kesabaran para nabi yang disebut Yakobus dalam ayat 10 mengajarkan bagaimana kita bersabar menghadapi orang lain (Ibrani 11 menuliskan teladan-teladan nabi yang di tolak, di permalukan orang-orang lain).

Kita harus belajar untuk bersabar saat di tempatkan di tengah orang-orang yang demikian, baik itu teman, keluarga, bahkan pasangan kita! Jangan terbawa dengan situasi dan ingat bahwa Tuhan memberikan kekuatan dan kemampuan untuk kita bersabar.

[3] Tuhan penuh belas kasihan dan rahmat (ayat 11)

The Lord is compassionate and merciful! Dia penuh dengan kasih sayang dan tahu sekali penderitaan kita.

Ayub sabar menghadapi situasi yang tidak bisa dijelaskan dan datang dengan tiba-tiba. Masalah kita tidak sebesar Ayub, karena itu dengan kekuatan Tuhan, kita pun bisa.

Bertahanlah di tengah situasi apa pun juga, dan pandanglah pada Tuhan! Allah kita adalah Allah yang hidup! Don’t give up! Biarkan Tuhan bekerja dan menjamah kita.

Post a comment

X