Remain in the True Vine

  


Ringkasan khotbah 22 Juli 2018
Mie Khie Liong
Yohanes 15:4-7

Rekaman Praise & Worship

Kalau ada pokok anggur yang benar, berarti ada yang salah (orang yang bergantung pada kekayaan nya atau hal lainnya). Dan ada juga ranting yang dipotong dan dibuang, yang tidak mempercayai Kristus atau tidak sungguh-sungguh. Kita pun yang sudah berbuah di tempa oleh Tuhan melalui masalah-masalah sehingga kita berbuah lebih lebat lagi, semakin kelihatan karakter Kristus dalam hidup kita.

Lalu bagaimana kita bisa tinggal (abide) di dalam Yesus?

Seperti pohon anggur, kita bergantung sepenuhnya pada pokok nya, untuk mendapatkan makanan dan minuman

Tinggal di dalam Yesus berarti kita punya hubungan / koneksi dengan Yesus (CONNECTION)

Kita yang hidup di jaman Perjanjian Baru seharusnya lebih mudah untuk mempunyai hubungan dengan Tuhan, di bandingkan dengan Perjanjian Lama yang membutuhkan korban persembahan yang di bawa ke bait Allah. Melalui Kristus kita bisa secara langsung bertemu Tuhan secara pribadi. ‘

Kalau kita tinggal di dalam Yesus, kita seharusnya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Sama seperti seorang bayi yang sepenuhnya bergantung pada ibu nya untuk menyusui, demikian halnya kita sebagai anak Tuhan yang seharusnya bergantung sepenuhnya juga kepada Tuhan. Dan kalau banya buah yang muncul dalam hidup kita, itu pun dikarenakan Tuhan yang bekerja dalam hidup kita.

Buah selalu terlihat – bukan kita lebih rajin ke gereja, atau lebih rajin melayani. Kita tidak perlu Kristus untuk bisa bermain musik dalam kebaktian, atau bahkan berkhotbah! Tetapi hati mu yang lekat dengan Kristus yang terlihat buahnya dan membuat mu semakin giat melayani, punya karakter seperti Kristus, dll

Orang yang punya hubungan dengan Yesus selalu menomor satukan Yesus di atas segalanya, seperti seorang yang sedang jatuh cinta!

Kalau kita tidak pernah melihat pohon anggur, mungkin kita bisa membayangkan seperti handphone yang memainkan musik melalui Bluetooth connection pada sebuah portable, Bluetooth speaker.

Selama kita tinggal di dalam Yesus, kita PASTI berbuah. “Tinggallah di dalam Aku” – merupakan sebuah perintah dari Tuhan, dibutuhkan effort dari kita untuk berbuah; supaya kita terus tinggal di dalam pokok anggur yang benar. Contohnya, kita beri waktu kita untuk berhubungan dengan Tuhan.

Sedihnya banyak orang yang sudah percaya pada Kristus tapi tidak terlihat buahnya. Dan memang hanya Tuhan yang tahu apakah dia sudah sungguh-sungguh percaya. Lalu apa yang menyebabkan kita tidak tinggal di dalam pokok Yesus? Bisa kesibukan, worries of the world, pleasures, entertainment, atau dosa.

TIdak ada yang lebih disukai Iblis daripada anak Tuhan yang tidak berbuah! Semakin kita jauh dari Tuhan, semakin kita tidak akan berbuah. Apa yang terpenting dalam hidup kita yang mengisi waktu kita sehari-hari? Hobi? Melakukan hal-hal yang tidak penting? Atau kurang planning sampai semuanya mendesak sampai kita tidak ada lagi waktu untuk Tuhan?

Ranting pohon anggur yang tidak ada buah nya lagi akan dipotong, dibuang, dan dibakar. Adakah buah dalam hidup kita saat ini? Adakah kita bertumbuh dalam Kristus, tinggal di dalam Dia selalu?

Sering kita berkata kita sudah percaya Kristus, namun tidak mau bertumbuh, bukankah kita seharusnya mempertanyakan apakah kita sudah benar-benar percaya pada Kristus yang sudah mati untuk kita?

Post a comment

X