Prioritaskan kesucian hidup

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 19 Juni 2022

# Intro: Tahun yang penting perlu kita pelajari untuk mengerti buku Hagai lebih baik

1. Sekitar 608 SM ( sebelum Masehi) – Pengepungan Jerusalem & pembuangan pertama ke Babel zaman Nebukadnezar, Raja Babel.
2. 586/7 SM – Jerusalem & Bait Allah Hancur —- semua orang Yerusalem dibuang  ke Babel
3. 538 SM –Rombongan 1 kembali sesudah 70 tahun di pembuangan Babel ( sekitar 50.000, Ezra 1:64-65) ke  Yerusalem dibawah Zerubabel & imam Joshua.
4. 536 SM- baru pembangunan foundasi Bait Allah terhenti
5. 520 SM August 29 1st Message Hagai 1:1-15
6. 520 SM Sept 21– mulai bekerja lagi rebuilding bait Allah ( 1:12-15)
7. 520 SM Oct 17 — Hagai 2 st Message (2:1-10)
8. 520 SM Des 18– pesan Hagai ke 3 ( 2:11-20) & ke 4 ( 2:21-23)
9. 516 SM Maret 12–‘ Bait Allah selesai dibangun.

Prioritaskan Kesucian Hidup dalam pelayanan & pengabdian padaNya ( Hagai 2:11-19).

1. Tuhan menuntut kesucian hati & sikap dalam melayani-Nya ( 2:11-15).

@ External or the holiness of external activity ( building the temple of God– in our world to day about our church activity) do not make us clean. The holiness is not contagious (ayat 11-13)

11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman Tuhan kepada nabi Hagai, bunyinya:
12 ”Beginilah firman Tuhan semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.

13 Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?Lalu para imam itu menjawab, katanya: ”Tidak!”

@ Defile or uncleanness is contagious. Ingat prinsip virus covid 19 or virus lainnya menularkan (ayat 14)

14 Berkatalah pula Hagai: ”Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?” Lalu para imam itu menjawab, katanya: ”Tentu!”

@ After Q & A, Haggai makes his point in ayat 15. All remnant that returned to Jerusalem are defile or unclean in front of God’s eyes.

15 Maka berbicaralah Hagai, katanya: ”Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis.”

@ quote – menolong kita melihat bahwa kegiatan atau aktivitas gereja jangan menjadi pendorong atau driven kita sehingga hati dan sikap kita tidak diperhatikan . Aktivitas tidak membuat kita suci tetapi hal itu sebagai buah dari hati yang penuh dedikasi dengan sukacita & penuh kerinduan pada-Nya.

“If we approach God with duty or obligation as primary motivation, not love & desire, then we don’t have a true relationship– we have mere religion.” Jonathan T. Pennington, Jesus the Great Philosopher, p. 208.

2. Tuhan memberkati orang yang melayani-Nya dengan kesucian hidupnya ( 2:16-20).

# ayat 16-18– Perhatikan, evaluasi kehidupanmu, lihat masa lampau, Tuhan memberikan disiplin-Nya memotivasi kita untuk ada pertobatan.

Lihat Ibrani 12:4-11 konsep disiplin Tuhan karena Ia mengasihi kita. Tidak semua kegagalan, sakit atau kematian sebagai disiplin Tuhan. Tetapi disiplin Tuhan bisa meliputi hal tersebut. Dalam konteks Hagai, orang yang kembali ke Yerusalem tidak mengalami keberhasilan dalam panen mereka. Perhatikan bisnis utama waktu zaman tersebut adalah pertanian atau agraria yang berhubungan dengan tanaman. Betapa susahnya kalau apa yang ditanam tidak menghasilkan panen yang maksimal.

16 ”Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait Tuhan,
17 bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.
18 Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.

# ayat 19-20 perhatikan, evaluasi hidupmu ke masa depan, Tuhan akan memberkati orang yang mengabdi dan melayani-Nya dengan kesucian hidup.

Bandingkan dengan 2 Timotius 2:20-21 — Tuhan memakai sebagai alat-Nya yang mulia untuk pekerjaan-Nya demi kemuliaan-Nya.

Ayat 19-20 merupakan ayat yang sangat menguatkan kita bahwa Janji Tuhan untuk memberkati & memelihara kita bagi yang mengabdi dan melayani-Nya dengan kesucian hati serta sikapnya.

19 Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya – mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait Tuhan perhatikanlah
20 apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”

Penutup – looking for Jesus for our holiness

Dari tulisan Dane Ortlund— Tuhan bersama, di samping, mendukung kita untuk melawan dosa. Ketika kita jatuh dalam dosa, dosa kita membangkitkan, evoke, arouse belas kasihan Yesus Kristus pada kita ( Semakin banyak dosa, semakin kasih karunia melimpah, Roma 5:20. Bukan berarti kita seenaknya bermain dosa). Ketika kita berdosa, Yesus tidak melawan kita. Yesus bersama kita melawan dosa kita. Yesus mengasihi kita dan membenci dosa itu. Karena Yesus sudah menang atas dosa dengan bangkit dari kematian maka kita bisa menang bersama Yesus dalam melawan dosa kita.

# Yesus sangat menakjubkan kuasa-Nya. Orang najis disentuh kita maka kita akan tertular najis. Tetapi Yesus menyentuh orang najis maka orang najis dalam konsep Yahudi seperti orang mati, orang kusta, orang perempuan yang pendarahan 12 tahun dan Zakheus disentuh Yesus jadi pulih, jadi tidak najis, jadi bersih, ada transfornasi hidup. Mereka mau dekat dan disentuh Yesus Kristus, Tuhan & Juruselamat serta Pemulih hidup kita.

Dekatlah pada Yesus dengan kerinduan yang besar maka ada kesucian dalam hidupmu, ada transformasi dalam hidupmu sebagai pelayan-Nya!

Post a comment

X