Pengaruh kekekalan seorang ibu

  


By: ^@^ina (Irina Patrascu)

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 11 Mei 2014 (Hari Ibu / Mother’s Day 2014)

Keluaran 20:12, Efesus 6:1-2, dan Amsal 1:8 mengajarkan supaya kita menghormati ayah dan ibu kita. Menjadi seorang papa dan mama adalah otomatis (saat kita mempunyai seorang anak), tapi menjadi papa dan mama yang baik & berpengaruh tidak terjadi secara otomatis! Kita harus terus menerus belajar. Sama halnya dengan kita sebagai anak, kita tidak otomatis menghormati mereka; karena itulah perintah tidak bersyarat ini diberikan kepada kita semua!

Orang tua tidak diciptakan supaya anaknya hidup untuk orang tuanya, tapi hidup untuk Tuhan! Karena itu kita sebagai orang tua (atau nanti yang akan menjadi orang tua), harus hati-hati karena kadang ada hal dimana anak kita akan dipanggil secara khusus oleh Tuhan (dimana kita bisa memuliakan Tuhan dan menghormati orang tua kita).

Ada banyak orang yang merindukan untuk mendapatkan seorang anak tapi belum diberikan. Karena itu kita harus sungguh-sungguh menghargai anugerah Tuhan yang begitu besar ini dan mendidiknya dengan benar.

Eunike, artinya victorious/kemenangan yang baik dan suka cita, adalah seorang ibu yang punya dampak besar pada anaknya, Timotius.
2Timotius 3:14-15 – perhatikan “dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci”, yang berarti kita dapatkan bahwa dari kecil, Timotius sudah diajarkan Firman Tuhan. Siapa yang mengajarkannya? Kita baca Kisah Para Rasul 16:1-3, dan 2Timotius 1:5.

Ibunya, Eunike, yang akhirnya percaya kepada Kristus, memberikan teladan dan mengajarkan Firman pada Timotius.

TELADAN EUNIKE, SEORANG IBU

[1] Punya iman yang tulus iklas
Eunike mengerti arti pengorbanan dan kematian Kristus, dan dengan tulus mengikuti Tuhan. Iman yang ada pada Eunike adalah iman yang sungguh-sungguh, tidak mendua hati atau ikut-ikutan.

Point ini penting sekali karena kita tidak bisa membagi apa yang kita tidak punya. Kalau kita tidak punya hubungan intim dengan Kristus, bagaimana kita bisa membagikannya kepada anak kita? Eunike tahu betapa pentingnya relasi dengan Tuhan, karena itu dia memperhatikan anaknya dengan serius.

[2] Mau bertanggung jawab terhadap anaknya
Para penafsir (termasuk John Piper) menafsirkan bahwa suami dari Eunike belum mengikuti Kristus (walaupun Eunike akhirnya menyerahkan diri pada Kristus), tapi Eunike tetap menjadi pengaruh bagi Timotius. Dia tidak tergantung situasi atau terbawa karena suaminya. Sering kadang di saat pasangan kita tidak menjadi teladan, kita malah ikut-ikutan dan bukannya mengajarkan kebenaran dari Kristus. Karena itu alangkah indahnya saat suami istri bersama-sama menjadi team yang indah.

Apa pun yang terjadi, ambillah tanggung jawab sebagai orang tua untuk mendidik anak kita supaya bisa mengenal dan hidup bertumbuh dalam Kristus! Bahkan di tengah-tengah situasi dimana suami tidak percaya, Eunike tetap menceritakan dan mengajarkan FirmanNya.

[3] Orang benar yang menjadi ibu
Eunike yang sungguh-sungguh mengikuti Kristus dan mempunyai pengaruh kekekalan. Seorang ibu yang baik bisa mendidik anak dengan baik, tapi murid Kristus berbeda. Orang benar tahu bahwa dia harus mengajarkan Firman Tuhan supaya anaknya bisa hidup mengenal Kristus, karena untuk itulah tujuan dari panggilan kita sebagai orang tua.

Iman yang hidup di dalam Eunike, Lois, dan Timotius, artinya “dwell” and “influential” (tinggal di dalam dan mempunyai pengaruh). Iman kita harus mempunyai dampak (contagious) pada orang lain. Ibu orang benar tahu bahwa dia sudah dibenarkan oleh darah Kristus dan dia punya pengaruh sehingga anaknya bisa melihat Kristus dalam dirinya.

Eunika adalah seorang ibu yang baik DAN benar.


Sudahkah engkau menjadi seorang ibu yang baik dan benar? Seberapa besar pengaruhmu pada anakmu dalam mengenalkan kasih dan karakter Kristus? Apakah kita mudah terpengaruh situasi dan malas-malasan dalam memperkenalkan Kristus dan FirmanNya pada anak kita? Seberapa besar pengaruh kita pada anak kita?

Bentuklah anak kita karena kita sudah diserahkan tanggung jawab pada Tuhan supaya anak kita dididik supaya hidup dalam dan untuk Tuhan!

Post a comment

X