Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 22 Oktober 2023
Ini saat-saat dimana Yesus akan memasuki Yerusalem, untuk nanti di tangkap dan di hukum mati di kayu salib seminggu kemudian. Rombongan ribuan orang yang mengikuti Yesus ini sampai berhenti karena satu orang. Lihat Markus 10:46-52.
Mukjijat ini adalah mukjijat yang terakhir yang dilakukan Yesus sebelum Dia naik ke kayu salib.
1. The Importance of this last miracle of Jesus
Tidak ada nabi-nabi dalam perjanjian lama yang membuat mukjijat menyembuhkan orang-orang buta. Markus ingin menegaskan bahwa Kristuslah Mesias yang sudah dinubuatkkan sejak perjanjian lama.
Lihat Yesaya 61:1-2, Yesaya 35:5-6 (dan dikutip Yesus di Lukas 4:17-19 dimana Yesus mengklaim bahwa Dialah Mesias). Dan ini pun sudah ditegaskan di Markus pasal 1:1.
Orang Yahudi hanya tahu bahwa Mesias yang dijanjikan adalah keturunan raja (Daniel 7), dan akan berkuasa di Yerusalam (Zakharia 14), tapi mereka tidak mengamini Mikah 5:1 (yang lahir di Betlehem) dan Zakharia 9 – bahwa Yesus akan lahir di Betlehem dan bahwa Mesias adalah sang raja yang datang dengan lemah lembut dengan dengan mengendarai seekor keledai ( lihat Zakharia 9:9 TB)
Markus menulis bahwa ada kebutaan bagi orang-orang Yahudi, Farisi, dan para pemimpin agama serta orang banyak di Yerusalem ( baca Markus 11-15) yang mengharapkan seorang Mesias yang ada di benak mereka sehingga mereka menolak Yesus, sang Mesias itu, dan ada kebutaan bagi para murid-murid Yesus dalam mengikuti Yesus. Konteks sebelumnya, Yesus bertanya pada Yakobus & Yohanes (dalam Markus 10:36 TB): ”Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” Mereka menjawab soal kedudukan, jabatan, posisi, kuasa, kemuliaan ( lihat ayat 37-41) dan 10 para murid lainnya menjadi marah pada Yakobus & Yohanes karena mereka juga mempunyai keinginan yang terbesar, terpenting, termulia dan terhormat. Sebaliknya, Bartimeus ditanya dengan pertanyaan sama oleh Yesus dalam Markus 10:51 : “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawaban Bartimeus, yang buta ini, sangat menarik. Bartimeus ingin melihat dari kebutaannya.
Jawab orang buta itu: ”Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Markus ingin menekankan dan mengkontraskan antara para murid & Bartimeus yang ikut Yesus (lihat ayat 52)
Markus juga ingin menekankan bahwa Yesus mampu mencelikkan orang buta untuk menyatakan bahwa diri-Nya sang Mesias, Kristus yang dinubuatkan dalam kitab PL, termasuk Yesus sanggup mencelikkan kebutaan rohani kita akan siapa diri Yesus sebenarnya ( lihat 2 Korintus 3:14-16 —
[14] Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. [15] Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. [16] Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya)
Kita sama seperti orang buta dalam cerita ini (Bartimeus) dan kita ingin mata kita dicelikkan supaya tidak buta dan masih tinggal dalam kegelapan ( lihat 2 Korintus 4:4—
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah)
Bartimeus, orang yang buta ini, malahan bisa “melihat” siapa Yesus sebenarnya karena imannya pada Yesus Kristus secara pribadi sedangkan pada konteks sebelumnya Bartimeus para murid buta rohani dalam hal ikut Yesus dan pada konteks sesudahnya Bartimeus dikontraskan dengan “kebutaan” para orang Farisi, orang Saduki, para ahli taurat, pemimpin agama dan orang banyak di Yerusalem.
2. Sekarang mari melihat keindahan cerita ini, contoh iman dari seorang buta. Example of the blind man’s faith.
Markus & Lukas menceritakan dengan fokus satu orang buta saja dan sedangkan Matius menceritakan tentang 2 orang buta. Kelihatannya Markus & Lukas menjelaskan bahwa Yesus keluar dari kota Yerikho yang baru sedangkan Matius sedang menceritakan masuk ke kota Yerikho yang lama ( lihat tafsiran Injil Matius & Markus dari Bible Knowledge Commentary).
a. Having conviction of who Jesus is (Markus 10:47-48). Mempunyai keyakinan yang kuat secara pribadi siapa Yesus sesungguhnya. Perhatikan Bartimeus buta, tetapi rohaninya tidak buta. Beda dengan orang buta lainnya yang disembuhkan Yesus.
Istilah Yesus Anak Daud, pertama kali di pakai oleh Markus di sini. Bartimeus berarti mengerti bahwa Yesus adalah nubuatan dari perjanjian lama, sang Mesias – dari keturunn dari Daud dan Abraham. Bartimeus langsung memanggil Yesus anak Daud, tidak ragu-ragu atau perlu berdikusi dulu dengan Yesus (seperti perempuan Samaria dan Nikodemus). Mengikut Yesus tidak bergantung lamanya, tetapi apakah kita sudah mengenal dan khususnya mempunyai keyakinan pribadi siapa Yesus.
b. Begging for Jesus’ mercy. Memohon belas kasihan Yesus.
Bartimeus sangat mengetahui dan meyakini bahwa Yesus, sang Mesias, sangat berkuasa.
Dia pun tahu Yesus punya hati yang penuh belas kasihan, full of mercy. Banyak mukjijat-mukjijat yang di tulis, mulai dengan kalimat: “hati Yesus penuh belas kasihan”.
C. Never give up in the midst of obstacles. Tidak menyerah di tengah halangan.
Bartimeus disuruh diam tapi dia tidak mau, tidak menyerah. Bahkan sampai membuat rombongan Yesus yang jumlahnya ribuan orang berhenti. Makin dihalangi, ditekan tetapi Bartimeus makin berteriak keras. Makin ditekan, makin merambat.
Yesus menghargai iman Bartimeus! Dalam ayat 52 Yesus berkata Bartimeus: ”Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Iman Bartimeus menyelamatkannya dari dosa dan sekaligus mencelikkan matanya yang buta.
D. KEEP FOLLOWING JESUS AFTER HIS HEALING. Terus mengikut Yesus sesudah kesembuhannya. Ingat dan sembah pada Yesus sesudah diselamatkan, diberkati, dipulihkan-Nya.
Dalam ayat 52 a dikatakan bahwa pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Dalam terjemahan ESV dalam perjalanan-Nya dengan
on the way. Bartimeus sesudah sembuh langsung menyembah Yesus dengan mengikuti jalan Yesus yang specifik menunjuk jalan yang penuh penderitaan dan tantangan di Yerusalem. Murid Yesus yang sejati adalah mengikut jalan Yesus sesudah percaya Yesus.
Kita memang orang yang buta – hidup dalam kegelapan, kenikmatan dosa; Yesus membukakan mata kita, diselamatkan dan diampuni bagi yang beriman pada Yesus, sama seperti cerita Bartimeus ini.
Cerita ini mengingatkan kita, bahwa Yesus sanggup mencelikkan kebutaan rohani kita. Apakah kita sedang buta saat ini? Datanglah dan percaya pada Yesus, yang akan memperbaharui hidup kita! Bartimeus