Iman dalam waktu krisis (Menyeberangi sungai Yordan)

  


Pdt Victor Liu
Yosua 3 & 4
Ringkasan khotbah 20 Juni 2021

Iman yang mati di tengah masalah akan membuat orang Kristen mengeluh dan takut menghadapi kehidupan. Hari ini kita mau pelajari iman dari umat Israel yang harus menyeberangi sungai Yordan dalam Yosua 3 & 4.

[1] Iman yang hidup menempatkan Tuhan di depan (Yos 3:1-4)

Tabut perjanjian disebut 16 kali (9x di Yosua 3, dan 7x di Yosua 4), menunjukkan penekanan betapa pentingnya hal ini. Tapi apakah tabut perjanjian itu?

Bisa membaca Keluaran 25, Ibrani 9:5 untuk melihat dengan lebih jelas (dan bisa meng-Google nya untuk melihat visual nya).

Tabut perjanjian menjadi fokus untuk menunjukkan kehadiran dan pimpinan Allah. Dan di cerita Yosua ini, tabut perjanjian menunjukkan Tuhan yang memimpin di depan;

Demikian pula di tengah krisis dunia ini, kita seharusnya meletakkan Tuhan di depan, memimpin hidup kita di tengah apa pun juga. Baca juga Amsal 3:5-6.

Iman kita akan diganggu di tengah krisis supaya kendor, so put God first in your life!

[2] Iman yang  hidup menguduskan diri sesuai karakter Allah (Yosua 3:5)

”Kuduskanlah” – menunjukkan seperti kita melakukan sebuah ritual (Keluaran 19:10-11, 14-15), yaitu simbol bahwa seseorang mempersiapkan diri dan hatinya.

Ini berbicara soal kesucian hidup; bagaimana karakter Allah menjadi bagian dari hidup kita. Baca juga 2Tim 2:20-21.

Ketika ada krisis, janganlah kita berbuat dosa dan mengambil jalan pintas, tidak sabar menunggu waktu Tuhan dan tidak percaya pada jalan Tuhan! Tuhan juga mau kita menyucikan diri kita dan sejalan dengan karakter Tuhan yang Maha Suci. Tuhan tidak suka dipermainkan!

Sungguh menyedihkan kalau kita sebagai anak Tuhan sering meminta/memohon pada Tuhan tapi hidup kita masih terus bermain-main dengan dosa!

[3] Iman yang hidup bertindak dengan iman (Yosua 3:13-16)

Yosua adalah pemimpin generasi baru dan dia belum pernah melakukan mukjijat di tengah-tengah generasi yang baru Israel ini. Demikian pula imam-imam. Namun iman mereka taat pada perintah Tuhan dan tidak meragukan Yosua atas apa yang akan terjadi.

Iman adalah soal ketaatan pada firman Tuhan, bukan melihat lebih dulu atau harus ada bukti! Para imam belum melihat Yosua seperti Musa, tapi mereka taat pada perintah Tuhan!

Perhatikan sungai Yordan berhenti di saat kaki para imam masuk ke sungai. Ketika kita melangkah, maka ada sesuatu yang bekerja! Prinsip iman dalam Perjanjian Lama dan Baru sama; ada tindakan dan melangkah terlebih dahulu (Runtuh nya tembok Yerikho, Abraham pergi dan melangkah dengan iman).

Angkat imanmu dan lihat, ketika kita percaya bahwa Tuhan lah yang memimpin hidup kita, Tuhan akan campur tangan!

[4] Iman yang hidup menyembah Tuhan sesudah krisis (Yosua 4:5-7, 20-24)

Iman yang hidup tidak akan lupa akan apa yang Tuhan lakukan dalam hidupnya.

Orang Israel diperintahkan untuk mengambil batu-batu di dasar sungai Yordan sebagai tugu peringatan. Ketika Tuhan sudah mengampuni dan memberikan kita kelepasan dari dosa, sudah memulihkan, melewati krisis, sudah menjawab doa kita, selalu ingat pada Tuhan kita Yesus Kristus! Dan sembahlah Dia senantiasa!

Ingat kebaikan Tuhan dalam hidup kita selalu!

—-

Kita tidak bisa menghentikan “sungai Yordan” kita, tetapi Tuhan kita bisa melakukan apa saja! Serahkan iman mu yang hidup pada Tuhan di tengah krisis apa pun juga!

Post a comment

X