Menjadi saksiNya – Yohanes Pembaptis

  


Seri The Greatest Wonder of Christmas
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 30 Desember 2018

Rekaman Praise & Worship

Berbeda dengan injil injil lainnya, Yohanes 1 memulai dengan sebuah panggilan untuk kita, menjadi saksi Kristus. Dan injil Yohanes juga merupakani injil terakhir dimana banyak kitab kitab palsu yang banyak beredar dan sudah banyak penganiayaan.
Dan figur Yohanes Pembaptis dipakai untuk dijadikan teladan dalam injil Yohanes 1.
Baca Yoh 1:6-8, 19, 23, 29-31; Yoh 3:25-30

Belajar dari Yohanes 1

Tuhan memakai kita untuk menjadi saksiNya (Yoh 1:6-8)

Tuhan mengirim dan memakai Yohanes Pembaptis untuk menjadi saksi tentang Kristus, supaya semua percaya melaluinya.
“Our God is a saving God and a sending God” – John Piper
Surga tidak bersuka cita saat kau dapat pacar, rumah, atau bisnis baru, tapi Firman Tuhan berkata surga bersuka cita saat ada jiwa baru yang bertobat. Sungguh menyedihkan kalau kita hidup tapi tidak menjadi saksi Kristus, tidak mau dipakai Tuhan.
Menjadi saksiNya ada 3 arti:
A. Menjadi missionary (diutus ke daerah daerah, pergi menjadi seorang misionaris)
B. Menjadi saksi pada orang-orang di sekitar kita yang belum kenal Yesus (di tempat kita kerja, sekolah, dan sebagainya)
C. Menjadi saksi pada orang-orang yang datang ke gereja (tapi belum atau tidak sungguh-sungguh mengenal Kristus)
Tidak setiap dari kita dipanggil menjadi seorang misionaris, tetapi kita selalu dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di mana pun kita berada! Gereja ada supaya menjadi saksi Kristus di dunia ini.

Sebagai saksiNya, kita harus punya keyakinan kokoh akan siapa Yesus itu (Yoh 1:29-31)

Ada 3 hari dalam injil Yohanes 1:
* Hari pertama: Yohanes Pembaptis mengutip dari Yesaya, bahwa dia adalah suara yang menjadi saksiNya
* Hari kedua: Yohanes Pembaptis menunjuk pada Yesus
* Hari ketiga: Yohanes dan Andreas ikut Yesus atas anjuran Yohanes Pembaptis
Yesus adalah domba yang disembelih, sebagai korban penebusan akan dosa kita. Tidak ada perbuatan baik apa pun yang bisa menyelamatkan kita. Yohanes Pembaptis menghidupkan apa yang dia tahu tentang sang Mesias (Kristus) sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia dan dosanya (lihat ayat 29).
Banyak mitos-mitos yang salah tentang bersaksi:
* Kalau kita sudah lama tahu siapa Yesus itu, hidup kita akan berubah. Salah! Karena belum tentu hidup kita mau diubah.
* Kalau kita tahu dan bahkan belajar akan Tuhan (seperti di sekolah teologi), kita pasti akan otomatis menginjil. Salah! Karena belum tentu kita mau untuk menginjil dan banyak kesaksian murid-murid dari sekolah teologi akan hal ini.

Sebagai saksiNya, Yesus harus menjadi pusat/fokus dari kehidupan kita (Yoh 3:30)

NIV: “He must become greater; I must become less”
NET: “He must become more important while I become less important”
NLT: “He must become greater and greater, and I must become less and less”

Untuk orang-orang yang suka akan popularitas dan posisi, belajar lah dari Yohanes Pembaptis! Yohanes Pembaptis mempunyai pengikut dan murid yang banyak (dibandingkan Yesus waktu itu) dan pada saat itu Yesus sedang berada di sungai Yordan (di tempat “teritorial” Yohanes Pembaptis). Tapi hati Yohanes Pembaptis fokus pada Yesus dan bukan pada kepentingan diri sendiri (atau merasa hak nya di serang).
Teman teman yang sudah melayani Yesus sudah lama, terkadang bisa jatuh dan lupa akan fokus kita sebenarnya (di tengah-tengah kesibukan pelayanan kita). Kepopuleran sebagai seorang pelayan Tuhan, kadang membuat kita takabur dan bukan lagi Yesus yang menjadi lebih besar daripada kita! Dia harus makin besar, dan kita makin kecil!

Biarlah di penghujung tahun ini, kita tidak hanya memikirkan rencana rencana kita ke depan atau melihat apa yang kita sudah capai di tahun sebelumnya, tapi apakah kita sudah sungguh-sungguh sudah menjadi saksiNya?

Post a comment

X