Menghadapi penganiayaan dengan kasih

  


Mie Khie Liong
Ringkasan khotbah 31 Mei 2020

Menjadi orang baru di tanah asing bukanlah hal yang mudah, kita harus memulai untuk beradaptasi di lingkungan baru. Di 1 Petrus 3:13-22 , Petrus sedang memberi pesan terhadap orang-orang Kristen yang sedang menetap di tanah asing.

Sebagai orang Kristen, Rasul Petrus sedang menegaskan bahwa kita adalah perantara antara dunia ini dengan Tuhan. Perilaku kita setiap harinya mencerminkan Tuhan kita. Rasul Petrus ingin kesaksian orang-orang yang sedang menetap di tanah asing bisa membawa orang-orang kepada Kristus.

Jadi bagaimana kita bisa jadi kesaksian atau terang dunia?

Di Lukas 6:27 ,kita diperintahkan untuk mengasihi musuh kita dan berbuat baik kepada orang yang membenci kita. Ini bukanlah hal yang mudah bukan? Dengan kekuatan diri kita sendiri ini pasti terlihat sangat sulit. Tetapi Yesus sudah memberikan kita Roh Kudus untuk menuntun hidup kita. Dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus dan mengingat apa yang Yesus sudah lakukan di kayu salib, ini tidak terlihat mustahil.

Menjalani apa yang Tuhan inginkan bukan hanya akan memancarkan kasih Tuhan ke dunia.
Kita juga akan diberi upah yang besar oleh Tuhan dan kita akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi (Lukas 6:35).

1 Petrus 3:9 juga mengajarkan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki . Bila kita melakukan ini, mata Tuhan akan tertuju kepada kita (1 Petrus 3:12) . Karena Tuhan selalu memperhatikan orang- orang yang menuruti kemauan-Nya dan jangan takut sebab Tuhan melawan orang-orang yang melakukan kejahatan.

1 Petrus 3:13-14.
Dengan selalu berbuat baik, seharusnya tidak ada yang mau berbuat jahat kepada kita. Tetapi sekalipun penganiayaan terjadi, Petrus memberi langkah-langkah yang kita bisa lakukan dalam menghadapi penganiayaan.

1. Kita berbahagia (diberkati) (ay 14a).
– Meskipun kita harus menderita karena iman kita, jangan khawatir, karena mata Tuhan tertuju kepada kita dan kita akan diberi upah yang tidak ternilai .

2. Kita jangan takut tapi fokus pada Kristus (ay 14b -15a).
– Selama mata kita fokus ke Tuhan kita pasti akan kuat karena Tuhan yang akan memampukan kita.

3. Siap sedia memberi jawaban atas iman kita (ay 15b – 16).

Saat kita mengalami penganiayaan karena iman kita, satu hal yang Petrus ingin kita ingat adalah apa alasan kita percaya Kristus? Jawaban dari pertanyaan tersebut sangatlah penting karena itu yang akan menunjukan identitas kita, pengikut Yesus.

4.Kita mengikuti jejak Kristus yang mati bagi kita (ay 18-22)

Sebagai pengikut Kristus kita harus ingat seberapa besar pengorbanan Yesus di kayu salib. Bagaimana dengan kita? Pada waktu kita mengikuti Kristus ada saatnya kita akan mengalami apa yang Kristus telah alami. Inilah gaya hidup seorang hamba, mengikuti Tuan nya.

Dari 1 Petrus 3:13-22, Petrus ingin mengajarkan kita akan pentingnya sikap kita dalam menghadapi penganiayaan. Bila Tuhan memang mengijinkan penganiayaan terjadi dalam hidup kita, ingat bahwa penganiayaan tersebut bisa digunakan Tuhan untuk memancarkan iman kita ke dunia. Lewat perilaku dan kasih kita, dunia bisa melihat kita sebagai terang dunia.

Post a comment

X