Menghadapi Masa Depan

  


APEC Australia 2007 Sydney Opera House fireworks
Chris Greenberg / Foter.com / Public Domain Mark 1.0

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 29 Desember 2013 (menutup tahun 2013)

Orang yang pesimis selalu melihat hal yang negatif di saat masalah melanda kehidupannya dan sering salah sangkah. Beda dengan orang optimis yang tidak self-pity dan memandang masa depan dengan penuh harapan. Kalau kita lihat penemu penemu dunia, banyak dari mereka yang punya latar belakang yang tidak menguntungkan (cacat, dari keluarga miskin, dll).

Kalau orang dunia saja bisa bersikap optimis, maka kita sebagai anak-anak Tuhan harusnya bisa lebih mempunyai harapan akan masa depan kita, di tengah apa pun juga.

Yohanes 21:18-22
Di perikop ini (ayat 18), Yesus sedang membicarakan mengenai masa depan Petrus.


PRINSIP YANG BISA DIAMBIL

[1] Tuhan memegang masa depan kita (ayat 18)/In God’s Hand

Tuhan menubuatkan bahwa nanti Petrus akan mati (dia akan ditangkap – pada saat orang-orang Kristen dianiaya). Saat ditangkap, dia tidak menyangkal (seperti sebelumnya). Tuhan mau mengatakan bahwa hidup dan mati Petrus adalah untuk memuliakan Tuhan. Tuhan tahu dan punya rencana atas hidup kita, dari kita lahir (lihat juga Mazmur 139) supaya kita bisa memuliakan nama Tuhan.

Bukan berapa lama nya kita hidup yang penting, tapi kualitas dari kehidupan kita itu sendiri saat kita hidup! Tuhan Yesus hanya hidup sekitar 33 tahun dan dikatakan bahwa Dia hanya melayani sekitar 3 1/2 tahun saja. Tapi kualitas hidupNya untuk memuliakan Tuhan begitu besar!

Yeremia 29:11, Amsal 21:1, Amsal 23:17 – Dia berkuasa dan Dia punya rencana akan setiap dari kita! Namun ironisnya, kita sering tidak melibatkan Tuhan dalam masa depan kita (Yakobus 4:13-17). “This is my plan!” “This is my desire!” “This is what I want!”.
Apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, pegang janji Tuhan bahwa Tuhan punya rencana di balik situasi seburuk apa pun supaya mendatangkan kebaikan bagi kita! (Walaupun tidak pernah dijelaskan secara detail).

Ketika Tuhan menggenapi rencanaNya, Dia akan memberikan pemeliharaan (God’s provision)!
Saat Musa disuruh memimpin bangsa Israel keluar dengan pergi ke Firaun, Tuhan tidak menyebutkan berapa orang (jutaan), dan sebagainya. Musa mengerti dan tahu bahwa Tuhan akan memberikan pemeliharaan dan menyertainya. Demikian halnya bagi masa depan kita, kita harus tenang karena saat Tuhan punya rencana, Dia akan menggenapinya dan memberikan pemeliharaan bagi kita!

[2] Jaga mata kita supaya tidak fokus pada orang lain (ayat 20-21)/Focus On Yourself

Yesus tidak suka pertanyaan seperti ini (lihat ayat 22). Ketika kita memikirkan masa depan, Tuhan ingin kita fokus pada diri kita. Dia memberikan rencana yang spesifik untuk setiap diri kita dan kita tidak boleh membandingkannya dengan orang lain. Baca Amsal 23:17-18.

Saat kita membanding-bandingkan dengan orang lain, kita bisa iri hati. Kita harus fokus pada apa yang Tuhan rencanakan untuk kita. Setiap orang diberikan talenta dan situasi yang berbeda-beda, dan itu semua memuliakan Tuhan! Kita sering mengeluh dan membandingkan saat orang lain dapat pekerjaan lebih dahulu, atau doa nya dijawab, dan sebagainya.

[3] Percaya dan taat pada Tuhan/Trust & Obey

Ketika Tuhan menyuruh Abraham untuk pergi, dia hanya percaya dan taat (walaupun tidak jelas detail rencana di masa depannya; bahkan dia harus tinggal di tenda padahal dia orang yang kaya). Namaan pun juga patuh pada Elisa tapi sering kita seperti Namaan, yang ingin tahu detail dan sering mengeluh/tidak percaya. Kalau kita mau tahu “why”, kita harus “submit” first (kebalikan dari prinsip dunia).

Istilah “Ikutlah Aku” adalah sebuah penyerahan total setiap hari, bukan nanti; setiap hari kita ikut, patuh, dan takut pada Tuhan. Apa pun yang terjadi, kita terus memilih kehendak Tuhan daripada kehendak kita sendiri! Amsal 29:25 memberikan nasihat pada kita supaya kita tidak takut akan orang, tapi takut pada Tuhan. Petrus yang dulu takut pada orang banyak, tidak lagi takut dan mengikut Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh, sampai akhir hidupnya.

Yusuf tidak tahu rencana Tuhan di masa datang. Dia diberikan mimpi tapi dia tidak tahu arti mimpinya. Kapan dia tahu rencana Tuhan akan hidupnya? Pada waktu dia menjadi orang kedua terpenting di Mesir (bukan di Potifar, bukan di penjara, dan bukan disebelumnya). Sepanjang hidupnya dia mengikuti kehendak Tuhan; dia jujur, dia memberikan yang terbaik, dia taat dan takut pada Tuhan.

Percaya dan taat lah pada Tuhan dari sekarang. Mungkin kita masih belum tahu rencana Dia akan hidup dan masa depan kita, tapi mulailah ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh dari sekarang. Bukan nanti. Dan pada saat Dia memanggil dan menyatakan masa depan kita, kita sudah siap. Jangan takut pada masa depan dan situasi kita, karena Dia berkuasa dan mempunyai rencana yang indah atas setiap dari hidup kita. Bukan rencana kecelakaan.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun yang akan datang, tapi kita tahu Tuhan memegang masa depan kita!

Post a comment

X