Mengapa Tuhan menyertai?

  


Adrian Kencana
Seri Emmanuel – Tuhan beserta kita
Ringkasan khotbah 20 Januari 2019

Rekaman Praise & Worship

Bentuk bentuk penyertaan Tuhan: Penyertaan Tuhan terkadang di belakang layar (seperti kisah Yusuf), dan ada juga yang spektakuler (membelah laut Merah, tiang api dan awan), dan ada juga yang nyata dalam diri Yesus – yaitu Allah yang telah menjelma menjadi manusia, dan ada juga yang nyata melalui Roh Kudus, atau bahkan gambar dan rupa Allah (yaitu kita semua).

Situasi-situasi penyertaan Tuhan: Tuhan menyertai Stefanus saat dia di rajam batu sampai mati, Tuhan menyertai Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam perapian, dan banyak lagi.

Orang-orang yang disertai Tuhan: Abraham, Ayub – tapi ada juga orang yang hidupnya bobrok dan hancur disertai Tuhan: Kain, Yakub, bangsa Israel yang dikatakan tegar-tengkuk, raja-raja, dan sampai pelacur (Rahab, perempuan Samaria), orang yang sakit (kusta), orang yang berumur (Simeon, Hana), anak-anak kecil (nabi Samuel waktu masih kecil). Ada orang-orang yang memang mencari penyertaan Tuhan, ada yang melawan Tuhan (Saulus/Paulus).

Motivasi orang yang ingin penyertaan Tuhan: ingin perlindungan (bangsa Filistin yang ingin merebut tabut perjanjian Tuhan), kesembuhan (perempuan yang pendarahan sudah lama, anak pegawai istana).

Respon-respon penyertaan Tuhan: Ada yang ingin penyertaan Tuhan, ada yang tidak mau tapi Tuhan tetap menyertainya (Yunus), ada yang ketakutan, ada yang dalam penyertaan Tuhan tapi tidak menyadarinya (Filipus), ada yang dalam penyertaan Tuhan tapi tidak percaya (Thomas), dan bahkan ada yang tidak perduli (bangsa Israel saat bersungut-sungut di padang gurun).

Bagaimana dengan jaman sekarang? Tetap sama.

Kalau minggu lalu kita belajar bagaimana Tuhan menyertai kita, hari ini kita akan membahas mengapa Tuhan menyertai kita?

APA ALASAN TUHAN MENYERTAI?

Kalau kita ingat kisah hidup Yusuf minggu lalu, kita bisa melihat apa alasan Tuhan menyertai Yusuf. Apakah karena kesolehannya? Apakah karena kebaikannya? Yakub bukan orang yang baik, dia menipu kakaknya, ayahnya, pamannya untuk kepentingannya. Apakah karena ada potensi untuk menjadi besar seperti bangsa Israel? (Lihat Keluaran 33:5, Ulangan 7:6-8 – ternyata bukan).

Alasan Tuhan menyertai kita, bukan itu semua! (I.e bukan KITA). Kalau alasan nya adalah “kita”, maka kita akan sombong, dan bahkan bisa mengontrol penyertaan Tuhan!

Kalau mau jujur, kita sering berpikir ini lah alasan kenapa Tuhan menyertai bukan? Kalau kita setia melayani, setia pada Tuhan, baik pada orang – kita sering merasa layak mendapatkan penyertaan Tuhan dalam hidup ini bukan?

Kalau kita melihat mengapa Tuhan menyertai bangsa Israel (Ulangan 7:8), kita tahu bahwa itu semua karena Tuhan telah mengasihi dan berjanji kepada bangsa Israel (melalui Abraham). Tuhan padahal tahu kebobrokan Abraham dan keturunannya! Hanya karena kemurahan hati Allah lah, Tuhan menyertai (lihat Roma 9:14-16, Mazmur 115:3); bukan karena kita!

Melihat alasan sebenarnya Tuhan menyertai kita, seharusnya membuat kita lebih kagum pada Tuhan, dan bahkan lebih tenang!

APA TUJUAN TUHAN MENYERTAI?

Banyak janji-janji Tuhan yang kita sering dengar, hafal, dan kita yakini, seperti Mazmur 23. Melalui satu kata saja, yaitu gembala, Daud menggambarkan banyak alasan mengapa Tuhan (seorang gembala) menyertai kita. Dalam Kejadian 50:2, Yusuf menyatakan penyertaan Tuhan; dia menjadi orang kedua Mesir dan berhasil memelihara bangsa Israel dan keluarganya.

Tapi banyak yang hidupnya berakhir seperti Stefanus yang mati dirajam batu (walaupun ada penyertaan Allah); bukan merupakan sebuah keberhasilan.

Tapi kalau kita lihat Mazmur 23:3 – motivasi nya adalah “oleh karena namaNya”; jadi Tuhan menyertai kita bukan karena untuk keberhasilan dan kesejahteraan kita saja, tetapi tujuan utamanya adalah bukan kita, tapi Tuhan (rencanaNya, kemuliaanNya).

Penyertaan Tuhan pada Yusuf bukan untuk kesejahteraan dia belaka, tapi karena ada rencana Tuhan yang digenapi melalui bangsa Israel. Penyertaan Tuhan saat Stefanus mati pun adalah karena melalui dia, banyak orang-orang yang akhirnya percaya.

Tujuan akhir penyertaan Tuhan bukan untuk kenyamanan kita, tapi untuk kemuliaan Dia. Contoh: Yesaya 43, 49, Mazmur 106, Roma 9, Yeh 20, Ulangan 7:7, 1Sam 12, Yeh 36, 1Pet 2, Yoh 14, Yoh 12:17, Yoh 16:14, 1Kor 10:31, Yoh 17, Ef 1:3-6 -> menunjukkan alasan-alasan akhir yaitu untuk kemuliaan namaNya!


Jadi:
Alasan Tuhan menyertai kita: Tuhan
Tujuan Tuhan menyertai kita: Tuhan

Post a comment

X