Menang terhadap dosa

  


Pdt Victor Liu
20 September 2015

Rekaman Praise & Worship

  1. Have mercy on me
  2. By His grace
  3. Hanya di dalam namaNya
  4. Who would have dreamed

Kita harus terus menerus mengingat bahwa kita sudah “mati” (lihat ringkasan khotbah Minggu lalu), karena kalau tidak, kita akan terus menerus bermain-main dengan dosa.

Kuasa Tuhan melalui kayu salib sudah mengalahkan dosa, namun memang kita masih ada dalam tubuh dan dunia yang berdosa. Lalu pertanyaannya, apakah boleh kalau kita berdosa sekali-sekali?

Baca Roma 6:14-23.

BOLEHKAH KITA SENGAJA BERBUAT DOSA? TENTU TIDAK! MENGAPA?

HIDUP DI BAWAH KASIH KARUNIA BUKANLAH SEBUAH IJIN UNTUK BERBUAT DOSA (ayat 14-15).

Orang berpikir bahwa karena kita sudah diampuni Tuhan Yesus Kristus, maka kita oke untuk berbuat dosa. Padahal seharusnya kita mensyukuri dan lebih ingin mengasihi Kristus!

Justru karena kita berada dalam kasih karunia, kita tidak bisa lagi ber-enak-enak dalam dosa. Kenapa ada garansi bahwa dosa tidak akan lagi menguasai hidup kita di bawah kasih karunia (grace)?

Perbedaan grace dengan law:
—-
Baca lagi kisah perempuan berzinah yang dibawa ke hadapan Yesus oleh pemuka pemuka agama dalam Yohanes 8.

Hukum (peraturan) harus dijalani, dan bahkan dari hukum, kita jadi tahu akan kesalahan dan ada penghukuman saat bersalah. Perempuan berzinah harus dihukum dan dilempari batu. Itu lah law.

Kasih karunia (grace) Yesus Kristus di kayu salib mengampuni dosa kita (ganti hukuman kita) dan memulihkan hubungan kita kembali pada Allah, dan kita diberikan kemampuan untuk melakukan kehendakNya!
—-

KITA SUDAH MENYERAHKAN TUBUH KITA PADA TUHAN SEBAGAI HAMBA KEBENARAN (ayat 16)

Perhatikan ada kata “hamba” yang terus diulang-ulang pada bacaan perikop kita hari ini. Kita punya pilihan apakah kita menjadi hamba dosa ataukah hamba kebenaran. Siapa Master kita sekarang? Kita tidak bisa berdiri di tengah-tengah karena setiap orang worship something OR God.

Kita diciptakan untuk menyembah Tuhan, tetapi karena manusia jatuh dalam dosa, manusia menyembah diri dan ego nya. Siapa yang berkuasa di hati mu saat ini? Pada akhirnya kita harus memilih!

Contoh-contoh dimana kita menjadikan dosa sebagai master kita:
– uang (saat uang dan tabungan banyak, kita merasa tenang; kalau tidak, kita berusaha mati-matian untuk menambahnya).
– greediness.
– hawa nafsu (sexual).
– penampilan.
– dan sebagainya.

Selain hamba dan tuan, dosa juga di bahas sebagai sebuah perbudakan. Dosa selalu enak, mengikat dan memperbudak. Semakin lama kita semakin terpikat dan kita akan mati rohani. Semakin kita diperbudak, semakin kita terpikat dan terikat! (ayat 19)

Apalagi kalau kita selalu memikirkan atau berbuat dosa itu terus menerus, sampai akhirnya kita sudah terbiasa dan tidak peka lagi pada pimpinan Roh Kudus!

Paulus mengajak kita untuk bersyukur karena kita seharusnya sudah tidak lagi seperti itu, karena kita sudah menjadi hamba Allah (ayat 17-18)!

KITA MENYERAHKAN TUBUH KITA PADA TUHAN SEBAGAI HAMBA KEBENARAN (ayat 16-20)

Dengan aktif, semangat, dan bergairah memfokuskan diri kita sebagai hamba kebenaran, bukan lagi sebagai hamba dosa. Jangan memakai tubuh kita menjadi alat untuk berbuat dosa.

Menarik bahwa Rasul Paulus tidak menyebutkan bahwa tubuh berdosa. Keinginan kita untuk hal tertentu kadang tidak berdosa, tetapi dipakai untuk berdosa.
Contoh: kita ingin rileks dengan beristirahat (dan itu baik) namun kalau dosa menguasai,
kita bisa menjadi malas. Dan banyak contoh-contoh lainnya.

Perhatikan serius akibat perbuatan kita! (ayat 21-23)

Buah dari hamba dosa adalah mematikan, dan buah dari hamba kebenaran adalah pengudusan (ayat 21-23).

Note: Roma 6:23 sering dipakai untuk penginjilan dan memang upah dari dosa ialah maut, kematian, terpisah dari Tuhan. Tetapi konteks ayat ini sebenarnya adalah untuk kita orang Kristen, yang sudah percaya pada Kristus. Upah dari dosa adalah kita mati, terputus hubungan kita dengan Tuhan!


Seberapa mengertikah engkau atas kasih karunia Yesus Kristus yang sudah menyucikan, mengampuni, dan membenarkan kita? Apakah kita sekarang masih bermain-main dalam dosa, take His grace for granted?

Apakah engkau hamba dosa pada saat ini ataukah menjadi hamba kebenaran? Apakah dosa yang memimpin hidup dan hati kita? Jangan pernah bermain dengan dosa karena itu akan menghancurkan hidup mu (yang mungkin awal nya kita akan berpikir “tidak apa-apa”).

Post a comment

X