Membangun bersama

  


Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 22 Januari 2023
Nehemia 3

Mazmur 133 menjanjikan ada berkat Tuhan di tengah persatuan, dan kita juga bisa belajar dari jemaat mula mula bahwa ada kesatuan yang erat.

Nehemia punya beban untuk membangun kembali tembok Yerusalem dan bahkan mau keluar dari comfort zone nya di istana untuk pergi meninjau dan membangun.

Apa yang kita bisa belajar dari Nehemia 3 dalam membangun sesuatu bersama-sama?

[1] Mereka bekerja bersama dengan satu tujuan

Mereka punya tujuan yang jelas, untuk membangun tembok Yerusalem yang sudah hancur. Demikian halnya dengan gereja kita dan gereja pada umumnya – untuk mengabarkan kabar gembira tentang keselamatan dari Yesus Kristus, dan memuridkan jemaatNya menjadi pengikutNya yang setia dan kokoh.

Nehemia 3:1-32 menulis ada 42 kelompok orang yang berbeda-beda (pejabat, pekerja, perempuan, imam, pedagang, tukang emas, pembuat parfum, dll). Lihat ayat 8 juga; menunjukkan bahwa di tengah latar belakang dan pengetahuan yang berbeda-beda, mereka tahu tujuan kenapa mereka di sana, dan bersama-sama, bersatu membangun tembok.

Gereja kita pun demikian, kita datang dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda, tapi kita tahu dan punya tujuan yang jelas untuk melayani Tuhan! Kita tidak perlu lagi takut akan musuh-musuh kita sang iblis yang ingin merusak persatuan gereja kita.

Kita bisa melihat dalam kisah Nehemia bahwa ada tantangan dari dalam dan luar saat mereka membangun tembok, namun mereka tidak goyah dan tetap bersatu.

Di saat kita mengerti tujuan hidup kita, tujuan kenapa Tuhan menempatkan kita di suatu tempat, Tuhan akan memakai kita dengan luar biasa.

[2] Mereka bekerja dengan komunikasi yang bagus

Mereka tahu apa yang harus dikerjakan dan setiap team tahu bagiannya. Ini pekerjaan yang besar (tembok yang tinggi, lebar, dan panjang, dan juga harus membangun gerbang gerbang besar).

Pentingnya untuk komunikasi satu sama lain supaya tidak salah mengerti satu sama lain, salah paham dan membuat pertikaian.

[3] Mereka bekerja

Kita harus bekerja, kita lakukan bagian kita apa yang kita harus lakukan. Mereka bekerja bersama-sama, mau berkorban. Sungguh menyedihkan kalau kita ingin melayani tapi tidak mau berkorban, atau kita mau wisuda dan sukses tapi tidak mau belajar atau bekerja keras.

Orang-orang di jaman Nehemia ini berkorban banyak untuk membangun tembok Yerusalem; mereka bekerja dengan segenap hati dan bergantung pada Tuhan, karena ini pekerjaan yang mustahil dilakukan sendiri.

”Next to them”, “next to him” ada 21 kali diulang dalam buku Nehemia. Ini menunjukkan mereka bekerja dengan harmonis, saling menyempurnakan dan mensupport satu sama lain.

—-

Dan kita bisa melihat bahwa pada akhirnya tembok berhasil dibangun dengan pertolongan dari Tuhan! Kita mungkin tidak punya banyak hal atau banyak karunia, tapi setidak-tidaknya ada satu hal yang kita bisa kerjakan. Tuhan mencari orang yang bersedia, bukan orang yang mampu, karena Tuhan bisa mengubah orang yang bersedia sehingga mampu dengan pertolongan Tuhan.

Orang yang mampu bisa cenderung menjadi sombong karena kemampuannya!

Kira nya kita punya kerinduan untuk terus bisa dipakai oleh Tuhan, dimana pun kita ditempatkan, dan apa pun yang kita punya. Sama seperti Nehemia yang dipakai oleh Tuhan di jamannya, kira nya kita pun mau dipakai oleh Tuhan di jaman kita sekarang ini!

Post a comment

X