Mazmur 1 – Merenungkan firman Tuhan

  


The River Passed the Quivering Forest in the Autumn
Stuck in Customs / Foter

Mazmur 1 – Merenungkan firman Tuhan
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah  14 Oktober 2012

Buku Mazmur adalah kumpulan dari nyanyian dan pujian, yang dipimpin oleh Tuhan sehingga penulisannya tidak salah. Ketika kita menyanyi, kita harus memakai pikiran dan perasaan kita.

Mazmur mengajarkan begitu banyak kesulitan, ratapan, keluh kesah penulis2 Mazmur, lalu diangkat hatinya oleh Tuhan melalui puji-pujian. Ketika kita menyanyi, kita tidak bisa memisahkan pikiran dan perasaan saat bernyanyi (pikiran untuk kebenaran firman Tuhan dan hati yang sungguh2 memuji)

Buku Mazmur ada bermacam-macam tipe:

  • Mazmur Ratapan (Lamentation), seperti Mazmur 3, yang menyatakan keluh kesah hatinya dan keyakinan bahwa Tuhan lah yang akan mengangkat dan melepaskan.
  • Mazmur Pujian (Thanksgiving), bahwa Tuhan melakukan pekerjaan2 besar dan mengucap syukur atasnya
  • Mazmur Hymn (Adoration), menunjukkan karakter Tuhan
  • Mazmur Royale (Mesias), menceritakan kerajaan yang digambarkan dimana Tuhan lah raja di atas segala raja; juga nubuatan Mesias yang akan datang
  • Mazmur Hikmat (Wisdom), berhubungan dengan pengajaran, perumpamaan, ilustrasi, dan hikmat

Mazmur 1:1-3 menceritakan orang benar, 1:4-5 menceritakan orang tidak benar/fasik. Orang yang ingat akan Tuhan dan ada juga orang yang lupa/masa bodoh sama Tuhan. Mazmur 1 berbicara soal kualitas orang-orang yang menyembah dan menyanyi pada Tuhan.

Keuntungan merenungkan Firman Tuhan

1) Berbahagia

Orang yang berbahagia tidak terpengaruh dengan kehidupan di sekelilingnya, yang tidak terbawa arus. Dalam ayat ke-2 juga dijelaskan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang merenungkan firmanNya.
Dalam bahasa aslinya, “berbahagia” artinya “diberkatilah”/”blessed”. Diberkati, karena apa yang dilakukannya disukai oleh Tuhan. Di dunia, orang mencari kebahagiaan lewat perasaan (kekayaan, kedudukan, dll). Ayat ini berbicara bahwa kebahagiaan itu bukanlah perasaan. Tapi bisa dicapai ketika seseorang taat pada firman Tuhan.

Karena itu tidak heran orang yang kaya, populer, dan punya segalanya (seperti Elvis Presley) bisa tidak berbahagia dan menulis di akhir hidupnya; “I’m not happy. I’m lonely”.
Kebahagiaan bukan apa yang kita punya, tapi seseorang yang melakukan apa yang baik bagi Tuhan.

Walk, Stand, and Sit – thinking, behaving, and belonging (pikiran & behavior yang salah, dan cocok di sana). Orang yang seperti ini bukan orang yang berbahagia!
Apa yang kita baca dan siapa teman-teman kita, akan mempengaruhi hidup dan masa depan kita.

2) Bertumbuh & Berbuah (ayat 3)

“Seperti pohon yang ditanam di tepi aliran sungai”, seperti pohon yang berbuah. Sekam – bagian luar dari gandum (seperti gabah). Setelah padi dituai, padi dijemur (supaya kulit dari beras [gabah] mudah dipisahkan dengan beras di dalam padi).
Gabah tidak stabil, tidak bernilai. Pohon menunjukkan sesuatu yang kuat, stabil, dan menghasilkan buah (valuable). Orang yang merenungkan dan taat firman Tuhan, akan bertumbuh dan berbuah.

3) Sukses dalam kehidupan

“Apa yang dibuatnya akan berhasil”. Apakah berhasil identik dengan kaya/dari segi materi? Ayat ini dikutip dari Yosua 1:8.
Di mata Tuhan, orang ini berhasil karena melakukan kehendak Tuhan untuk kemuliaanNya. Tidak pernah materi sebagai ukuran keberhasilan di mata Tuhan tapi Tuhan akan memberkati apa yang dilakukan orang yang merenungkan firman Tuhan.

4) Tuhan mengenalnya

Bukan hanya orangnya saja, tapi juga jalannya. Tuhan menjaga orang ini saat dia berjalan dalam kehidupan.

Apa yang harus kita lakukan then? Renungkanlah firman Tuhan. Kita harus kasih waktu untuk merenungkan firmanNya. Merenungkan juga berarti membaca, menghapal firman Tuhan.
Meditate – berkata-kata dengan diri sendiri terus menerus dan dengan suka cita/joy/delight.

 

Post a comment

X