Masuk kerajaan Tuhan

  


Markus 10:13-31
Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 8 Oktober 2023

Di dalam perikop ini ada 2 kisah yang kelihatan nya berbeda tapi sebenarnya ada satu benang merah, yaitu masuk ke dalam kerajaan Allah.

Ketika membaca tentang kisah pemuda yang kaya raya ini, kira-kira apa respons dan reaksi kita? Sebelum menghakimi dia, mari kita melihat dengan detail terlebih dahulu.

Padahal kalau kita lihat-lihat, kita tidak lah lebih baik dari orang ini. Dari yang kita lihat di ayat 17, pemuda kaya ini sebenarnya sangat rendah hati – dia sampai berlari-lari dan bahkan berlutut di hadapan Yesus (sesuatu yang tidak umum terjadi pada orang-orang yang kaya dan terhormat).

Mengapa dia begitu terburu-buru dan ingin menjumpai Yesus? Karena  dia ingin menanyakan perkara rohani, pertanyaan personal yang mengusik hatinya. Menarik bahwa orang yang masih muda dan bahkan kaya ini sudah memikirkan perkara-perkara kekekalan.

Note: Hidup yang kekal disamakan dengan “menerima keselamatan”, dan “masuk dalam kerajaan Allah” dalam perikop ini.

Yesus tahu pemuda ini hanya melihat Yesus sebagai guru yang baik, bukan Tuhan. Dan karena ini Yesus menantang tentang kriteria “kebaikan” yang di punyai orang ini.

Pemuda ini sungguh-sungguh melakukan kebenaran firman Tuhan sejak masa muda nya (karena kalau tidak, Yesus akan menantangnya). Namun dia akhirnya pergi dengan sedih meninggalkan Yesus setelah mendengar jawaban Yesus.

Walaupun Yesus menjanjikan sesuatu yang lebih besar, pemuda ini tetap memilih hartanya, tidak bisa meninggalkan. Karena pada saat itu pemuda ini tahu bahwa ternyata selama ini, harta kekayaannya lah yang menjadi tumpuan hidupnya.

Walaupun dia hidupnya bermoral, sangat agamis, He lacks one thing: kasih kepada Allah. Dia lebih mengasihi, percaya, dan bergantung pada hartanya daripada Tuhan!

Apa yang membuat kita merasa aman dalam menjalani hidup? Apakah itu harta saudara? Teman? Karir? Pasangan?

Apa yang membuatmu merasa puas dan bahagia lebih dari segalanya? Hiburan? Kemewahan? Kesuksesan dalam pelayanan?

Apa yang membuatmu merasa berharga? Achievements?

Pikirkan hal-hal ini dengan serius. Bisakah kita meninggalkan X demi Yesus? Respon umum kita adalah marah kalau kita mendengar perintah Tuhan pada kita untuk meninggalkan sesuatu, untuk mengikuti Yesus.

Apakah ini sebuah tuntutan yang tidak masuk akal? Apakah Tuhan banyak menuntut saat kita mau mengikut Dia?

Perhatikan tulisan Markus 10:21, “Yesus memandang dia dan menaruh kasih padanya” (“Jesus loved him and said to him”). Apa yang diperintahkan Tuhan di cerita ini bukan sebuah kalimat tuntutan dari Tuhan, tetapi sebuah ekspresi kasih.

Mungkin ada hal-hal yang selama ini menjadi tumpuan kita yang seolah-olah memberikan kita kebahagiaan, kenyamanan, dan keamanan. Dan mungkin saat ini Tuhan sedang membukakan hal itu di hadapan mu. Jangan marah, ini bukan lah sebuah tuntutan tetapi sebuah ungkapan kasih dari Allah untukmu!

Kita bisa melihat pemuda ini tahu dan setuju dengan apa yang Tuhan hadapkan padanya. Dia menginginkan keduanya tapi tahu tidak bisa memilih keduanya: hidup yang kekal, dan hidup dia yang sekarang. Dan dengan berat hati dan penuh pergumulan, dia sedih dan meninggalkan Yesus.

Pada jaman itu, ada persepsi bahwa orang-orang kaya adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Karena itu para murid sangat kaget mendengar ajaran Yesus.

It is impossible for people to be saved with their own merits, karena tidak ada manusia yang sungguh-sungguh bisa mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan, jiwa, dan akal budi! Ini lah ketidak berdayaan manusia untuk masuk ke dalam kerajaan Allah, untuk bisa diselamatkan. Tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil, karena dengan Allah, ada keselamatan bagi manusia berdosa!

Walaupun perikop ini tidak menjelaskan bagaimana cara Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa, kita bisa melihat tulisan Markus selanjut nya dalam Markus 10:45. Yesus membuka jalan hidup yang kekal dengan menjadi korban penebusan manusia berdosa dengan mati di kayu salib! Baca Yesaya 53:5.

Tinggalkan apa yang kau percayai dan yang menjadi tumpuan hidupmu saat ini, dan ikutlah Yesus. Apa jawabanmu kalau Yesus menanyakan hal yang sama pada pemuda ini kepada mu?

Post a comment

X