Maria: The Step of Faith

  


Seri Man/Woman that God uses on Christmas
Lukas 1:26-33
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 8 Desember 2019

Sermon Translation in English (Not available this week):

Praise & Worship:


Kalau kita perhatikan dalam alkitab, Tuhan memakai siapa saja dari berbagai golongan dan situasi untuk rencanaNya; Tuhan memakai para gembala, memakai imam, memakai seorang wanita muda, memakai orang status tinggi seperti orang-orang Majus, memakai seorang nenek yang sudah tua, dan sebagainya.

Demikian halnya, Tuhan pun memakai orang-orang seperti kita dari bermacam-macam umur dan situasi: para mahasiswa, para pebisnis, orang tua, anak muda, dan sebagainya.

Hari ini kita akan belajar dari Maria, seorang wanita muda yang kemungkinan besar di bawah umur 20 tahun, yang dipakai oleh Tuhan.

Umumnya panggilan Tuhan datang di saat-saat yang mengejutkan dan tidak disangka. Demikian halnya panggilan Tuhan pada Maria.

Yesus = Seorang manusia, tapi juga anak Allah yang Maha Tinggi, berhakikat ilahi (100% manusia, 100% Allah). Dia juga seorang Raja, dari keturunan Daud dan kerajaanNya kekal selama-lamanya.

Pribadi Maria:

[1] Pribadi yang taat

Maria mau tunduk dan taat (ayat 34). Dia tulus bertanya, bukan karena dia tidak percaya atau tidak beriman. Tuhan mengingatkan Maria bahwa Elisabeth, seorang wanita tua yang mandul pun bisa mengandung, karena itu pekerjaan Roh Kudus akan seorang perawan Maria pun bisa terlaksana karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!

Dalam ayat 38, Maria menegaskan dia adalah seorang hamba Tuhan, milik daripada Tuhan, seorang “doulos” (hamba/budak) seperti yang sering dikatakan Rasul Paulus dalam surat-suratnya.

Taat kalau tidak ada resiko atau situasi yang enak, tentu mudah bukan? Tapi Maria taat ketika dia harus membayar harga! (Apa kata suaminya saat tau dia mengandung, apa kata orang-orang karena mereka belum officially menikah).

Ketaatan tidak berarti tahu terlebih dulu apa yang akan terjadi di masa depan, atau bagaimana Tuhan menolong melewati masa-masa ketaatan. Konsep yang salah mengenai ketaatan adalah kita mengharapkan sesuatu “keuntungan” dari Tuhan kalau taat. Padahal kita seharusnya taat karena bukan saja kita mengasihi Tuhan, tapi karena tahu Tuhan adalah penguasa hidup kita.

Dan kita pun juga harus tahu, bahwa apa pun perintah Tuhan pada kita, itu adalah di dalam rencanaNya yang besar, dan kita hanya seharusnya taat.

Kita sering memikirkan untung rugi dari ketaatan pada firman Tuhan. Tapi sedihnya lagi, banyak dari kita yang hidupnya hancur terlebih dahulu baru mau taat pada Tuhan!

[2] Pribadi yang dewasa emosi (emotional maturity)

Lihat respon Maria dalam Lukas 1:42-43, 46-47. Elisabeth tahu siapa Maria (bukan hanya sekedar saudara nya); Elisabeth adalah istri dari seorang imam, dan berumur lebih tua dari Maria. Namun kita bisa melihat dia mengangkat Maria begitu tingginya. Maria memberikan semua dikembalikan kepada Tuhan yang memakai dia.

Maria tahu dia orang yang miskin dan tidak ada apa-apanya, tetapi Tuhan mau memakai dia. Dia tidak menjadi sombong dan memberi tahu pada orang-orang akan kandungannya.

Baca Lukas 8:19-22 dan perkataan Yesus, yang mungkin menyakitkan bagi umum nya orang apalagi seorang ibu tua seperti Maria (yang mungkin sudah berumur sekitar 50 tahun). Di sini Yesus ingin mengingatkan bahwa rencana Allah akan Maria sudah selesai (sebagai alat) dan fokus pada Sang Mesias, Yesus Kristus.

Yesus harus makin besar dan Maria makin kecil; kita bisa melihat di akhir-akhir nama Maria sudah tidak lagi ditulis dalam alkitab, sampai Yesus di kayu salib.

Lihat Yohanes 19-25:27, Markus 15:40-41. Waktu Maria muda dan dipakai Tuhan, Tuhan juga menjamah hidupnya untuk mengerti bahwa hidupnya bukan lagi menjadi tujuan, tetapi alat untuk kemuliaan Tuhan.

Kalau kau masih tidak dewasa secara emosional, maka akan ada masalah dalam hubungan mu dengan teman, pacar, atau bahkan di dalam keluarga. Pelayanan pun akan penuh dengan bentrokan satu sama lain karena fokus pada diri sendiri. Akan susah untuk orang bisa bertumbuh kalau emosi nya masih tidak stabil!

Kisah Para Rasul 1:14 – Maria setia dan menjadi murid Kristus seperti para rasul dan murid. From the mother of Jesus to be a disciple of Jesus!

Maria harus belajar untuk mematikan keakuannya, harga dirinya, dan memandang Yesus lebih tinggi dari segalanya dan taat padaNya.

Demikian hal nya dengan kita!

Post a comment

X