Loving Community

  


Seri Yohanes 15
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 5 Agustus 2018

Rekaman Praise & Worship

Mungkin beberapa dari diri kita ada yang bergumul tentang kasih; kita cenderung egois, kadang susah untuk mengampuni orang lain, atau cepat marah dan kesal. Apa seharusnya dasar dari kasih kita? Bagaimana kita bisa mengasihi lebih baik? Mengapa kita harus mengasihi?

Yohanes 15:9-17

PerintahNya hanya satu: “tinggalah di dalam kasihKu” (ayat 9); dan ketika kita tinggal di dalam Yesus, maka buah kita adalah kita bisa mengasihi. Kalau hati, pikiran, dan kehendak kita fokus pada Dia, maka kia akan menjadi seperti Yesus.

Dasar kita mengasihi adalah karena sang Bapa sudah memberikan modelNya sebagai anakNya (Yesus Kristus), dan kita mengikuti modelNya. Lihat ayat 9 – “Bapa mengasihi Aku [Yesus], demikianlah Aku telah mengasihi kamu”. Menunjukkan Yesus yang telah mengasihi kita, demikianlah kita juga harusnya mengasihi orang lain.

Seperti apa kasih Bapa itu? Lihat Yohanes 3:16. Allah Bapa memberikan AnakNya yang dikasihiNya kepada kita, seperti gambaran Abraham yang diperintahkan untuk menyerahkan anak satu-satunya, yang dikasihinya untuk Allah.

Kasih Bapa adalah kasih yang tidak bersyarat (unconditional love); manusia telah melawan Tuhan, hidup dalam dosa dan melupakan Dia. Namun di tengah kebobrokan manusia ini, Yesus datang sebagai bukti kasih Bapa yang diberikan. Manusia dikasihi Allah bukan karena kita baik dan berharga, tapi kita dibenarkan dan dijadikan berharga oleh Yesus!

Tapi kasih manusia berbeda, ada pertimbangan (kalau dia baik, aku baik), ada syarat nya, tergantung perasaan saat itu. Kalau kita mengikuti perasaan kita, maka akan sulit dan bahkan tidak mungkin bagi kita untuk bisa mengasihi orang lain, bahkan orang yang terdekat dengan kita!

Bagaimana kita bisa memelihara kasih ini?

Ayat 10: Seperti halnya Yesus yang hidup dalam perintah Bapa dan tinggal dalam kasih Bapa, kita pun harus demikian; menuruti perintahKu [Yesus Kristus]. Orang bisa melayani, berbakti, berdoa, tapi tidak ada hubungan dengan Yesus. Lihat juga Yohane 14:15. Hidup dalam ketaatan pada Kristus akan menolong kita untuk bisa lebih mengasihi Kristus!

Jadi pertanyaannya, ketika kita suka egois dan sulit mengasihi, sampai sejauh mana kasih kita pada Kristus? Sampai sejauh mana perintah Yesus untuk mengasihi itu kita taati? Seberapa jauh kita taat pada Kristus saat ini?

Apa hubungan kasih dengan sukacita (ayat 11)?

Ketika relasi kita dengan pasangan kita tidak baik, akan sulit untuk ada sukacita (bahkan bisa hilang!); demikian halnya dengan teman atau anggota keluarga.

Hakikat dosa manusia adalah diri sendiri/keegoisan, padahal relasi tidak pernah fokus pada diri sendiri. Karena itu Tuhan mengajarkan kasih yang sesungguhnya, yang unconditional, yang tidak egois.

Kita yang sudah menerima kasih Yesus yang tidak bersyarat ini, bukankah seharusnya kita juga menghidupkan kasih Kristus itu; bahkan menjadikan nya sebagai dasar dari hidup kita? Ketika kita mengasihi Kristus sungguh-sungguh, kita akan hidup penuh dengan suka cita, dan kita akan mengasihi siapa saja karena kita tahu betapa besar kasih Kristus pada kita.

Tidak pernah ada orang egois yang bisa mengasihi pasangan atau sesamanya, tidak pernah ada pasangan egois yang memiliki pernikahan yang bahagia. Ketika kita tinggal terus di dalam kasih Tuhan dan kasih Tuhan menguasai/mengontrol kita, maka kasih kita pada orang lain akan terpancar juga.

Paulus berkata kasih Krisus padanya mendorong dia untuk bisa menginjil bahkan rela sampai mati. Dia menulis Filipi 2 khusus untuk jemaat Filipi yang bagus pelayanan, penginjilan, dan pengabdiannya, tapi kasih satu sama lain kurang.

Kita suka mempertahankan hak kita saat berelasi dengan orang lain; kontraskan dengan kasih Yesus yang tidak mempertahankan hakNy dan mau mati di kayu salib bagi kita!

Seberapa besar kita tahu kasih Bapa yang memberikan AnakNya satu satunya yang dikasihiNya untuk kita orang yang berdosa dan telah melawan Dia?

Mengasihi satu sama lain adalah sebuah kalimat perintah, dan juga buah dari kita yang tinggal di dalam Kristus (ayat 12).
Kitab Yohanes mengulang-ngulang kata “sebagaimana”, “seperti” Tuhan telah mengasihi kita.

Ketika kasih kita kita berikan pada kegiatan seperti pelayanan kita, maka lama-lama kita akan lelah. Tapi saat kasih kita kita berikan pada Yesus Kristus, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mengasihi!

Post a comment

X