Love each other

  


Seri “Kasih” dari Yohanes 15
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 12 Agustus 2018

Rekaman Praise & Worship

Ketika anak Tuhan tidak punya kasih, atau bahkan dalam relasi atau apa saja, di saat tidak ada lagi kasih yang ada di sana, maka yang ada hanyalah kehancuran dan kesedihan.

Baca Yohanes 15:12-17.

Kita diperintahkan untuk saling mengasihi satu sama yang lain, tapi mengasihi orang lain adalah sebuah buah daripada mengasihi Yesus Kristus. Tanpa kasih Yesus Kristus, kasih kita pada orang lain adalah kasih yang menuntut; “saya baik kalau dia juga baik”.

Yesus mengerti kita akan ada pertengkaran satu sama lain (ada kesalahan), atau salah mengerti satu sama lain (apakah itu pasangan kita, teman, atau bahkan pemimpin Gereja kita), karena itu lah perintah ini diberikan.

Setiap kita membaca kalimat perintah di dalam firman Tuhan, itu berarti yang diperintahkan tidak terjadi secara otomatis. Kita dituntut untuk taat dan menjalankannya. Ini berarti kita harus taat, tidak egois, dan membiarkan kasih Tuhan yang telah mengasihi kita untuk bekerja dan taat; dan kita tidak boleh memakai perasaan dalam mematuhi perintah Tuhan!

Ciri-Ciri Kasih yang diajarkan Kristus dalam Yohanes 15

Love is Obedience

Love is an obedience, not based on how you feel! Cinta dengan perasaan membutakan, dan bahkan bisa membuat manusia meninggalkan Tuhan karena pasangan, atau tidak menuruti Firman Tuhan dengan berbagai alasan.

Kasih pun juga harus di hidupkan sepanjang hidup kita, karena kalau tidak, akan ada hal-hal lain yang menguasai kita dan akhirnya kasih akan mulai hilang.

Love is Sacrificial

Yesus menghubungkan kasih dengan persahabatan, sesuatu yang baru yang di perkenalkan oleh Yesus. Tapi di sini Yesus menekankan tentang pengorbanan; karena kasih yang sejati mau berkorban dan tidak pernah egois.

Berkorban tidak harus tentang materi, tapi bisa waktu kita yang kita berikan untuk orang lain. Ketika seseorang sedang susah, kita ada di sana untuk menemani dan menghibur. Namun Tuhan di sini memberikan sebuah contoh yang terlihat extreme, yaitu mati untuk sahabatnya.

Sahabat sejati adalah mereka yang punya komitmen untuk berkorban satu sama lain. Dalam ayat 14-15 Yesus menjelaskan lebih detail lagi mengenai hal ini. Dalam alkitab, tidak semua orang di sebut sahabat Allah (ada Abraham, Musa), ada beberapa syarat/requirements.

Jadi untuk cepat cepat berkata “Yesus adalah sahabat kita”, kita harus berhati-hati karena kita harus melihat apakah kita sudah memenuhi “syarat” tersebut. Perikop ini berkata, kalau kita mau disebut sebagai sahabat Yesus, maka kita harus mengasihi satu sama lain seperti Kristus telah mengasihi dan memerintahkan kita.

Banyak rumah tangga berantakan karena pasangan tidak menghidupkan nilai nilai dari persahabatan yang diajarkan Yesus.

Love is sacrificial, committed, and loyal

Love is about telling the truth

Ketika kita membangun persahabatan, tidak ada batasan nya (apakah kaya atau miskin). Daud yang miskin pada saat itu, bisa membangun persahabatan dengan Yonathan yang adalah anak raja.

Budak/hamba adalah seseorang yang tidak ada harganya pada waktu itu, tapi Tuhan mengangkat status nya menjadi seorang sahabat. Dalam konteks mengasihi, Yesus menekankan adanya tentang kebenaran yang tidak ada boundary nya satu sama lain.

Kalau kita mengasihi sahabat kita, tapi kita tidak pernah memberitahukan kebenaran (tentang kejelekan) nya, maka kita bukan sahabat sejati, kita compromise!
Tapi kalau kita hanya memberitahukan kebenaran saja terus menerus, maka kita sombong!

Sahabat sejati menegur dengan penuh kasih, karena orang yang hidup dalam dosa umumnya tenggelam di dalam dosanya dan tidak menyadarinya.

Yang menjadi masalah pada umumnya adalah kedewasaan kita pada saat seorang sahabat memberikan masukan pada kita (yaitu respon kita saati di kritik atau di tegur).

Love is kind

Dalam ayat 16, Yesus memberitahukan kasihNya yang mencari dan menyelamatkan kita di saat kita masih berdosa. Dan dalam konteks ini Tuhan berkata para murid-muridNya Dia lah yang memilih mereka untuk pergi dan memuliakan Tuhan, supaya ada jiwa jiwa yang dimenangkan melalui kasih Kristus.

Tidak ada rancangan Tuhan yang mau menjatuhkan kita dan sengaja menghancurkan kita, tapi adalah kebaikan dan rancangan yang indah untuk kita (Yeremia 29:11).

Cara dunia adalah merampas, menjegal, mengambil kesempatan di saat apa pun yang kita bisa, tapi firman Tuhan berkata sebaliknya.

Dan di akhir perikop ini, di ayat 17, Tuhan mengulangi sekali lagi. Jangan fokus pada orang, jangan fokus pada perasaan, jangan fokus pada apa pun juga, tapi patuhlah dan taat pada perintah dari Tuhan ini.

Kita yang orang berdosa dan sombong dalam hidup kita tanpa Tuhan, di lembutkan dan diselamatkan oleh kasih Kristus yang sejati melalui kayu salibNya! Dan biar lah kita mengasii satu sama lain dan mempermuliakan Tuhan

Post a comment

X