God looks on the heart

  


Seri Living in uncertainty
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 9 Agustus 2020

Beberapa minggu ke depan ini kita akan mengambil teladan kehidupan Daud, yang ada di dalam situasi yang tidak jauh berbeda dengan kita pada saat ini. Di tengah pelarian dimana dia dikejar-kejar raja Saul & tentaranya untuk dibunuh, dia ada di situasi yang tidak menentu.

Di tengah situasi COVID-19 ini, kita juga demikian, mempunyai keresahan dan ada di dalam situasi yang tidak menentu, tidak tahu apa masa depan kita.

Kita bisa melihat dari buku 1Samuel tentang:
– Kehidupan Daud: 1Samuel 16-19
– Pelarian Daud dari Saul: 1Samuel 20 sampai pasal-pasal terakhir

Kita bisa melihat dasar Daud yang kuat yang dia punya, dimana itu akan nampak di tengah pergumulannya. Baca 1Samuel. Terutama ayat 17: “For the Lord sees not as man sees: man looks on the outward appearance, but the Lord looks on the heart”.

Sebelum Daud menjadi raja, sebelum dia melawan Goliath, dia sudah mempunyai fondasi yang bagus di dalam Tuhan. Prinsip ini lah yang Tuhan inginkan untuk kita bangun, bahwa hati kita terpaut pada Tuhan. Di jaman ini, banyak anak Tuhan yang hati nya tidak dekat pada Tuhan, tidak punya fondasi yang kuat, tapi sudah mempunyai jabatan tinggi atau bahkan pelayanan! Dan pada akhirnya di tengah pergumulan, malah jadi terhilang.

Daud hatinya berbeda dengan Saul dan yang lainya. Tuhan suka, berkenan pada hati Daud. Tuhan mencari, melihat hati dan bagian dalam, sedangkan manusia fokus pada kegantengan, kecantikan, kekayaan, kepandaian, ketrampilan atau manusia mencari segala metode.

Mazmur 94:14 hati yang melekat ( attach, set my affection to Him)
Mazmur 147:11 Tuhan suka pada orang yang hatinya takut & berharap, bergantung total padaNya
Mazmur 112:1 (ralat di kotbah ada salah sebut Maz 121 & 122): Tuhan suka orang yang takut padaNya.. lalu ayat 2-10 ada buah atau akibat dari prinsip ayat 1. Menarik ayat 2-10 ditulis puisinya sesuai dengan alphabet bahasa Ibrani yang ada 22 jumlahnya.

Tuhan melihat hati Daud!

Man looks on the outward appearance

Karena raja pada jaman itu harus memimpin peperangan, manusia hanya melihat yang dari luar: harus tinggi besar, gagah, dan sebagainya. Menariknya, Saul tidak taat pada Tuhan dan fokus ingin menyenangkan orang. Dia takut pada para prajurit dan orang-orang yang akan meninggalkan dia dan melakukan ketidak taatan (1Samuel 13). Saul disuruh mengalahkan orang Filistin dan ditumpaskan semuanya termasuk ternak, tetapi raja Filisin tidak dibunuh dan binatang ternak nya malah diambil (1Samuel 15).

Samuel, sebagai seorang nabi, juga sama. Dia berpikir raja berikutnya yang dipilih Tuhan juga mempunya perawakan yang tinggi besar dan gagah.

Dalam Yohanes 5, khususnya ayat 39-44, Yesus mengajarkan pemuka agama pada waktu itu yang hanya ingin dipuji orang dan fokus pada apa yang terlihat, bahwa orang yang hanya melihat penampilan luar tidak akan bisa mempercayai Tuhan.

Dalam situasi terjepit seperti COVID-19, akan terlihat iman sejati anak-anak Tuhan! Apakah kita hanya fokus pada apa yang dilihat oleh mata? Atau iman kita fokus pada Tuhan sesungguhnya dan percaya kepada Tuhan? Ketika kebaktian di gereja terlihat begitu suci dan hormat, tetapi saat ibadah online seperti ini di rumah malah asal-asalan. Apakah kau juga sama dengan orang-orang Israel pada waktu itu, hanya ingin dilihat orang? Dan hanya melihat apa yang bisa kau lihat saja?

Untuk mereka yang melayani di depan mimbar, di depan panggung, kita harus sangat berhati-hati, karena banyak godaan untuk ingin dipuji dan dilihat orang! Inilah kecenderungan manusia. Demikian halnya ketika kita fokus pada penampilan luar, karena akhirnya kita akan fokus membanding-bandingkan satu sama lain (tidak puas pada diri sendiri, atau merendahkan orang lain).

Bagaimana saat kau memilih pasangan hidup? Bagaimana saat kau membangun keluarga (anak-anak)? Apakah kau fokus pada hal yang di dalam, supaya punya fondasi yang kuat, atau fokus pada hal yang di luar?

Sebagai orang tua, fokuslah untuk membangun dasar yang kokoh dalam Tuhan (bukan hanya kepandaian, skill, dan penampilan luarnya).

Tuhan suka dan mencari orang yang hati nya melekat padanya. Tuhan sang pencipta sudah punya semuanya, lalu apa yang kita bisa banggakan? Bagi Tuhan, hal-hal luar seperti keahilan, posisi, dan sebagainya tidak penting, hanya hatimu lah yang penting bagi Dia! Lihat kata Paulus dalam 1Galatia:10.

What kind of heart that God looks in us?
-> Hati yang melekat, mengejar, dan menyembah Tuhan.
-> Hati yang takut akan Tuhan
-> Hati yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, tulus

Di tengah situasi yang tidak menentu pada hidup Daud nantinya selama bertahun-tahun, semua didasarkan pada fondasi Daud yang kuat yang dia sudah punyai dari awal hidupnya ini. Yaitu hati yang ingin menyenangkan hati Tuhan, yang melekat pada Tuhan.

Situasi yang tidak menentu demikian lama seperti Daud, akan menunjukkan siapa diri anak Tuhan sebenarnya! Bagaimana dengan dirimu di tengah situasi tidak menentu seperti ini? Saat kau tidak lagi dilihat orang, apa yang kau perbuat dan pikirkan pada saat ini?

Daud, bahkan sejak jadi gembala, jauh sebelum dia jadi raja, hati nya melekat pada Tuhan dan Dia ingin hatiMu juga sama, fokus dan melekat padaNya! Ketika Yesus melihat hatimu sekarang, apakah Dia berkenan?

Hatimu harus melekat, mengejar, memprioritaskan, menjadikan pusat pada Tuhan Yesus dan hatimu harus takut ( hormat, menyembah, mengabdi, melayani, membesarkan) Tuhan dengan sukarela dan sukacita, serta hatimu harus takut melakukan dosa, bukan takut pada orang, takut pada masalah, takut pada ketidakpastian.
Ketakutan hatimu harus ditempatkan, diketakkan pada tempat yang benar.

Hidup anda dalam ketaatan, melayani dan memberikan persembahan & memberikan waktu adalah wujud nyata seseorang yang hatinya menyenangkan Tuhan!

Post a comment

X