Letting God be Judge: Do not judge each other!

  


Seri Justification by Faith
Pdt Victor Liu
Roma 14
Ringkasan khotbah 21 Juli 2019

Ada banyak orang dari latar belakang yang berbeda-beda di dalam gereja Roma, dan banyak penghakiman, bahkan dalam hal makanan dan sebagainya. Dan Paulus memberikan nasihat untuk mereka.

Situasi kita sekarang memang berbeda, tetapi prinsip firman Tuhan tetap sama dan relevan. Dan bahkan di dalam gereja banyak penghakiman penghakiman soal musik, cara berpakaian, dan sebagainya. Kita cenderung merendahkan satu sama lain, menghakimi satu sama lain, bahkan akan hal-hal yang sepele.

Penghakiman adalah keputusan negatif yang kita ambil dan akhirnya keluar dari mulut kita. Kita sering menghakimi karakter/personality orang bahkan baru saja kenal, menghakimi potensial seseorang (seperti orang tua kepada anak), menghakimi penampilan luar, motivasi, dan sebagainya.

Baca Roma 14.

[1] Do not judge each other because God is gracious (Roma 14:3)

Roma 8:1 sudah menyebutkan bahwa Allah sudah menerima kita melalui Yesus Kristus, tidak ada lagi penghakiman; Allah sudah menerima kita apa adanya kita! God is gracious! Menghakimi tidak sejalan dengan karakter Tuhan yang penuh kasih karunia! Tuhan bukanlah Tuhan yang terus menghakimi kita, karena dosa sudah dikalahkan dan setiap kali kita datang bertobat kepada Dia, Dia murah hati dan mengampuni.

Kalau Tuhan sudah menerima kita, mengapa kita malah masih menghakimi satu sama lain? (Ayat 4)

[2] Do not judge but check your motivation: do for the Lord (ayat 5-9)

Setiap yang kita lakukan, hendaklah kita mengevaluasi, apakah kita melakukan nya untuk Tuhan. Kita jarang mengevaluasi kata-kata, hidup, pemakaian uang, dan kerinduan kita pada Tuhan.

Kalau motivasi kita bukan untuk supaya dia bertumbuh, jangan menghakimi!

[3] Do not judge because God is our Judge (ayat 10-12)

Penghakiman kita sering terlalu sempit, karena kita tidak bisa tahu hati dan pikiran orang. Kita sering melihat lalu langsung menghakimi. Cek juga motivasi kita, apakah karena kita membenci orang nya?. Dan pikirkan juga apakah kita mau dihakimi? Pikirkan juga apakah kita hanya memikirkan satu titik (satu point dari orang itu) sehingga menutupi kebaikan orang tersebut?

Kalau hati kita jahat dan tidak ada kasih Kristus, maka sikap dan kata-kata kita akan jahat, mudah sekali menghakimi!

Sering kita menghakimi orang dengan begitu mudah nya, padahal saat kita berbicara empat mata, kita bisa melihat bahwa apa yang kita hakimi ternyata salah besar dan membuat kita malu!

[4] Do not judge because we are called for peace and mutual upbuilding (ayat 19-20)

Kita dipanggil untuk mengejar (pursue) perdamaian dan membangun satu sama lain. Menghakimi menghancurkan satu sama lain, karena spirit nya adalah kita mau menang sendiri dan melihat diri kita lebih tinggi daripada orang lain (sombong).

Bukan berarti kita kompromi akan dosa seseorang dan tidak boleh menegur, tapi kita memanggil & menegur dalam kebaikan untuk supaya dia bertumbuh dalam Kristus.

Tipe orang menghakimi adalah mudah untuk menggosipkan dan menjelekkan orang di belakang, menjatuhkan, dan menghancurkan! Judging each other will destroy the body of Christ! Dan sedih nya banyak orang yang tidak mengerti, ini adalah firman Tuhan!

 

—-

Allah tidak lagi menghakimi kita tapi Dia masih mendisplinkan kita. Dan kita akan bertemu kembali dengan Dia di suatu hari dan kita akan dimintai pertanggung jawaban atas hidup kita dan penghakiman2 yang sudah kita lakukan di dunia ini!

Takut akan Tuhan membuat hidup Paulus bertumbuh dan dia tidak lagi main-main.

 

Post a comment

X