Komitmen di gereja lokal

  


Seri Why we should love His local church
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 14 Agustus

Kebanyakan orang di jaman modern ini punya “consumer mentality” saat pergi ke gereja lokal. Seperti hal nya kita memilih restoran (apa yang kita inginkan dan dapat), terkadang kita bisa terjebak seperti ini dengan gereja lokal. Sama seperti “dating” mentality dalam acara The Bachelor/Bachelorette.

Filosofi kita dalam mencari gereja lokal seperti ini kadang; mencari yang bisa memuaskan keinginan kita, mencari yang “cocok” untuk kita. Kalau kita tidak hati-hati, apa yang kita tonton dan dengar di jaman modern ini akan menjadi prinsip hidup kita.

Stop the “dating” mentality!
– A “me”-centered attitude
Apa yang gereja bisa lakukan, dan mencari-cari khotbah online yang sesuai dengan apa yang kita mau. Dan jarang bertanya, apa yang saya bisa lakukan atau layani.
– A “church dater” is independent
Tidak ingin terikat, tidak suka akan aturan-aturan sebuah gereja, dsb. Ingin bebas sendiri. Padahal tidak mungkin bisa melakukan apa saja yang kita mau di tempat kerjaan, kuliah, di rumah, atau dimana saja.
– A “church dater” tends to be critical
Bukan kita tidak boleh mengkritik, tapi cenderung tidak mau berpartisipasi tapi hanya melihat kelemahan dan mengkritik dengan cepat.

Commitmen to His Local Church

Apakah bergabung dalam sebuah gereja lokal alkitabiah? Ya! Ada beberapa alasan:

[1] Church membership is a biblical idea:
– There is a church leadership (1Tim 3:1-13, Ibrani 13:17)
– There is a church discipline (Mat 18:15-17, 1Kor 5:9-13); menunjukkan ada nya gereja lokal (karena tidak bisa gereja/kantor/universistas mendisplin orang yang tidak aktif di sana – ini menunjukkan ada nya gereja lokal).
– There is a warning to come for worship together (Ibrani 10:25)

Secara alkitabiah, gereja lokal itu ada dan juga mengajak anak-anak Tuhan bergabung di gereja lokal

[2] We are saved and called to join together with others sin His local church for growing together in Him. Prinsip ini ada 59 kali di tulis di dalam alkitab, dan ini tentunya hanya bisa dilakukan saat kita bergabung di gereja lokal.

[3]. Bergabung di gereja lokal, kita memuliakan Allah dengan memberikan suatu contoh yang saleh, a godly example.

Dan kemuliaan Tuhan nampak di saat gereja lokal berkomitmen bersama, saling menumbuhkan, dan mengasihi satu sama lain.

“You should not join the church in order to be saved, but you may want to join the church to help you in making certain that you are saved”  Mark Dever – Nine Marks of a Healthy Church.

Responsibility of church’s membership seen as a privilege or a benefit for us ( useful for our growing in Christ, not as a burden).

Saat kita berpartisipasi dalam gereja lokal, it is good for you too, karena kita bisa bertumbuh, kita punya kesempatan istimewa untuk melayani Tuhan, dan memuliakan Tuhan. Tanggungjawab ini bukan sebuah beban, tetapip

The Privilege Responsibility of Membership 

– Attend worship regularly & joyfully (Ibrani 10:25). Berpartisipasi aktif di Sunday worship atau kelompok kecil dinamis ( kelompok sel). Siapkan diri untuk datang berbakti dengan doa dan datang tidak terlambat. Waktu ikut kebaktian Minggu, berpartisipasi dengan aktif untuk ikut bernyanyi dan dengar Firman Tuhan dengan baik. Jangan buka dan bermain IG, Utube, news, WA atau FB atau berbisik-bisik asyik dengan teman sebelah.. Anda sedang menyembah Tuhan. Ingat bahwa Tuhan melihat kita yang sedang berbakti dan jangan lupa ada orang, atau para visitor yang datang pada saat itu melihat kita. Ikut worship dengan baik menyatakan suatu kesaksian yang baik bahwa jemaat EBC serius dan menghargai Tuhan & Firman-Nya. Jemaat yang tidak serius dan mendua hati menyatakan ketidakseriusan dalam menyembah Tuhan. Seperti Gio, WL kita, katakan buka Hp ketika kita baca Firman-Nya dan transfer persembahan atau mencatat hal yang penting waktu dengar Firman Tuhan.

– Keep relationship with God in daily life (Kol 2:6-7). Kita dipanggil untuk mempunyai serupa dan karakter seperti Kristus dan kuat dalam Kristus. Kalau secara individu kita tidak sehat, itu akan mempengaruhi kesatuan dan pertumbuhan kerohanian yang lain.

– Keep unity in our local church ( Efesus 4:2-3). Ketika kita bersatu, kita bisa maju dan bergerak bersama. Perpecahan, saling mengelompok yang tidak sehat, menjatuhkan atau tidak mendukung gereja dimana kita berbakti, menjelekkan atau menggosipkan sesama jemaat atau gereja kita akan merusak persekutuan dan pelayanan gereja.

– Serve Him heartfully and joyfully (1Tes: 1:9). Kita dipanggil untuk melayani dalam gereja lokal. Minggu depan akan dibahas lebih dalam topik ini.

– Give cheerfully & regularly (2Kor 9:7). Memberikan persembahan perpuluhan, dan konsep ini sudah ada dari dulu kala (dari jaman Abraham dan Yakub) sebelum Musa. Konsep yang salah adalah perpuluhan hanya untuk orang Israel di Perjanjian Lama. Saya memberikan penjelasan topik ini lebih panjang supaya jemaat lebih jelas dan mengerti dengan baik.

Kenapa harus seper sepuluh kita kurang jelas. Alkitab hanya menyatakannya bukan seperlima atau atau seperduapuluh. Kelihatannya sseperpuluh eperpuluh itu dianggap layak & pas.

John Piper, Tim Keller, Matt Chandler, Mark Dever dan banyak gereja juga mengajarkan dan menghidupkan gaya hidup pengabdian dalam gerejanya. Mereka tidak takut mengajarkan konsep ini untuk dihidupkan pada jemaat lokal mereka. Gereja menghidupkan pemberian perpuluhan bagi jemaat EBC. Persembahan diberikan ke gereja dan bukan untuk gembala. Bagian keuangan gereja memanage keuangan gereja. Gereja kita hampir setiap tahun di audit oleh organisasi yang berkredibilitas. Puji Tuhan, selalu hasil bagus dan keuangan gereja kita bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan dengan baik.

3 alasan kita berikan perpuluhan sebagai suatu worship pada Tuhan, tithing is a worship to our God.

1. Memberikan perpuluhan sebagai suatu worship pada Tuhan. Sebelum jaman hukum taurat, Musa, sudah diberikan konsep ini oleh para bapak beriman, Abraham, Kej 14:18-20 & Yakub 28:22; Persembahan pada Tuhan sebagai penyembahan bahwa Allah adalah sumber kemenangan & pemberi berkat, sumber kehidupan. Sebagai suatu penyembahan dan ucapan syukur & gratitude pada-Nya.

2. Perpuluhan sebagai suatu penyembahan pada Tuhan Allah yang sudah membebaskan orang Israel dan membawa masuk serta memberikan tanah perjanjian, Kanaan.

Pada masa Musa dan selanjutnya, perpuluhan sebagai penyembahan bahwa Tuhan no 1 yang Sumber segala sesuatu yang harus ingat terus pada Dia ( yg sudah membebaskan dari Perbudakan Mesir Dan bawa ke kanaan, tanah perjanjian). Selama 40 tahun di perjalanan padan gurun, orang Israel tidak diminta memberikan perpuluhan karena mereka belum bisa bekerja. Sesudah masuk tanah perjanjian barulah konsep ini haruslah dijalankan dan dihidupkan.

Deuteronomy 14:23
The purpose of tithing is to teach you to always put God first in your lives ( Living BIble).

Ulangan 8:17-18
Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Persembahan perpuluhan juga membantu pelayanan yang dibutuhkan. juga untuk memperhatikan kehidupan para orang pelayan, orang Lewi yang fokus pada pelayanan pada-Nya;

Persembahan perpuluhan juga buktikan ketaatan pada Firman-Nya & pada-Nya. Orang Israel memberontak dan tidak ingat pada Tuhan. Hal ini bisa dilihat pada kitab Nehemia ( 13:11-12), Hagai 1 dan Maleakhi 1 & 3 ( 3:10).

3. Zaman Yesus & selanjutnya. Yesus tidak larang perpuluhan ( Matius 23:23). Dalam diskusi debat ( Markus 12:13-16) dengan orang Farisi yang mengetahui konsep perpuluhan, Yesus tidak melarang perpuluhan. Dalam Markus 12:17, Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”

Konsep dalam PB: perpuluhan sebagai penyembahan, uang bukan untuk disembah ( Matius 6:24), pada Tuhan karena Ia adalah Tuhan & Juruselamat kita. Persembahan uang sebagai suatu penyembahan sebagai respon dari apa yang Tuhan Yesus lakukan di Kayu Salib untuk keselamatan kita. Bukan hanya persembahan uang, bahkan kita diminta untuk memberikan seluruh hati dan hidup kita ( Roma 12:1; 1Kor 6:19-20; 2 Kor 5:15; Filipi 1:21). Tuhan Yesus lah pemilik semuanya dalam hidup kita. Jemaat Macedonia memberi dengan pengorbanannya, mereka kaya dengan kemurahan hati ( 2 Kor 8:1-2) meskipun miskin & dalam penderitaan. Paulus, latar belakang orang Farisi juga tidak pernah melarang konsep perpuluhan , menambahkan dengan mengajar konsep pengabdian kristen dalam 2 Kor 8 & 9 bagaimana memberi dengan motivasi yang benar bukan hamya sekedar perintah yang harus dijalankan. Memberi karena salah satu alasan theologis adalah inkarnasiYesus Kristus yang jadi manusia. Ia yang kaya jadi miskin. His incarnation as our example and alsa as a basis in giving.

1/3 ajaran Yesus tentang uang. Yesus sangat mengerti bahayanya cinta dan menomorsatukan uang ( Matius 6:24). Uang bisa disembah seperti Tuhan. Cinta Uang juga disebut akar segala kejahatan (1 Tim 6:10). Ketika uang disembah, pengabdian pada Tuhan dilupakan dan dimasa bodohkan. Dalam Injil Markus 12:41-43, Waktu memberi persembahan Yesus melihat dan memperhatikan orang yang memberikan persembahan. Ia memuji janda miskin yang berkorban apa yang padanya untuk Allah meskipun ia berkorban tidak makan karena nggak ada uang sama sekali makanya ia dipuji karena kesungguhan hatinya dalam menyembah Allah dan mempercayakan dirinya dengan iman pada Allah.

Kuncinya adalah pertama, jaga hati kita untuk tetap mengasihi, menyembah Tuhan Yesus sebagai Lord, Saviour & the Provider. Dan kedua, kita mengatur uang dengan baik. Pengaturan dan prinsip keuangan yang tidak beres, tidak baik mempengaruhi pemberian kita. Tuhan first. Untuk diri kita, disimpan kedua ( bisa diinvest, untuk kebutuhan masa depan atau kebutuhan mendesak) . Ketiga, dipakai keperluan sehari-hari, spending. God first, save your self, spending what you need, not your greedy ( Ingat prinsip Yusuf, menyimpan bukan menghabiskan dalam kelimpahan)

Kesaksian pribadi: 43 tahun berusaha jalan konsep pengabdian uang pada Tuhan melalui perpuluhan. Kami memberi karena menyembah pada Tuhan Yesus kita. Kasih-Nya, pengorbanan-Nya dan kebaikan-Nya begitu besar untuk kita. Makin cinta, makin prioritaskan Tuhan, makin menyembah-Nya, more gratitude pada Tuhan, bukan cinta uang. Tuhan cukupi kebutuhan kami, bukan kerakusan kita.

Kesimpulan kita dari seluruh Alkitab adalah memberikan persembahan perpuluhan bukan membuat kita sukses atau kaya, melainkan sebagai suatu penyembahan pada Tuhan Yesus yang sudah begitu mengasihi dan memberikan pada kita. Hal ini mau menyatakan bahwa kita mengasihi, menomorsatukan satu Dia dan mengingat bahwa Dia tetap pusat, centre of our life, kehidupan kita dan Pemberi berkat dalam hidup ini. Ketika jemaat melakukan habit yang menghidupkan, membangun kerohanian ini maka kebutuhan pelayanan gereja pun bisa dipenuhi dan Yesus sebagai kepala gereja lokalnya, EBC, dipermuliakan. Habit persembahan perpuluhan adalah bagus untuk kita, membebaskan kecintaan pada uang, menumbuhkan kecintaan pada Tuhan Yesus demi untuk kemuliaan-Nya! Mari kita hidupkan penyembahan Tuhan & prioritaskan Tuhan melalui uang kita pada waktu kita gajian dan bagi yang belum kerja uang jajannya. Terima kasih untuk jemaat kita yang setia dan memberikan persembahan perpuluhan dengan sukacita sejak mereka mahasiswa hingga mereka sudah menikah.

Mari kita berkomitmen pada gereja lokal, karena itu bukan sebuah beban, tapi memuliakan Tuhan dan juga baik untuk kita! Dan mari kita semua berpartipasi bersama-sama untuk ambil bagian, tidak masa bodo dan mempunyai mentalitas seorang konsumer atau “dating” yang gaya duniawi.

Sebagai jemaat, kita tidak mau seperti penumpang di bus yang seenaknya tidur, berbicara, masa bodoh, main hp atau tidak perhatikan dalam bus yang sedang berjalan, marilah kita seperti pengemudi dan kenek, pembantu sopir, yang aktif berpartisipasi bersama. Mari kita komit dan berpartisipasi aktif di gereja lokal-Nya, EBC.

Post a comment

X