Kesetiaan Tuhan pada janjiNya

  


Pdt Victor Liu
9 November 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Lihat Kejadian 21:1-7. Saat usia Abraham 75 tahun, Tuhan menjanjikan seorang anak, yang keturunannya akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa-bangsa (sang Mesias). Dan di umur 100 tahun, Tuhan menepati janjiNya.

Kesetiaan Tuhan pada janjiNya pada Abraham dan Sara hendaknya menguatkan kita. Walaupun mereka banyak jatuh bangun dalam perjalanan hidup mereka (berbuat dosa), Tuhan tidak kewalahan dan dalam kuasaNya menepati janjiNya, di tengah keberdosaan manusia.

KARAKTER TUHAN

Berhubungan dengan penepatan janji Tuhan, kita harus terus ingat karakter Tuhan yang Maha Kudus dan Maha Besar, sehingga kita lebih bisa mengerti kesetiaan dan kasih sayang Tuhan.

Kata “memperhatikan” di ayat pertama selalu menunjukkan kasih sayang Tuhan yang besar (dalam kejadian lain seperti saat Allah menjamah Hana), dan selalu menunjukkan ada hal indah terjadi dalam ke-Maha Kuasa-anNya. Allah yang Maha Kasih selalu memperhatikan kita, bahkan di saat kita tidak pernah mencariNya apabila masih di dalam kontrol atau kemampuan kita. KasihNya begitu besar untuk kita bahkan saat manusia selalu tidak ingat kepadaNya.

Abraham menamai anaknya Ishak dan menyunatnya, seperti yang diperintahkan Tuhan sebelumnya. Ini menunjukkan ketaatan dan sebagai “act of worship”. Bagi Dia. Ishak artinya sukacita – sebuah sukacita bagi mereka di tengah lanjut usia. Tapi Ishak di sini juga menunjukkan rencana Tuhan untuk keselamatan dunia sebagai sukacita yang besar. Ishak juga menunjukkan janji Tuhan yang akan ditepati Dia dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia.

KESELAMATAN ADALAH RENCANA ALLAH SEJAK KEKEKALAN

Baca 1Petrus 1:19-20 – rencana Tuhan adalah rencana yang kekal. Bahkan sebelum saat manusia jatuh dalam dosa, Dia sudah tahu dan tidak kelabakan (“Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan). Saat ada sesuatu terjadi di luar kontrol kita, kita sering kaget. Namun Allah berbeda!

Baca Galatia 4:4 – Tuhan datang tepat pada waktunya melalui keturunan-keturunan dan saat dosa manusia sudah “matang”. Pengabaran injil lancar pada saat Yesus datang (karena raja Yunani waktu itu memerintah supaya jalan dibangun dimana-mana dan semua harus bisa berbahasa Yunani – tepat waktunya).

Kita bisa melihat begitu hebat karya keselamatan Tuhan yang sudah dijanjikan bahkan sebelum dunia dijadikan: ke Maha Kuasaan, Kasih, dan SetiaNya. Karya keselamatan ini seharusnya membuat kita semangat dalam menginjil dan mengabarkan karya keselamatan Kristus!

Kejadian 21:8-21 menceritakan Hagar yang diusir oleh Abraham. Paulus menggambarkan bahwa kalau kita sudah hidup dibawah keselamatan Kristus (keturunan Sara [Ishak]), maka gaya hidup kita seharusnya bukan seperti keturunan Hagar yang tidak di dalam Kristus. Maksudnya adalah kita sudah dibawah kasih karunia, jadi kita tidak bisa menambahkan keselamatan kita dengan perbuatan-perbuatan atau aturan-aturan tertentu (seperti  jemaat Galatia).

Kita tidak perlu mengejar kekayaan, posisi, atau apa pun untuk menambah harga diri kita, karena Yesus sudah menerima apa adanya kita di bawah kasih karuniaNya.

Kesetiaan Tuhan ini kiranya memotivasi kita saat melihat saudara-saudara kita yang juga dalam hidup berdosa. Bukan menghakimi mereka tapi semangat, supaya mereka pun juga bisa mengalami kesetiaan Tuhan atas manusia melalui karya keselamatanNya di kayu salib!

Kelahiran Ishak menggambarkan kesetiaan Tuhan yang menepati janjiNya pada Abraham dan Sara, tetapi juga sebagai gambaran bahwa janji Tuhan akan keselamatan seluruh umat manusia juga terpenuhi melalui kelahiran sang Mesias, dari keturunan Ishak nantinya.

Mengetahui hal ini, kiranya kita bisa melihat kasih setia Tuhan yang begitu besar dan kita pun juga mau membawa saudara kita yang belum mengenal Kristus untuk bisa mengenal kasihNya!

Post a comment

X