Kelaparan di tanah perjanjian

  


Kelaparan di tanah perjanjian (Kejadian 12:10-13:3).
14 September 2014

Kebaktian pagi: Pengkhotbah tamu Efendy Tahir
Rekaman khotbah:

Kebaktian sore: Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah:

Bahasan kotbah tentang  menghadapi kesulitan dalam mengikuti Tuhan ( Kejadian 12:10-20). Waktu ada kesulitan, Abram pergi ke mesir dan berbohong bahwa isterinya sebagai saudara perempuannya. Ia dalam situasi yg sulit karena Raja Firaun ingin Sarah, isteri Abram, jadi isteri raja Firaun.


How to face the severe problem in your life while you are following God’s will?

[1] Tuhan mengijinkan kesulitan dalam kehidupan kita.

Tuhan memanggil dan menempatkan Abram di tanah perjanjian, Kanaan. Tiba-tiba ada kesulitan besar di Kanaan: kelaparan yg hebat terjadi, persediaan makanan susah sekali didapatkan.

Abram menghadapi kesulitan. Harusnya Abram mengerti dibalik kesulitan ada tujuan. Kesulitan membuat kita dewasa. Kesulitan nerupakan tes, ujian dari iman kita. Kesulitan membuat kita berpaling pada Tuhan. Kesulitan datangnya tiba2. Seringkali kita tidak siap menghadapinya. Sama seperti Abram yg tidak siap menghadapi situasi yg sulit.

[2] Kita harus menghadapi kesulitan dengan iman, percaya, bukan ketakutan.

Abram lari ke Mesir dan melakukan kebohongan untuk kepentingan dirinya sendiri (ayat 13-16). Takut menghadapi masalah membuat kita mengambil keputusan yg salah, tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, dan mengambil tindakan yang salah. Ketakutan membuat kita bohong. Ketakutan membuat kita tidak berani bertanggungjawab. Takut membuat kita lupa Tuhan.

Bohong membuat kita menanggung akibat. Akibat kebohongan adalah integritas yang tercemar dan nama Tuhan yang tercemar. Bohong tidak mempermuliakan Tuhan. Abraham bohong dalam posisi yang terjepit karena Raja Firaun ingin menjadi kan Sarah jadi isterinya. Jika kita tidak bertobat dan tetap bermain dengan kenikmatan dosa (atau melakukan sesuatu yang kita tidak anggap dosa tetapi sudah nerusak pikiran, hati, serta merusak hubungan dg pasangan kita), maka kita akan menghasilkan perbuatan dosa lainnya.

Jika kita tidak takut menghadapi masalah, maka tidak akan ada kebohongan. Jangan biarkan kebiasaan jelek atau dosa yang dianggap kecil bercokol dalam kehidupan kita. Kalau hal itu dibiarkan, akan menjadi dosa yang besar!

Ciri2 orang yang sudah dikuasai dosa dan sikap yang jelek yang tidak memuliakan Tuhan: kalau ditegur marah, tidak suka menyinggung kejelekannya, suka diam-diam/ bersembunyi, di gereja kelihatan baik, menikmati saat melakukannya, dan susah untuk bilang “tidak” pada kejelekannya.

Ingat prinsip ini: kita tidak pernah menikmati dosa atau kebiasaan yg jelek karena Tuhan Yesus sudah menyelamatkan kita agar kita mempunyai hidup yang baru. Anda tidak bisa menikmati dosa lagi karena Roh Kudus tinggal dalam hidup kita. Kita harus menghadapi kesulitan dengan iman, percaya pada Tuhan. Tuhan kita lebih besar dari masalah kita. Tuhan kita sanggup menolong kita. Tuhan kita mau menolong kita. Tuhan kita mau dan mampu campur tangan dalam kehidupan kita. Tuhan beserta kita. Tuhan yang memanggil kita, menyelamatkan kita, Tuhan juga akan memelihara kita. Kalau Tuhan sudah mati bagi kita, masakan Dia tidak menjaga dan memelihara kita.

Punyalah iman yang besar pada Tuhan! Semakin kita kenal dan percaya Tuhan, semakin kita kuat dalam menghadapi masalah. Dan semakin kenal Tuhan, semakin dosa itu jelas, kata kakak ipar saya, cicong Ayong.

Yang menarik adalah berkat materi (ayat 16) diberikan pada Abram, meskipun ia hidup di luar kehendak Tuhan. Ketika Abran berjalan dalam kehendak Allah, ada kelaparan yang hebat. Iblis bisa memakai berkat materi agar kita tidak bertobat. Berkat materi sering membutakan anda  sehingga anda tidak perlu datang pada Tuhan meskipun hidup anda bermain dosa. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa berkat materi bukan tanda kedewasaan iman kita.

[3] Tuhan selalu memberikan kesempatan kita untuk berubah, memperbaharui hidup kita, meskipun kita pernah gagal.

Abram gagal, tetapi Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk bertumbuh dewasa . Ketika semua diluar kontrol Abram, Tuhan turun tangan. Tuhan berdaulat mengontrol segala sesuatu (17-20). Alkitab berkata: The king’s heart is in the hand of the Lord like channels of water; he turns it wherever he wants. (Proverbs 21:1 NET). Tuhan kita tidak pernah kewalahan. Dia sanggup buka jalan bagi anda meskipun situasi yang diluar kontrol itu karena akibat sikap dan kesalahan anda. Tuhan kita Maha Kuasa, tetapi Tuhan atas kesempatan.

Tuhan adalah Tuhan yg selalu beri kesempatan. Gagal dalam hidup, bukan berarti hidup dalam kegagalan. Di dalam tangan Tuhan, kegagalan menjadi berkat bagi kita. Dalam kegagalan, kita belajar agar kita bijaksana, lebih berhasil. Suksesnya tahan lama, dan kita dipakai oleh Tuhan.

Gagal berarti kita sebagai manusia yang berdosa dan lemah. Tetapi kalau kita hidup terus menerus dalam kegagalan dan hidup dalam dosa/hidup dalam kebiasaan jelek terus menerus, berarti kita hidup dalam kebodohan, kekerasan hati dan tidak menghargai/mengerti kebesaran kasih dan kuasa Tuhan Yesus.

Jangan hidup seperti orang bodoh dan keras seperti batu! Jadilah orang yang bijaksana dan lembut hati yang mau diubah Tuhan. Abram memperbaharui hidupnya. Ia kembali ke tanah perjanjian dan ia menyembah Tuhan di sana (13:1-3). Andapun dapat memulai hidup yang baru hari ini, saat ini.

Anda tidak dapat menghilangkan masa lampau yang jelek, tetapi anda bisa memulai sikap yang baru sekarang. God’s grace is enough for you. God’s grace is bigger than your problem. God’s grace overcomes your weaknesses and sin! God’s grace calls you to renew yourself for His glory. Apa pun keadaan saudara sekarang, datang padaNya sekarang juga dengan segenap hatimu.

Post a comment

X