Kehilangan, Tetap Tegar

  


8 Mei 2016
Pdt Victor Liu

Rekaman Praise & Worship

  1. Grace Alone
  2. Lifted up
  3. Sampai
  4. The Stand

Baca Ayub 1,2… “Maka firman Tuhan kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.”

Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.”

‭‭Ayub‬ ‭2:6-10‬ ‭TB‬‬
@ Kehilangan, tetap tegar… Kehilangan, tapi mendapatkan Tuhan Yesus! Isteri Ayub kehilangan semuanya, tetapi ia akhirnya belajar dalam situasi tersebut ia dapat Tuhan!

Iman, hubungan kita secara pribadi pada Tuhan, tidak bisa diwakilkan pada orang lain. Isteri Ayub dan Ayub harus tanggungjawab iman nya masing-masing di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya kita mengamati Isteri Ayub dan Ayub mempunyai respon iman yang berbeda di tengah situasi yang susah. Dan di saat krisis datang (atau kehilangan), baru lah terlihat iman kita pada Tuhan yang sesungguhnya.

Di hari Ibu ini, mari kita membahas tentang istri Ayub (Ayub 2:6-10) – yang biasanya hanya dibicarakan secara negatif.

Dalam buku Ayub, kita perhatikan istri Ayub tidak ada di awal-awal, tidak berbicara apa-apa bahkan sampai harta dan anak-anak nya meninggal semua. Dia mendengarkan semua perkataan Ayub dan di saat Ayub menderita kesakitan yang luar biasa, baru lah dia berkata-kata.

Kita bisa bayangkan penderitaan istri Ayub – dimana mereka kehilangan seluruh harta nya dan bahkan semua anak anak nya. Kita bisa bayangkan kesedihannya yang amat sangat! Dan akhirnya saat suami nya juga menderita berat, baru kita bisa melihat masalah yang ada di dalam istri Ayub. Semakin besar krisis yang kita alami, semakin terlihat diri kita.

YANG KITA BISA PELAJARI DARI ISTRI AYUB (Negatif dan Positif)

NEGATIF: PUNYA KONSEP YANG SALAH TENTANG TUHAN PADA WAKTU MENGALAMI KRISIS YANG HEBAT DALAM KEHIDUPAN INI.

Konsep istri Ayub sama dengan konsep yang ada di dunia – “kenapa orang baik menderita?”. Istri Ayub melihat hidup Ayub yang saleh dan baik, tidak ada gunanya. Dan saat ikut Tuhan, hidup harus selalu baik. Banyak orang mau ikut Tuhan asal semua nya baik, dan di saat ada masalah, mereka marah, kesal, dan meninggalkan Tuhan. Kita menyembah Tuhan, ikut Tuhan Yesus bukan karena berkatNya tetapi karena Ia adalah Tuhan. Kita menyembahNya karena siapa Dia. We worship Him because who He is. He is our God, our Saviour, our Leader, our Healer, our Provider.

Apapun situasi anda, lagi penuh penderitaan, kehilangan, sakit, pergumulan, kegagalan, kekecewaan tetaplah menyembah Tuhan Yesus. Apalagi dalam suasana kelimpahan, keberhasilan dan kegembiraan kita harus menyembah Tuhan Yesus yang the Provider, sumber kehidupan dalam kehidupan kita.

Tuhan kadang-kadang mengijinkan masalah datang dalam hidup kita, seperti yang kita lihat di buku Ayub (Note: masalah bisa datang dari Iblis, karena disiplin Tuhan atas dosa kita, atau karena kita sendiri). Namun tidak ada masalah atau apa pun yang terjadi di dunia ini tanpa kontrol Tuhan (bahkan jumlah rambut kita yang jatuh pun Tuhan tahu karena Tuhan tahu jumlah rambut kita – “Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.”
‭‭Matius‬ ‭10:30‬).

Istri Ayub, kadang seperti kita – di saat ada masalah besar yang datang, kita jadi susah untuk ke gereja, malas berdoa, tidak mau saat teduh dengan Tuhan, dan sebagainya.

NEGATIF: TIDAK MENDUKUNG PASANGAN YANG SEDANG BERTAHAN DALAM IMANNYA.

Prinsipnya sebagai pasutri kita harus saling mendukung, menguatkan , membangun bukan menghancurkan, menjatuhkan atau saling menggigit. Juga yang terpenting saling membangun dalam iman kita pada Tuhan Yesus. Belajar dari isteri Ayub, ia tidak mendukung iman pasangannya. Bukankah hal ini sering terjadi dimana kita kurang/tidak mendukung, membangun iman pasangan kita. Suffering and lost will reveal who you are. Pernyataan istri Ayub kasar dan tajam di ayat 9, dan Ayub juga baru bisa melihat siapa istri Ayub sebenarnya. Namun di tengah kesedihan, kesakitan Ayub, Ayub masih bisa mengontrol mulutnya. Dia tidak berkata “kamu perempuan gila”, tetapi “kamu berbicara seperti perempuan gila”. Dalam bahasa waktu itu, “gila, atau foolish” – dikontraskan dengan hikmat; bodoh karena tidak mengerti prinsip firman Tuhan/tidak sejalan.

Juga Ayub melibatkan Isterinya dengan berkata: ” Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Perhatikan kata “kita” Ayub ingat kan isterinya bahwa mereka sudah mencicipi kebaikan Tuhan. Tuhan mengontrol segala situasi kehidupan. Tuhan yang memberi dan Tuhan juga mengambil.

Ayub mengerti Tuhan yang mengontrol semuanya dan tahu dia harus mengucap syukur di dalam segala hal; dia juga mengerti kesusahan yang dialami istrinya. Istri Ayub harusnya menguatkan dan mendorong iman Ayub sebagai pendampingnya. Sebagai isteri, atau suami kita mendukung dan memguatkan pasangan kita. Mendorong dengan kata-kata dan berada disampingnya. We rise by lifting others! Jangan menggerutu! Bangunlah suami anda atau pasangan anda atau teman dengan pujian, bukan menghancurkan semangatnya. Apalagi tidak mendukung Hal-Hal yang membangun kerohanian atau iman kita. Dalam krisis kita saling membutuhkan, saling mendorong dan membantu.

Sukar bagi kita untuk bisa jadi pasangan atau teman kalau setiap hari gaya hidup tidak menolong atau membantu. Kita dipanggil Untuk membangun, melengkapi satu sama lainnya. Jadikan servant heart, hati seorang pelayan, menjadi gaya hidup kita. Ada Hal praktis yang bisa kita lakukan untuk membangun /Life style of a servant heart.

Di bawah ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai partner satu sama lainnya ( membantu tidak pernah bersifat egois; orang egois tidak pernah menolong, membantu, membangun orang lain):

(1) bertanya, asking questions tentang pasangan kita. Bertanya menujukkan bahwa kita mengasihi, memperhatikan dan tidak egois, focus pada diri sendiri!
(2) mendengarkan dengan baik, penuh perhatian dan tertarik dengan “dunianya” or hidupnya. Anda terlihat mendengarkan dengan baik pada waktu anda respon (tanggapi, berkata-kata) jawabannya.
(3). Berkata- kata yang mrndorong, memuji, membesarkan hatinya
(4). Sharing life; bagikan hidup anda dengan pasangan anda, perasaan anda dan pergumulan anda.

Berpartisipasilah untuk mendorong pasangan atau teman kita agar setia pada Tuhan dengan melayani, memberikan pengabdian yang, setia ke kebaktian minggu, mendorong untuk berdoa, ikut ke kelompok sel atau terus bergantung pada Tuhan dan Baca Firmannya..

Jadikan gaya hidup yang tidak suka menggerutu, complain atau ngomel-ngomel! Jangan mudah untuk accuse, blame others ketika mrnghadapi masalah. Melalui kasih karuniaNya, jadikan gaya hidup anda sebagai model, contoh yang hidup dalam keluarga anda!

POSITIF: MAU MENDENGAR NASIHAT

Tidak ditulis lagi apa respon istri Ayub di alkitab, dia seolah-olah diam dan mendengarkan. Dia tidak kesal dan akhirnya meninggalkan Ayub, dan tidak ditulis mengeluh lagi. Lawan dari mau dengar nasehat adalah keras kepala, stubborn. Tidak mau mendengarkan, mau menang sendiri, sombong, mau didengar saja, sok benar menurut pandangannya sendiri. Orang stubborn kecendrungannya egois dan tidak mau berubah! Kecendrungan kita membangun benteng atau tameng untuk mempertahankan self image, gambar diri kita.

Kritikan kadang didatangkan dengan cara yang tidak baik atau dengan cara yang baik; memang kita harus belajar menyampaikan nasehat, kebenaran, kritikan yang membangun dengan cara baik, bijaksana dan penuh kasih. Tetapi pertanyaan nya utama adalah benar atau tidak nya kritikan tersebut. Pada umumnya kita tidak siap menerima nasehat atau kritikan dalam hidup kita. Kebenaran atas kritikan itu sama halnya dengan bisul kita dipecahkan maka terasa sakit!

Manfaatnya besar ketika kita mau dengar nasehat: ada perubahan . Perubahan terjadi ketika ada keterbukaan dalam diri kita. Sebaliknya, Tidak akan ada perubahan terjadi dalam diri kita kalau kita tidak menyadari kita ada kelemahan yang dinyatakan. Istri Ayub mau dengar dan diubah. Ingat kebenaran ini: ” What and who you listen to will determine your choice!” Apa dan siapa yang anda dengar akan mempengaruhi keputusan anda dan keputusan anda mempengaruhi tindakan/ kehidupan anda. Mengapa anda tidak mau mendengarkan nasehat ?? Apa dan siapa yang anda dengar?? Mungkin karena kita mendengarkan diri kita sendiri terlalu lama sehingga menjadi keras hati. Prinsip hidup ini yang bahaya: I listen my heart, what I feel right I will do it! Saya dengar/ ikut hati saya; apa yang saya rasa benar saya lakukan. Jika saya rasa baik, saya lakukan. Merasa benar sendiri. Kebenaran yang bersifat subjective. Ini konsep yang salah. Kita harus ikut, taat, dengar nasehat kebenaran Fitman Tuhan meskipun perasaan kita baik or tidak baik ( feel good or not feeling good). Juga harus kita sadari bahwa: you can not change until you admit your sin or mistake, or your weakness.

Untuk mengakui diibutuhkan ketendahan hati, kebesaran hati, dan ke lemah-lembutan hati. Jadilah seperti tanah subur yang mau dibajak oleh kebenaran Firman Tuhan. Biarlah hati kita tidak seperti besi yang keras , tetapi hati kita seperti besi panas yang lembut. Pepatah tiongkok berkata “pukullah besi pada waktu panas!”

Menjadi orang kristen atau pengikut Yesus yang sejati bukan tergantung lamanya, tetapi mutu kehidupannya atau karskternya. Untuk berubah:
(1) listen to advice, teachable heart and humble heart.
(2). Sadar , admit kalau kita sebagai isteri ( atau suami) ada kelemahan.
(3). Datang pada Tuhan Yesus yang mengampuni dan mengubah hidup anda.
Isteri Ayub kehilangan anak-anaknya, harta bendanya atau kekayaaanya dan suaminya mengalami penderitaan yang menyedihkan sekali. Di tengah kehilangan anak-anak, kekayaaanya dan suaminya sakit parah sekali, ia mendapatkan Tuhan. Ia mau mendengarkan nasehat. Ia tahu bahwa pola pikir atau konsep nya tentang Tuhan salah! Ia membuka dirinya, ia tidak mempertahan apa yang tidak bisa dipertahankan. Her heart turned to God! Punya segala hal, tidak ada Tuhan Yesus ( jadikan Yesus sebagai Tuhan bukan hanya namanya ikut Yesus saja) sia-sia, useless. Miliki Yesus ( or treasuring Jesus) maka everything is well in our life ( ingat cerita Horatio Spafford,pengarang lagu ” It is well,” yang kehilangan 4 anak perempuannya!)

POSITIF: BELAJAR DARI KESALAHAN, BANGKIT DAN BERTAHAN DALAM PENDERITAAN

Pasal 2 dan seterusnya sampai pasal 41, tidak ada istri Ayub, tapi di pasal 42, istri Ayub di sebutkan kembali secara implisit. Karena Ayub diberkati kembali dengan sepuluh anak. Kalau Ayub menikah lagi atau dari wanita lain, pasti akan disebutkan dan ditulis. Istri Ayub tetap bertahan sampai akhir dan tidak meninggalkan Ayub! Jadilah isteri yang setia sampai mati mendampingi suami anda. Bertahan, bertekun, menanti dalam penderitaan or lost adalah hal yang susah, tidak gampang, menjemukan, melelahkan, bisa mengambil jalan pintas, bisa melemahkan iman kita, BUT bertahan, berharap dan menanti dalam Tuhan Yesus tidak pernah sia-sia! Never give up wives/husbands! Never give up mothers/fathers whatever your circumstances, whatever your spouse healthy or spiritual life. Press on. Jesus will give you strength to stay!

Mungkin kita tidak bisa bertahan dalam penderitaan yang amat sangat karena kita orang berdosa, tapi dalam Ibrani 12:2-3 disebutkan bahwa kita harus melihat dan menatap pada Kristus Yesus (“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.”‭‭Ibrani‬ ‭12:2-3‬).

Hakekat kita orang berdosa tidak akan mampu, tapi kita dimampukan oleh Kristus untuk bertahan! Kita terus ingat pengorbanan Yesus yang menyelamatkan kita lewat penderitaan yang amat sangat, untuk kita orang berdosa! Ingat, tatap, pandang pada Yesus senantiasa maka kita jadi kuat dan bertekun dalam kesulitan dan penderitaan kita. Iman betumbuh katena fokus pada Yesus Kristus.

Tuhan selalu memuji dan memberi upah pada orang yang setia. Dalam buku Ayub dan juga Daniel menekankan dan mengajar dengan tegas bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh penyayang dan penuh belas kasihan serta Tuhan yang sanggup memberikan upah/reward bagi yang setia. Jadi kalau kotbah atau membahas cerita Ayub dan isterinya hanya menekankan kesetiaan dalam penderitaan/masalah tetapi tidak menekankan juga bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup memulihkan dan memberkati adalah konsep yang tidak seimbang.

Bahkan dalam cerita Ayub, Tuhan memulihkan kesehatannya, memulihkan kerohanian isterinya , memberkati dengan 10 anak kembali dan kekayaaanya bertambah dari sebelumnya ( Ayub 42 -“Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”Ayub‬ ‭42:10‬). Berkat yang dialami Ayub, tidak berarti kita juga bisa menerima berkat seperti itu. Kasus berkat Ayub tidak bisa dijadikan prinsip umum.

Prinsip atau Kebenarannya adalah Tuhan Yesus sanggup memulihkan dan memberkati hidup kita! Isteri Ayub juga menikmati pemulihan dan berkat Tuhan sesudah mengalami penderitaan yang begitu besar sekali. Ingat: Upah/Reward tidak harus selalu yang kelihatan dan sekarang, tapi Tuhan tidak pernah melupakan dan Ia selalu peduli hidup kita. Akhirnya Ayub dan isterinya dipulihkan oleh Tuhan. Tuhan juga sanggup memulihkan hidup kita!

 

 

Post a comment

X