Kebetulan-kebetulan ilahi

  


Adrian Kencana
Ester 5:1 – 6:14
Ringkasan khotbah 11 Juli 2021

Ester 5-6 merupakan puncak ketegangan dari cerita Ester. Ada jangka waktu sekitar 9 tahun dalam pasal 1-4, tapi pasal 5-7 jarak waktu nya hanya 2 hari saja – menunjukkan betapa penting dan genting nya kedua pasal ini. Baca Ester 5-6.

Perlu kita pikirkan lagi, dalam Ester 5, Ester tidak tahu apa yang akan terjadi saat dia menghadap raja (berbeda dengan kita yang sudah membaca sampai habis). Dan kita bisa melihat kecerdikan Ester di sini. Adalam Ester 6, Mordekhai, yang tadi nya mau digantung oleh Haman, malah harus di arak arak dan di hormati oleh Haman sambil berkeliling kota. Ironis dan lucu bukan cerita ini. Dan ayat 14 dalam pasal 6 menceritakan sebuah kontras dari awal pasal 6.

Apa yang kita bisa pelajari dari perikop hari ini?

[1] Iman dan tindakan Ester

Iman Ester bergantung pada janji Tuhan, bukan kepada kehendaknya sendiri. Dan Iman mendorong Ester untuk bertindak cerdik dan strategis, bukan gegabah. Janji Tuhan adalah untuk bangsa Yahudi, dan tidak ada janji Tuhan secara spesifik untuk keselamatan Ester sendiri (atau bahkan peran Ester). Tapi iman sesungguhnya adalah iman yang berserah pada Tuhan apa pun hasilnya, karena itu Ester bisa berkata kalau dia sampai harus mati, biarlah dia mati.

Iman tidak bergantung pada hasil, dan bukan untuk kepentingan pribadi! Ester juga tidak gegabah, tapi dia mengambil langkah-langkah strategis: memakai baju ratu, menunggu di depan pintu, mengundang makan 2x, dan sebagainya. Kita bisa melihat bahwa bertindak dengan iman bukan asal-asal atau semborono. Tapi justru Ester mengambil waktu untuk berpuasa, menghitung, dan merencanakan langkah-langkah yang dia harus ambil.

Tindakan oleh iman seharusnya tidak berlawanan dengan pemikiran dan perencanaan yang matang dan strategies.

[2] Campur tangan Tuhan

Tapi apakah tindakan Ester yang berani dan bijaksana yang menjadi kunci perubahan drastis ini? Kalau kita lihat di pasal 5 & 6, ada pembalikkan keadaan. Akhir pasal 5 Mordekhai akan digantung, tapi pasal 6 malah Haman harus memberi hormat dan mengarak Mordekhai (bahkan istri & saudara2 nya pun berkata yang sebaliknya). Titik putar nya adalah ada nya campur tangan Tuhan, sebuah titik putar yang ada di sebuah peristiwa yang kelihatannya tidak penting yaitu di Ester 6:1 dimana raja tidak bisa tidur.  Dan ini akan berdampak pada apa yang akan terjadi nanti saat permintaan Ester nanti diajukan!

Ini semua bukan karena kebaikan dan kesetiaan Mordekhai, atau kepintaran Ester, tapi ada pada satu poros dimana sang raja tidak bisa tidur. Sang penulis mengalihkan fokus kita dari tindakan manusia kepada hal yang lain. Tidak ada seorang pun di cerita Ester ini yang mampu mengendalikan situasi dan keadaan. Tapi ada satu kuasa lain yang memutar balikkan keadaan!

Campur tangan Tuhan tidak selalu dan tidak hanya melalui mukjijat besar atau tanda-tanda spektakuler saja. Dari awal Ester sudah diangkat menjadi ratu, jauh sebelum Haman diangkat jadi perdana menteri. Tangan Tuhan sudah bekerja dari awal dimana ratu diturunkan, dan sebagainya. Rencana Tuhan atas bangsa pilihan Nya pasti akan terlaksana, walau apa pun yang terjadi!

Sering kita hanya berpikir kejadian-kejadian besar saja yang ada campur tangan Tuhan di dalam nya! Kita tidak akan pernah bisa mengerti cara Tuhan bekerja. Demikian pula dengan rencana keselamatan dan penebusan kita, dimana dunia melihat nya sebagai sesuatu yang biasa: ada seorang bayi yang lahir di Betlehem, dari orang tua yang biasa biasa saja.

Dan dari kisah Ester ini, bangsa Israel terselamatkan dari maut dan rencana Tuhan akan adanya sang Juru Selamat dari bangsa pilihan Tuhan, akan tetap terjadi sesuai dengan rencana Allah dari semula!


Mungkin kita sedang ada di dalam sebuah situasi dimana kita tidak bisa lagi melihat Tuhan; situasi tak menentu, masa depan yang tidak jelas, masalah berat dalam keluarga, dan harapan semakin menipis. Kita mungkin tidak melihat tangan Tuhan bekerja dengan dahsyat. Tapi Tuhan selalu bekerja dalam segala hal (Roma 8:28) dan Tuhan memanggil kita untuk melihat dimana kita berada. Justru di saat-saat seperti inilah kita dipanggil Tuhan, untuk menjadi berkat, terang dan garam dimana pun kita berada!

Selalu ada campur tangan Tuhan dalam segala hal di hidupmu, walaupun terkadang kita tidak bisa melihatnya!

 

 

Post a comment

X