Joseph: Dare to take a risk

  


Seri Man that God uses on Christmas
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 22 Desember 2019

Sermon Translation in English (Not available this week):

Praise & Worship:

<hr />

Yusuf masih muda, kemungkinan sekitar umur 20 tahun-an (tidak disebutkan dalam alkitab), dan berasal dari keluarga yang kurang berada. Kalau kita lihat ketika mereka ke bait Allah, mereka hanya bisa mempersembahkan seekor burung dara (menunjukkan mereka tidak kaya, seperti aturan dari kitab Musa).

”Life is either a daring adventure or nothing at all” – Helen Keller.

Baca Matius 1:18-25

3 Teladan Yusuf dalam berani mengambil resiko

[1] Berani memutuskan hubungan dengan bijaksana (ayat 18-19)

Di jaman Yusuf, ada 3 tahap dalam adat Yahudi untuk pernikahan:
a. Arrangement (orang tua mengatur pernikahan dengan orang tua pasangan nya). Kemungkinan besar umur nya 12 tahun ke bawah

b. Engagement (tunangan): namun tunangan mereka berbeda dengan dunia kita. Engagement di sini adalah acara tunangan, tapi dalam satu tahun mereka akan menikah, dan dalam setahun tidak boleh berhubungan seks. Mereka sudah disebut sebagai suami istri.

Kalau mereka berhubungan seks atau ketahuan hamil, mereka akan dilempar batu sampai mati karena perzinahan.

c. Marriage (pernikahan): selama 7 hari

Jadi Yusuf merenung dan memikirkan ketika tahu Maria mengandung; dia mau memutuskan hubungan dengan baik-baik dan diam-diam, karena dia waktu itu tidak tahu bahwa kandungan Maria adalah kandungan Roh Kudus.

Yusuf orang yang “tulus hati”: a man of truth tapi juga penuh compassion kepada Maria. Dia tidak menjatuhkan Maria, dan melawan kebudayaan waktu itu.

Orang yang terlalu fokus pada kebenaran akan terlalu tajam dan melukai orang, tapi orang yang terlalu fokus pada compassion akan menjadi kompromi.

[2] Berani mengambil resiko untuk menjalankan kehendak Tuhan (ayat 20-25)

Pikiran yang natural dalam pikiran Yusuf saat melihat Maria mengandung, adalah bahwa dia berzinah dan berhubungan seks dengan orang lain. Namun perhatikan respon ketaatan Yusuf.

Yusuf disebut orang yang “righteous” (“tulus hati”, dalam terjemahan Indonesia), jadi dia pasti tahu firman Tuhan dan apa yang ditulis di nabi Yesaya tentang kelahiran Yesus Kristus.

Malaikat menguatkan Yusuf supaya jangan takut, jadi tentunya kita bisa melihat Yusuf tentu mempunyai banyak ketakutan akan hal ini.

Dan pasti banyak orang yang menggosip, merendahkan mereka ketika melihat Maria mengandung terlebih dahulu sebelum menikah. Yusuf berani mengambil resiko mengikuti kehendak Tuhan, walaupun tahu banyak hal yang dia harus hadapi!

“Obeying God requires you to take risk“ – Rick Warren

Kita mungkin tidak pernah taat karena tidak mau mengambil resikonya!

“Great things never come from comfort zones”.

[3] Berani menguasai diri demi kemuliaan Tuhan (ayat 24b-25)

Kita sering kurang mengamati ayat terakhir, yang sebenarnya adalah hal yang luar biasa. Di tengah dunia saat ini yang dipenuhi hawa nafsu dan pornografi, Yusuf ambil keputusan untuk menjaga kesucian hidup dirinya dan Maria. Dan di tengah budaya saat ini, itu bukan lah hal yang mudah.

Ketaatan Yusuf untuk menjaga kekudusan bagi kemuliaan Tuhan tentu tidak lahir dalam sekejap, dan kerinduan ini tentu sudah ada dalam hidupnya selama ini!

Berani ambil resiko untuk pekerjaan Tuhan! Berhenti untuk membuat alasan saat Tuhan memanggil mu untuk taat padaNya.

Godly men in the Bible had one thing in common; They all took risks.

Paulus berani mengambil resiko mengabarkan injil walaupun tahu bisa ditangkap dan dihukum mati. Nehemia berani mengambil resiko untuk membangun tembok walaupun dia hanyalah juru minuman raja (dan bisa dihukum mati oleh raja)

Post a comment

X