Jesus, the Messiah: Prince of Peace

  


Happy new year 06463
Foter.com / CC BY-SA

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 1 Desember 2013

Sebentar lagi tahun akan berganti dan kita akan bertambah umurnya setahun lagi. Pertambahan umur adalah otomatis, tapi yang tidak otomatis adalah pertumbuhan iman dan karakter kita. Apakah semakin tahun, kita semakin baik dan cinta Tuhan?

Yesaya 9:6-7

Istilah damai (peace dalam bahasa Inggris), adalah syalom (bahasa Ibrani) – dan kadang istilah damai suka digunakan untuk berbagai macam hal. Baca juga Matius 4:15-16.

Yesus saat pelayananNya di dunia pun mengutip dari Yesaya mengenai dirinya. Nubutan Yesaya ini adalah 600 tahun sebelum Yesus lahir! Pada waktu itu adalah konteks dimana bangsa Asyur sudah menyerang dan menguasai beberapa bagian dari Kerajaan Utara Israel. Ketika Yesaya menulis ini, Yerusalem sudah mulai dikepung dan dihancurkan, seperti yang tertulis dan dinubuatkan sebelumnya atas kehancuran bangsa Israe karena ketidak taatannya. Di tengah tengah keputus asaan ini, Yesaya menubuatkan bahwa di masa akan datang, ada pengharapan – dimana sang Mesias akan muncul dan dilahirkan ke dunia. Di tengah kehancurannya, bangsa Israel mendapatkan pengharapan dari firmanNya, sebuah janji yang begitu indah untuk mereka, di tengah pemberontakan mereka terhadap Tuhan.

Ayat ke-6 menunjukkan bahwa sang Mesias harus datang/lahir ke dunia dan di ayat ke-7 dinubuatkan lagi bahwa kerajaanNya adalah selama-lamanya (dimana nanti Dia akan datang lagi untuk kedua kalinya dan akan memerintah selama-lamanya).

SEBUTAN UNTUK MESIAS

1. Penasihat Ajaib – menunjukkan tidak ada hal yang sukar buat Tuhan. Bahwa Dia adalah seorang pribadi yang hidup dan mampu melakukan apa saja. El Gibor – Allah yang perkasa, artinya adalah bahwa di saat kita melempar ke atas, sesuatu itu harus turun. Maksudnya adalah sang Mesias adalah Allah yang Maha Kuasa, yang berkuasa melakukan apa saja!

2. Bapa yang kekal – dihubungkan pada bangsa Israel bahwa di masa datang, sang Mesias akan disebut sebagai Bapa yang kekal; kasih, perhatian, dan hakekatnya. Ia sudah ada dari dulu kala, sebelum dunia diciptakan

3. Raja Damai
Artinya Raja Damai:
a. Yesus memberikan pemerintahan yang tidak ada konflik (tenang)
Menjelang akhir jaman, peperangan akan semakin banyak dan dahsyat; namun Yesus akan datang, Raja segala raja, yang akan memimpin pemerintahan yang kudus, mulia, dan damai; sebagai penguasa!

b. Yesus datang supaya kita tidak ada permusuhan dengan Allah
Ketika Yesus datang, orang akan melihat terang, tidak hidup lagi dalam kegelapan (dosa). Yesus lah terang dunia! Lihat Yesaya 9:2-3. Hidup dalam terang dan damai dalam Tuhan digambarkan seperti suka cita pada saat waktu panen dan membagi jarahan (setelah peperangan). Dalam konteks ayay 4-5 juga digambarkan bahwa orang yang hidup dalam terang tidak lagi hidup dalam dosa yang mengikat dan menghancurkan.

Kita didamaikan melalui Yesus Kristus karena kehidupan kita yang berada di dalam kegelapan. Dosa mengakibatkan permusuhan dengan Tuhan, mati secara rohani, dan membuat kita hidup dalam kegelapan!

Roma 5:1 – “oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus”. Tidak ada hal lain yang bisa mendamaikan kita dengan Allah, kecuali oleh darah dari Yesus Kristus.Yesus yang mati dan bangkit untuk kita, mengalahkan dosa dan maut. Bukan Yesus yang kita cari-cari untuk menjawab doa dan membereskan masalah kita, tapi Yesus yang datang untuk menebus dosa kita dan membawa kita dari kegelapan kepada terang!

Mengetahui hal ini, kita yang sudah hidup dalam terangNya pun akan terus dirongrong oleh dosa! Biarlah kita terus ingat akan Yesus, sebagai Raja Damai, yang mau mengampuni dosa dan menjamah kita. Kita harus bertobat karena dosa akan menghancurkan hidup kita dan merusak hubungan kita dengan Tuhan!

Efesus 2:14- Ini berarti kita pun harus berdamai dengan orang lain! Paulus berkata bahwa tidak ada lagi orang Yahudi dan orang Yunani, tapi satu di dalam Kristus! Kita berbeda-beda satu dengan yang lainnya, tapi kita adalah satu di mata Tuhan. (baca juga Ibrani 12:14); Tuhan mau anak-anakNya menjadi pembuat damai (karena semua orang mau hidup dalam kedamaian, bukan?). Menjadi pembuat damai tidaklah mudah; Kata berusaha dari bahasa aslinya (“Berusahalah hidup damai dengan semua orang”) adalah suatu kebiasaan (terus menerus), suatu kalimat perintah (harus dilakukan di tengah-tengah keadaan apa pun juga)

c. Ketenangan di tengah-tengah masalah
Konsep orang Kristen yang salah adalah saat berkata bahwa mereka akan tenang dan damai saat tidak ada masalah, saat semua berjalan dengan mulus. Tapi masalah akan selalu ada, bukan?

Yohanes 14:27 – Yesus mengingatkan kita bahwa akan selalu ada masalah dan pergumulan hidup, namun kedamaian yang diberikan Yesus Kristus adalah cukup buat kita dan lebih daripada apa yang ditawarkan dunia!

Yohanes 16:33 – Damai sejahtera sudah diberikan oleh Yesus Kristus untuk kita. Biar kiranya damai dari Yesus Kristus berkuasa dan mengontrol kehidupan kita!

Dalam Kristus Yesus, permusuhan kita dengan Allah sudah didamaikan. Ingatkah kita akan hal ini, menjelang hari Natal yang sebentar lagi datang? Dan apakah kita sudah mempunyai hati yang mau berdamai dengan orang lain?

Post a comment

X