Jesus is the Living Provider

  


Seri Come & See
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 8 Juli 2018
Yohanes 21:1-14

Rekaman Praise & Worship

Yohanes 21 membahas mengenai tanda yang terakhir, dimana Yesus sudah bangkit dan para murid juga sudah tahu bahwa Yesus bangkit (ditulis di pasal sebelumnya, dan juga di pasal ini [ayat pertama dan terakhir]. Ini ketiga kalinya Yesus menampakkan dirinya pada para murid setelah Dia bangkit.

Banyak orang yang memisahkan pengorbanan Kristus dengan kehidupan sehari-hari kita. Memang benar tujuan utama Krisus datang adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa, tapi Yesus pun juga memperhatikan hidup kita dan menjadi provider, Dia perduli.

Kenapa orang mudah lupa?

Tendensi manusia fokus pada diri sendiri

Para murid di sini lupa bahwa Yesus sudah hidup dan bangkit, kenapa? Tendensi manusia memang fokus pada diri sendiri, atau melupakan Tuhan di saat kita tidak membutuhkan Dia untuk mengatasi masalah kita.

Ketujuh murid dalam cerita ini sudah berpengalaman dalam memancing/menjala ikan, dan bagian dari hidup mereka. Mereka ada determinasi, tidak menyerah, kecakapan, kerja sama, dan sebagainya – dan ini kita sering membaca rahasia untuk sukses bukan? Lalu apa bedanya dengan kekristenan? Karena kita punya Yesus yang mati untuk kita, bangkit dan mau campur tangan dalam hidup kita!

Menyedihkan kalau kita sudah ikut Yesus Kristus seperti para murid, tapi lupa bahwa Jesus is our Provider, bahwa sumber kekuatan dan berkat kita adalah dari Tuhan. Tapi menyedihkan juga di hal lain nya, kalau anak Tuhan yang ingat Tuhan tapi mudah menyerah, malas bekerja, dan sebagainya. Paulus memakai istilah “kerja keras sampai berkeringat” di dalam salah satu tulisannya, dan di Tesalonika dia memberikan nasihat kalau orang yang mau makan, harus bekerja, dan sebagainya.

Dengan kata lain, keduanya harus seimbang; kita ingat bahwa kekuatan dan sumber utama kita dari Tuhan, di tengah kita tetap bekerja, belajar, dan melayani dengan sebaiknya.

Ketakutan

Petrus dihadapkan pada situasi dimana dia harus menyangkal Yesus, dan dia merasa takut. Saat kita dihadapkan pada situasi yang menekan dan membuat kita takut, kita lupa akan Tuhan. Kita pun sering demikian bukan?

Rutinitas

Kesibukan dan rutinitas yang terus menerus bisa membuat kita lupa. Kalau kita perhatikan cerita Yusuf, dituliskan bahwa Yusus teringat akan mimpinya di masa lampau saat saudara-saudara nya datang ke Mesir 2 tahun setelah masa kelaparan (jadi 7 tahun masa kelimpahan, dan 2 tahun masa kelaparan = 9 tahun totalnya). Kalau Yusuf mau, dia bisa saja dari awal membawa Yakub ayahnya dan saudara-saudara nya ke Mesir bukan (karena dia orang kedua di Mesir yang memiliki kuasa)? Kesibukan dia dalam mempersiapkan masa masa kelaparan melupakan mengapa dia ada di sana (dipilih Tuhan untuk take care bangsa Israel di mana rencana keselamatan Kristus akan datang dari bangsa ini).

Kalau kita sering rutinitas melayani Tuhan atau sibuk kesana kemari, kita bisa saja lupa sama Tuhan kita Yesus Kristus. Kalau kita punya hobi, kita bisa berjam-jam dalam hobi kita, tapi kita sulit sekali untuk memakai waktu kita untuk berhubungan dengan Tuhan.

Bagaimana kita bisa ingat pada Yesus kalau kita hanya menyanyi dan berdoa pada Yesus pada hari Minggu saja? Bagaimana kita bisa ingat pada Yesus kalau lagu-lagu yang kita dengarkan hanya lagu lagu pop dan tidak ada lagu yang menyembah Tuhan? Bagaimana kita bisa ingat pada Yesus kalau kita sibuk terus dari pagi sampai malam?

Yesus melihat dan memperhatikan para murid yang mencari ikan semalamam. Yesus padahal sudah siap di pantai, membiarkan para murid dan menanti mereka. Pasal ini tidak berbicara soal kesuksesan dan keberhasilan, tapi ketaatan kita dan keingatan kita pada Tuhan dalam hidup ini. Yohanes 21:13 bahkan menuliskan Yesus yang mengambil dan memberikan pada para murid.

Tuhan tahu para murid butuh untuk makan dan mendapatkan ikan, tapi mereka tidak ingat pada Yesus saat mereka bekerja. Tuhan sengaja membiarkan kesombongan mereka supaya mereka tidak bergantung pada kekuatan mereka sendiri. Charles Spurgeon pernah berkata tidak ada pelayan Tuhan yang bisa melayani dengan luar biasa sebelum hatinya dihancurkan terlebih dahulu!

Petrus yang sombong berkata orang lain boleh lari tapi dia tidak akan lari, lalu menyangkal, dan dia menangisi diri nya dengan luar biasa. Tuhan DATANG pada Petrus, di tengah hati yang sedih dan hancur. Kita manusia juga sayangnya sering fokus pada diri sendiri, sombong, dan di saat kita gagal total, baru kita datang pada Kristus!

Tuhan memanggil kita saat ini, bukan menunggu hati kita yang hancur atau tertimpa masalah yang luar biasa, tapi saat ini juga di tengah situasi apa pun juga, untuk kembali dan ingat kepada Tuhan kita Yesus Kristus!

Kalau kita jauh dari Tuhan saat ini, sibuk di tengah kegiatan dan hidup kita, datanglah pada Dia saat ini. Kembali padaNya!

Post a comment

X