Iman yang bekerja

  


Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 7 November 2021

Yakobus melihat betapa banyak anak Tuhan pada waktu itu yang hidupnya bertolak belakang dengan apa yang mereka percayai. Yakobus menegur mereka dengan sangat keras, supaya jemaat sungguh-sungguh memiliki iman yang benar dan sejati, dan hidupnya sesuai dengan iman yang mereka ucapkan.

Dan hal ini tentunya masih terjadi di jaman sekarang ini.

Baca Yakobus 2:14-26.

Yakobus memulai teguran dengan 2 pertanyaan retoris:
a. Ayat 14a (jawabannya: tidak ada gunanya kalau mengaku Kristen, tapi tidak ada perubahan).
b. Ayat 14b (jawabannya: tidak. Iman yang hanya di mulut saja tidak dapat menyelamatkan).

The absence of actions ultimately shows the absence of true faith, menunjukkan iman yang palsu. Kita bisa dengan gagah mengaku anak Tuhan dengan mulut kita, tapi sebenarnya iman kita mati.

Di jaman sekarang, sangat mudah untuk merasa yakin kita adalah pengikut Kristus yang sejati (kita rajin ke gereja, lahir di keluarga Kristen, melayani, dsb). Yakobus ingin berkata jangan cepat berasumsi demikian, karena iman kita akan tercermin dari perbuatan kita.

Yakobus 2:18 – Yakobus mengantisipasi jemaat yang akan membantahnya. Bagi Yakobus, tidak ada iman yang hanya di dalam pikiran saja, karena satu-satunya cara yang menunjukkan iman kita adalah dari perbuatan kita.

Pengetahuan tidak menyelamatkan jiwa kita (ayat 19). Yakobus memberikan contoh dari Perjanjian Lama:

[1] Abraham
Abraham percaya pada janji Allah dan itu diperhitungkan sebagai kebenaran. Dan bahkan Abraham terus menunjukkan iman nya saat mereka di perintahkan untuk ke gunung Moria dan saat di sana.

Perbuatan Abraham menunjukkan iman Abraham hidup yang mempercayai Allah

Lalu pertanyaannya, apakah yang diajarkan Yakobus bertentangan dengan ajaran Paulus? (Lihat Roma 3:28). Sepertinya iya tapi sebenarnya tidak.

Paulus waktu itu sedang melawan ajaran-ajaran yang salah dan mengajarkan bagaimana orang diselamatkan. Sedangkan Yakobus mengajarkan bagaimana kehidupan orang yang sudah diselamatkan (kalau orang sudah punya iman pada Kristus, dia akan menghasilkan perbuatan yang baik. Kalau tidak, itu klaim palsu).

Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan kita. Kita diselamatkan karena iman kita yang percaya pada Kristus yang disalib dan menyelamatkan kita.

Paul shows us we are saved by faith alone; James shows us that saving faith never remains alone. It’s seen in godly deeds – Christopher Ash

Bukan Faith + Works = Salvation, tapi Faith = Salvation + Works.

[2] Rahab
Dia dibenarkan karena dia percaya pada Allah bangsa Israel.  Karena itu dia berani mengambil resiko yang besar – dan itu sebuah perbuatan yang menunjukkan imannya.

Hanya iman yang hidup yang menghasilkan perbuatan, dan yang akhirnya menyelamatkan kita! Paulus menulis Efesus 2:8-10.

Post a comment

X