“Ibu, inilah anakmu”

  


Pdt Victor Liu
Yohanes 19:25-27
Seri 7 perkataan Yesus di salib
Ringkasan khotbah 7 Maret 2021

“Woman, behold your son!” Jesus’ HONOR His mother.

Orang tua kita bukan pilihan, tetapi menjadi anak yang menghornati merupakan pilihan kita

1. Yesus Memberikan Penghormatan Pada Ibunya Pada Waktu Penuh Penderitaan/ Situasi Yang Sulit Sekali

Ada beberapa orang yang ada di sana, di tengah penderitaan berat Kristus. Dan di tengah penderitaan berat Yesus, Dia tergerak hatinya melihat ibunya, menghormati ibunya. Ketika kita dalam penderitaan, akan terlihat siapa diri kita, karena mudah bagi kita untuk egois dan minta diperhatikan.

Dari tujuh perkataan Yesus di salib, tiga pertama menunjukkan kasih & perhatian Yesus pada manusia. Dan konteks hari ini adalah pada orang tua.

Sebagai seorang anak, kita terkadang kurang ajar dengan sikap dan perkataan saat sedang bertengkar atau berbeda pendapat dengan orang tua. Kiranya kita bisa belajar dari Yesus yang menghargai orang tuanya, di tengah situasi seperti itu pun.

Yesus memakai istilah “Woman” (diterjemahkan sebagai ibu) pada budaya waktu itu adalah sebagai panggilan menghargai seorang ibu, wanita. Dalam injil-injil, Yesus selalu memakai istilah “woman”, bukan “ibu” (Pernikahan di Kana dalam Yohanes 2).

Baca nubuatan Simeon dalam Lukas 2:34-35, bahwa Yesus nanti akan mati; tentunya Maria sebagai seorang ibu, pasti sangat sedih tahu anaknya akan menderita dan melihat anak nya menderita. Maria harus belajar untuk berubah dari seorang ibu untuk menjadi murid Kristus (ingat perkataan Kristus saat Maria Yusuf mencari diriNya yang ada di bait Allah), tapi tentu tetap saja sebagai seorang ibu pasti merasakan kesedihan luar biasa.

2. Yesus Menghargai Ibunya Dengan Memberikan Pemeliharaan

Yohanes 19;26-27:
26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: ”Ibu, inilah, anakmu!”
When Jesus saw his mother and the disciple whom he loved standing nearby, he said to his mother, “Woman, behold, your son!”

27 Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: ”Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Then he said to the disciple, “Behold, your mother!” And from that hour the disciple took her to his own home.

Ditulis bahwa saudara-saudara Yesus yang lain tidak mempercayai Dia, karena itu lah Yesus mempercayakan ibunya kepada Yohanes. Yesus tahu mama nya sudah tua dan perlu dijaga, diperhatikan. Dan ditulis bahwa sejak itu juga (ayat 27), Maria tinggal bersama dengan Yohanes.

Yohanes, adalah orang yang sombong ingin nomor satu (dia menyuruh mama nya untuk memberitahu Yesus) dan juga cepat marah (dia ingin petir menyambar pada orang yang tidak percaya), lalu dijamah oleh kasih Kristus. Karena itu lah dia menulis dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus” (bukan berarti murid yang paling dikasihi Yesus – sering di salah artikan). Yohanes memakai istilah ini untuk menekankan identitas nya di dalam Kristus yang telah menjamah dirinya.

3. Penerapan untuk kita: Teladan Yesus harus kita terapkan untuk hormati orang tua kita.

Yesus melakukan penggenapan dalam 10 hukum Tuhan yaitu melakukan hukum yg ke 5.
Keluaran 20:12 – Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.

Dikutip oleh Rasul Paulus untuk menyatakan bahwa prinsip ini masih berlaku untuk kita.

Eesus 6:2-3
Hormatilah ayahmu dan ibumu – ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
2 Honor your father and mother , ” which is the first commandment accompanied by a promise, namely,
3 “ that it may go well with you and that you will live a long time on the earth . ” NET

Penerapan untuk kita:
Tanggung jawab seorang anak adalah menghormati orang tua nya. Lihat Keluaran 20:12 dan juga Efesus 6:2-3, menunjukkan relevansi dari dulu sampai sekarang.

Hormat dimulai dari hati yang hormat pada ortu.
HATI– Sikap– Perkataan- Waktu– Pemeliharaan.

Engkau tidak bisa menghormati orang tuamu kalau engkau tidak punya kasih; dari perkataan dan sikap akan kelihatan apakah engkau menghargai mereka.

Susah untuk hormati orang tua ketika hati kita ada sakit hati, bitterness, kesal, kebencian, tidak suka, tidak mengampuni atau marah pada ortu. Mungkin maksudnya baik, tetapi kadang ortu tidak bijaksana dalam pendekatan, berbicara atau banyak pakai otoriter.

Hormati ortu tanpa syarat, apa pun ortu kita.
Nasehat untuk hormati ortu tidak bersyarat; artinya tidak pakai “kalau”: hormati ortu kalau ortu kita baik atau menyenangkan kita. Sebagai anak, tanggungjawab kita untuk hormat pada ortu kita.

Yesus, di tengah akhir hidupnya dan dalam kesengsaraan, masih punya respect, hormat pada orang tua nya dengan memperhatikan, memelihara hidupnya.

Mungkin engkau tidak dalam posisi seperti Yesus, karena itu ubahlah sikap, hati, dan perkataanmu dan menghargai orang tua mu mulai saat ini juga!

 

Post a comment

X